Rock In Celebes Angkat Isu Lingkungan dan Krisis Iklim di Edisi 2025

- Bekerja sama dengan Music Declares Emergency untuk mengangkat isu krisis iklim.
- Mengusung misi tingkatkan kesadaran pada isu lingkungan melalui budaya.
- Protokol lingkungan ketat diterapkan dalam area festival untuk edisi tahun ini.
Makassar, IDN Times - Festival musik Rock In Celebes (RIC) siap menggebrak untuk edisi ke-16 pada 1-2 November 2025. Berlangsung di cagar sejarah Fort Rotterdam, RIC resmi melebur ke dalam sebuah gerakan Music Declares Emergency (MDE). Ini menandai pergeseran arah festival menjadi perayaan seni yang peduli terhadap krisis iklim global, yang ditandai dengan panggunaan tagline "No RIC on a Dead Planet".
"Setiap tahun, kami dipenuhi inspirasi dan hasrat yang mendalam untuk meningkatkan pengalaman bagi para penggemar dan penonton. Tahun ini, perjalanan ke-16 tahun Rock In Celebes bersama Music Declares Indonesia menghadirkan festival yang tidak hanya merayakan musik, tapi juga membawa kepedulian terhadap bumi ke ruang yang lebih nyata," demikian petikan pernyataan tertulis yang diterima IDN Times pada Minggu (26/10/2025).
1. Bekerja sama dengan Music Declares Emergency untuk mengangkat isu krisis iklim

Music Declares Emergency (MDE) sendiri adalah sebuah gerakan yang melibatkan komunitas musik dunia untuk menuntut tindakan segera dari pemerintah dan industri dalam menghadapi darurat iklim dan ekologi.
"Music Declares Emergency Indonesia adalah yang pertama di Asia pada 2023, dan sudah lebih 150 artis Indonesia dalam deklarasi tersebut," jelas pihak RIC.
MDE Indonesia sendiri sudah meluncurkan dua volume album kompilasi bertajuk sonic/panic, masing-masing pada tahun 2023 dan 2024. Album tersebut diisi oleh para musisi dan grup musik lintas genre, dengan seluruh lagu mengangkat isu lingkungan dan eksploitasinya.
2. Mengusung misi tingkatkan kesadaran pada isu lingkungan melalui budaya

Transformasi RIC 2025 sendiri terwujud berkat kolaborasi erat dengan IKLIM (The Indonesia Climate Communications, Arts, and Music Lab). IKLIM adalah kolektif seniman dan musisi yang fokus pada isu krisis iklim, meyakini kekuatan budaya sebagai agen perubahan.
"IKLIM bertujuan mendorong perubahan besar dalam dialog dan aksi iklim di Indonesia dengan menyatukan para pelaku budaya (musisi, seniman, dan kreator konten) bersama para ahli iklim dan organisasi terkait untuk menciptakan perubahan luas yang berkelanjutan serta mendorong reformasi kebijakan," ungkap pihak RIC tentang misi IKLIM.
3. Protokol lingkungan ketat diterapkan dalam area festival untuk edisi tahun ini

Komitmen RIC edisi tahun ini pun diwujudkan dengan protokol lingkungan yang ketat di area festival. Penerapan kebijakan tanpa plastik sekali pakai, protokol penggunaan kembali (reuse), hingga upaya penanaman pohon untuk mengimbangi emisi yang dihasilkan selama festival menjadi agenda wajib.
Di Fort Rotterdam, juga pengunjung diajak untuk terlibat aktif dalam interaksi yang bermakna dan bukan sekadar menonton penampilan para musisi. RIC 2025 turut menyiapkan talkshow, lokakarya, pemutaran film dokumenter, pameran seni, pasar kuliner dan kegiatan komunitas yang berfokus pada isu-isu lingkungan.


















