47 Relawan MBG di Takalar Ngamuk, Gaji Disunat-Lembur Tak Dibayarkan

- 47 relawan dan karyawan dapur SPPG Yayasan Sinar Jaya Rezki di Takalar mengamuk karena diduga pemotongan gaji dan tidak dibayarkannya uang lembur.
- Potongan gaji berkisar antara Rp10 ribu hingga Rp20 ribu, dengan beberapa relawan mengaku gajinya dibayar telat.
- Para relawan mendesak yayasan untuk segera turun tangan dan mengganti Kepala Dapur yang dinilai telah bertindak semena-mena, sementara Kepala BGN Kabupaten Takalar berjanji akan menindaklanjuti persoalan tersebut.
Makassar, IDN Times - Sebanyak 47 relawan dan karyawan dapur Program Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Yayasan Sinar Jaya Rezki, mengamuk dan melakukan protes karena diduga Kepala Dapur, insial F-R, melakukan pemotongan gaji dan tidak membayarkan uang lembur selama berbulan-bulan.
Insiden ini terjadi di Jalan Mappajalling Daeng Kawang, Kelurahan Sombala Bella, Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan pada, Jumat (24/10/2025).
"Gajinya orang kau potong, orang capek-capek kerja kepanasan, tidak tidur, kau (seenaknya) potong gajinya orang," ucap seorang perempuan dalam video yang beredar yang dilihat IDN Times, Minggu (26/10/2025).
Gaji relawan dipotong Rp10 ribu hingga Rp20 ribu

Dari pengakuan sejumlah relawan, potongan gaji bervariasi. Koordinator yang seharusnya menerima Rp150 ribu hanya mendapatkan Rp120 ribu, sebelum akhirnya dinaikkan sedikit menjadi Rp130 ribu usai diprotes. Sementara gaji relawan biasa yang semula Rp120 ribu, dipangkas menjadi Rp110 ribu.
"Tidak ada info bilang diturunkan (dipotong) gaji, tidak ada," kata seorang koordinator dapur.
Mereka mengaku mendapat gaji atau upah per dua pekan, namun kadang gajinya dibayar telat.
"Saya dua kali kecewa, awalnya kita dibilang lembur, terus saya datang ceklok tapi, dia bilang tidak terhitung lemburnya, para relawan semua dikasi begitu, jadi saya merasa kecewa," ujar seorang relawan dari Tim Persiapan SPPG Yayasan Sinar Jaya Rezki, bernama Fitriana Rahayu.
Kepala BGN Kabupaten Takalar janji evaluasi

Para relawan kini mendesak pihak yayasan untuk segera turun tangan dan mengganti Kepala Dapur yang dinilai telah bertindak semena-mena.
“Kami harap pimpinan yayasan segera bertindak. Jangan sampai semangat kami untuk membantu masyarakat malah padam karena perlakuan seperti ini,” tutup salah satu relawan dengan nada kesal.
Sementara Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Kabupaten Takalar, Maulana, mengaku telah menerima laporan dari para relawan dan akan segera menindaklanjuti persoalan tersebut.
“Kejadian ini tentunya sangat kami sesalkan dan kami akan menindaklanjuti laporan para relawan serta memastikan hak para relawan terpenuhi,” kata Maulana.


















