Sulawesi Utara PPKM Level 3, Sekolah Kembali Daring

Kasus harian tembus angka 1.000

Manado, IDN Times – Sulawesi Utara (Sulut) kembali menyandang status PPKM level 3 hingga 28 Februari 2022. Hal tersebut berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 11 Tahun 2022 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 3, Level 2, dan Level 1 Serta Mengoptimalkan Posko Penanganan Covid-19 di Tingkat Desa dan Kelurahan untuk Pengendalian Covid-19 di Wilayah Sumatera, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.

Di Sulut sendiri ada 8 daerah yang masuk ke dalam kategori PPKM level 3, yaitu Kota Manado, Kota Tomohon, Kota Bitung, Kabupaten Minahasa Utara (Minut), Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), Kabupaten Minahasa, Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), dan Kabupaten Kepulauan Sangihe.

Ditambah lagi, pada Kamis, 17 Februari 2022 kasus virus corona (COVID-19) di Sulut menembus angka 1.000 untuk pertama kalinya, yaitu 1.014 kasus baru.

Gubernur Sulut, Olly Dondokambey, mengatakan Kota Manado menyumbang kasus Covid-19 terbanyak. “Kita harus waspada supaya jangan terjadi peningkatan kasus lagi. Kalau bisa saling menjaga, perekonomian Sulut pasti lebih maju,” ujar Olly, Jumat (18/2/2022).

Namun, hingga hari ini pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) masih belum mengeluarkan surat edaran guna menindaklanjuti Inmendagri Nomor 11 Tahun 2022.

1. Sekolah kembali dilaksanakan secara daring

Sulawesi Utara PPKM Level 3, Sekolah Kembali DaringSiswa SMA N 3 Manado mengikuti PTM penuh di sekolah, Rabu (19/1/2022). IDNTimes_Savi

Secara lisan, Olly telah meminta pembelajaran kembali dilakukan secara daring sampai batas waktu yang belum ditentukan. Kepala Sekolah SMA N 3 Manado, Grace Lowing, mengatakan kabarnya pemberlakuan pembelajaran daring akan dilaksanakan Senin, 21 Februari.

“Kami masih menunggu instruksi pemerintah,” ujar Grace.

Di sisi lain, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMK Negeri 2 Manado, Mervi Huwae mengatakan, jika hingga Senin masih belum ada instruksi dari pemerintah, pihaknya tetap akan memberlakukan pembelajaran secara daring.

Meski begitu, siswa yang tidak memiliki gawai maupun sinyal di rumahnya tetap diperkenankan menggunakan fasilitas di sekolah guna mengikuti pembelajaran daring. Pihak SMK N 2 Manado juga meminjamkan gawai kepada sekitar 20 siswa yang bisa dibawa pulang.

“Kalau terkait praktik di sekolah memang saat ini tidak ada, karena siswa kelas X masih menerima teori, kelas XI praktik industri di luar, dan kelas XII sedang persiapan ujian kelulusan,” ungkap Mervi.

2. Pemeriksaan di bandara dan pelabuhan diperketat

Sulawesi Utara PPKM Level 3, Sekolah Kembali DaringPengambilan sampel tes cepat antigen di Pelabuhan Manado. IDN Times/Savi

Bagi pelaku perjalanan dari luar Provinsi Sulut, baik dari Bandara Internasional Sam Ratulangi, Pelabuhan Manado, dan Pelabuhan Samudera Bitung harus mengikuti tes cepat antigen yang sudah disediakan pemerintah.

“Semua debarkasi, baik dari Sulawesi, Papua, Jawa, semua penumpang kami periksa antigen di Pelabuhan Samudera Bitung,” ujar Kepala Cabang PT Pelni Manado Bitung, Djasman.

Bagi penumpang yang hasil tes cepatnya positif, akan langsung dibawa ke rumah isolasi yang disediakan pemerintah dan mengikuti tes usap PCR. Jika hasilnya negatif, maka penumpang dipersilakan keluar dari rumah isolasi.

Namun jika hasilnya positif, maka penumpang akan diisolasi di rumah isolasi yang disediakan pemerintah selama 10 hari.

Baca Juga: Perayaan Cap Go Meh di Manado, Kelenteng Tak Seramai sebelum Pandemik

3. Pemprov Sulut tambah rumah isolasi terpusat di Minut

Sulawesi Utara PPKM Level 3, Sekolah Kembali DaringPenandatanganan MoU Gubernur Sulut, Olly Dondokambey dan Pangdam XIII/Merdeka Mayjen TNI A. Denny Tuejeh terkait penggunaan 2 rusun di Yonzipur 19/Ykn sebagai rumah isolasi COVID-19, Rabu (15/2/2022). Dok. Pendam XIII/Merdeka

Pada Selasa, 15 Februari 2022, Gubernur Sulut Olly Dondokambey bersama Pangdam XIII/Merdeka Mayjen TNI A. Denny Tuejeh meresmikan rumah isolasi terpadu di rumah susun (rusun) Yonzipur 19/Ykn. Rusun ini akan digunakan bagi pelaku perjalanan di wilayah Provinsi Sulut yang terindikasi terpapar COVID-19.

Pihak Kodam XIII/Merdeka menyediakan 2 tower rumah susun yang masing-masing memiliki kapasitas 144 pasien, sehingga total 288 pasien bisa ditampung. Selain itu, Kesdam XIII/Merdeka juga menyediakan 6 dokter serta 16 perawat dan tenaga kesehatan.

“Jika masih kekurangan, kami masih punya 2 tower rusun yang berada di Markas Yonif Raider 712/Wiratama,” tutur Denny.

Baca Juga: Tes Antigen 53 Penumpang Kapal Laut di Bitung Sulut Positif COVID-19

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya