Banjir Lumpur Melanda Tiga Desa di Sigi Sulawesi Tengah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sigi, IDN Times - Banjir lumpur melanda wilayah Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Jumat (3/9/2021). Sejumlah rumah terendam air disertai lumpur yang menerjang sejak sore hingga malam hari.
Di Dusun 1 dan 2 Desa Bora, Kecamatan Sigi Biromaru, banjir lumpur tersebut merendam belasan rumah. Pemerintah setempat melaporkan tidak ada korban jiwa pada peristiwa ini.
“Sering banjir tapi kali ini banjirnya besar dan disertai lumpur. Sekarang airnya sudah mulai surut,” kata Kepala Desa Bora, Kusmayadi, Jumat.
1. Sebanyak 17 rumah dan 20 KK terdampak banjir lumpur di Desa Bora
Berdasar data sementara, kata Kusmayadi, ada 17 rumah yang direndam banjir lumpur. Satu rumah di antaranya mengalami rusak parah.
Dari 17 rumah tersebut, terdata ada 20 KK yang menjadi korban banjir dan masih mengungsi di rumah-rumah keluarga terdekat.
“Airnya deras dari atas gunung, hanya satu korban luka kena tembok bagian belakang, sudah ditangani,” jelas Kusmayadi.
2. Ketinggian air mencapai 70 cm, warga berharap bantuan sembako
Ketinggiar air dan lumpur diperkirakan mencapai 50 hingga 70 centimeter. Menurut Kusmayadi, pada Sabtu (4/9/2021) pagi, pemerintah akan menurunkan alat berat untuk membersihkan sisa-sisa lumpur.
Tidan hanya itu, Kusmayadi berharap korban banjir segera mendapat bantuan air bersih dan sembako. “Kalau kekhawatiran akan longsor atau banjir bandang ya tidak karena pemukiman warga agak jauh dari gunung,” terangnya.
Baca Juga: Duka Korban Banjir Bandang Sigi: Barang Semua Habis Tidak Tersisa!
3. Banjir juga merendam desa lainnya di Kabupaten Sigi
Hujan deras yang mengguyur sebagian besar wilayah Kabupaten Sigi menyebabkan banjir lumpur di beberapa wilayah. Ketinggian air tak hanya merendam pemukiman warga di Desa Bora, namun juga Desa Beka dan Desa Rogo di Kecamatan Dolo Selatan.
“Air dan material pasir kembali meluap hingga melewati jembatan. Memang belum masuk ke rumah warga karena ada tanggul pengamanan yang dibuat,” sebut Kusmayadi.
“Meskipun perlahan sudah surut, kami tetap waspada dan sementara ada di tempat yang aman,” tambahnya.
Baca Juga: Longsor, Warga Kulawi Sigi Gotong Peti Jenazah Sejauh 15 Km