Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tim Medis Sulsel Bantu Pulihkan Layanan RS Aceh Tamiang

Tim medis yang dikerahkan Pemprov Sulsel membantu penanganan warga terdampak banjir di Aceh Tamiang. (Dok. Pemprov Sulsel)
Tim medis yang dikerahkan Pemprov Sulsel membantu penanganan warga terdampak banjir di Aceh Tamiang. (Dok. Pemprov Sulsel)

Makassar, IDN Times – Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melalui Dinas Kesehatan Sulsel mengerahkan lebih dari 100 tenaga medis serta mengirimkan bantuan logistik ke Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh. Wilayah tersebut menjadi salah satu daerah paling parah terdampak banjir yang disertai longsor.

Langkah cepat ini dilakukan atas arahan Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman sebagai bentuk kepedulian dan respons kemanusiaan terhadap kondisi darurat pascabencana.

Koordinator Tim Medis Pemprov Sulsel untuk Bencana Sumatera, dr. Arman Bausat, Sp.B, Sp.OT, Subsp. OTB (K), mengatakan dampak bencana di Aceh Tamiang sangat serius. Banyak rumah warga tertutup lumpur dengan ketebalan tinggi sehingga menyulitkan proses pembersihan.

“Lumpur masih sangat tebal di rumah-rumah warga. Masyarakat tidak bisa berbuat banyak karena lumpur sulit dikeluarkan,” ujar dr. Arman, Sabtu (13/12/2025).

1. Tim medis siaga di posko dan bantu pelayanan di rumah sakit

Tim medis spesialis yang dikirimkan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melakukan perawatan pada seorang warga terdampak bencana di Sumatra. (Dok. Pemprov Sulsel)
Tim medis spesialis yang dikirimkan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melakukan perawatan pada seorang warga terdampak bencana di Sumatra. (Dok. Pemprov Sulsel)

Dr. Arman menjelaskan, tim medis Pemprov Sulsel dibagi menjadi dua kelompok besar, yakni tim lapangan dan tim rumah sakit. Tim lapangan berjumlah sekitar 60 orang dan ditempatkan di 14 posko kesehatan yang tersebar di 14 kecamatan terdampak.

“Setiap posko diisi 5 sampai 6 tenaga medis, terdiri dari dokter spesialis, dokter umum, dan perawat,” jelasnya.

Selain memberikan layanan kesehatan, tim lapangan juga membawa obat-obatan serta bantuan logistik bagi warga, seperti beras dan kebutuhan pokok lainnya.

Sementara itu, tim rumah sakit melibatkan sekitar 25 dokter spesialis dari berbagai bidang, mulai dari penyakit dalam, saraf, ortopedi, bedah umum, THT, bedah mulut, hingga dokter gigi.

“Sudah dua hari kami bertugas di rumah sakit,” kata dr. Arman.

2. Fasilitas RS Terbatas, lumpur capai 1,5 meter

DSC_8195-78.jpg
Warga dan relawan dari Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa bergotong royong membersihkan masjid pasca diterjang banjir, Desa Sekumur, Kecamatan Sekerak, Kabupaten Aceh Tamiang, Kamis (11/12/2025). (IDN Times/Prayugo Utomo)

Keterbatasan fasilitas kesehatan menjadi tantangan besar di lapangan. Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Muda Sedia Aceh Tamiang baru kembali beroperasi empat hari lalu, sementara kamar operasi baru bisa difungsikan dua hari terakhir.

“Hampir seluruh ruang perawatan, ICU, laboratorium, dan radiologi masih tertutup lumpur,” ungkap dr. Arman.

Bersama tenaga kesehatan setempat dan unsur TNI, tim medis Sulsel bergotong royong membersihkan ruang poliklinik yang sebelumnya terendam lumpur hingga ketinggian sekitar 1,5 meter.

“Alhamdulillah kami bersama nakes dan dibantu TNI membersihkan ruang poliklinik. Insya Allah hari ini sudah bisa digunakan,” ujar dr. Arman yang juga menjabat sebagai Plt Direktur RSKD Dadi.

Ruang tersebut sementara dialihfungsikan menjadi ruang perawatan karena akses ruang perawatan lama cukup jauh dari IGD dan belum memungkinkan digunakan.

3. Operasi hingga bantuan genset untuk puskesmas

DJI_0378-69.jpg
Potret udara kondisi Kecamatan Kuala Simpang, Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh, Selasa (9/12/2025). Kuala Simpang menjadi salah satu daerah terparah terdampak banjir bandang pada Rabu (26/11/2025) lalu. (IDN Times/Prayugo Utomo)

Di tengah keterbatasan fasilitas dan logistik pribadi seperti tempat istirahat serta air bersih, tenaga kesehatan tetap memberikan layanan maksimal. Banyak korban bencana harus menjalani tindakan operasi, terutama akibat patah tulang dan cedera tertimpa material bangunan.

Selain tenaga medis, Pemprov Sulsel juga mengirimkan sekitar 8 ton bantuan logistik berupa sembako serta bantuan genset. Bantuan tersebut disalurkan melalui BPBD kepada masyarakat dan relawan, termasuk Baznas.

“Alhamdulillah hampir semuanya sudah terdistribusi,” kata dr. Arman.

Sebanyak 14 unit genset disalurkan ke Dinas Kesehatan Aceh Tamiang untuk kemudian didistribusikan ke puskesmas di 14 kecamatan yang mengalami pemadaman listrik. Genset tersebut dilengkapi instalasi lampu 100 dan 50 watt serta peralatan pendukung lainnya guna memastikan layanan kesehatan tetap berjalan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Aan Pranata
EditorAan Pranata
Follow Us

Latest News Sulawesi Selatan

See More

Pelindo Regional 4 Prediksi Puncak Arus Mudik Nataru pada 19 Desember

13 Des 2025, 20:36 WIBNews