5 Prinsip Berbisnis Ala Nabi Muhammad SAW, Harus Jujur!

Bisnis merupakan kegiatan dinamis yang dilakukan oleh individu maupun kelompok dengan tujuan utama memperoleh keuntungan dari setiap usaha yang dilakukan. Saat menjalankan bisnis, tentunya kita perlu memperhatikan langkah-langkah dan sikap yang matang sebelum memulainya. Dalam Islam, bisnis memiliki etika atau prinsip agar usaha yang dilakukan sejalan dengan ajaran Islam.
Nabi Muhammad SAW tidak hanya dikenal sebagai pemimpin yang bijaksana, tetapi juga sebagai seorang pedagang yang sukses. Sebelum diangkat menjadi rasul, beliau telah membangun reputasi sebagai pebisnis yang jujur dan dapat dipercaya. Prinsip-prinsip bisnis yang diterapkannya dapat memberikan teladan bagi umat Islam hingga kini. Berikut 5 cara berbisnis Rasulullah Saw, Yuk simak!
1. Mengutamakan kejujuran

Kejujuran dalam bisnis merupakan kunci utama untuk membangun kepercayaan dan reputasi yang baik. Dalam Islam, kejujuran sangat ditekankan oleh Nabi Muhmmad SAW, di mana beliau selalu mengedepankan keterbukaan dalam transaksi dan tidak pernah menyembunyikan cacat barang atau menipu.
Kejujuran memastikan bahwa transaksi dilakukan secara adil dan mencegah munculnya praktik-praktik curang yang merugikan kedua belah pihak. Sebagaimana dalam hadisnya, Rasulullah pernah bersabda:
Dari Ibnu Abbas ia berkata, Rasulullah ﷺ bersabda kepada para pemilik takaran dan timbangan, "Sesungguhnya kalian telah diamanahi dengan dua hal di mana umat dahulu sebelum kalian binasa karenanya." (H.R.Tirmidzi No.1138)
2. Tekun dan pekerja keras

Nabi Muhammad SAW dikenal sebagai pribadi yang sangat tekun dan bekerja keras dalam menjalankan bisnisnya. Sejak muda, beliau sudah membantu pamannya berdagang dan belajar langsung cara mengelola usaha yang baik.
Ketekunan Nabi terlihat dari bagaimana beliau terus-menerus memperbaiki keterampilan berdagannya, menjaga hubungan baik dengan pelanggan, dan selalu menepati janji. Beliau tidak pernah mengeluh meski harus menempuh perjalanan jauh dan menghadapi berbagai tantangandalam berdagang. Hal inilah yang menjadi fondasi keberhasilannya sebagai pedagang yang sukses.
Nabi Muhammad selalu mengajarkan untuk senantiasa berusaha keras dalam melakukan suatu pekerjaan, bukan justru meminta-minta kepada orang lain. Sebagaimana hadisnya:
Dari Khalid bin Ma'dan dari Al Miqdam radhiallahu'anhu dari Rasulullah ﷺ bersabda, "Tidak ada seorang yang memakan satu makananpun yang lebih baik dari makanan hasil usaha tangannya sendiri. Dan sesungguhnya Nabi Allah Daud 'alaihissalam memakan makanan dari hasil usahanya sendiri".(H.R Bukhari No 1930)
3. Bersikap amanah

Dalam Islam, amanah berarti menjaga kepercayaan yang diberikan oleh orang lain, baik itu dalam mitra bisnis, pelanggan, atau pihak ketiga. Hal ini mencakup transparasi dalam transaksi, tiidak menipu dan menepati janji dalam hal kualitas produk atau layanan.
Dengan menerapkan amanah, seorang pebisnis tidak hanya akan membangun reputasi yang baik, tetapi juga mendapatkan keberkahan dan kepercayaan yang berkelanjutan dari orang-orang di sekitarnya. Amanah merupakan salah satu kunci dalam menjaga integritas dan keberhasilan jangka panjang dalam bisnis. Sebagaimana hadis Nabi:
Dari Ibnu Umar ia berkata, "Rasulullah ﷺ bersabda, "Seorang pedagang yang dapat dipercaya, jujur dan muslim, maka kelak pada hari kiamat ia akan bersama para syuhada." (H.R. Ibnu Majah No. 2130)
4. Dilakukan secara profesional

Profesional dalam bisnis merujuk pada suatu sikap, etika dan keterampilan yang dimiliki seseorang untuk menjalankan kegiatan bisnis dengan standar yang tinggi. Seorang profesional tidak hanya terampil dalam bidangnya, tetapi juga mampu menjaga komunikasi yang baik dengan klien dan rekan kerja, serta selalu berusaha menngkatkan diri melalui pendidikan dan pengalaman.
Hal ini sebagaimana yang dijelaskan Rasulullah dalam hadisnya,
Dari Aisyah r.a., sesungguhnya Rasulullah s.a.w. bersabda: “Sesungguhnya Allah mencintai seseorang yang apabila bekerja, mengerjakannya secara sungguh-sungguh atau profesional”. (HR. Thabrani, No: 891, Baihaqi, No: 334).
5. Sisihkan sebagian dari harta kita untuk bersedekah

Salah satu rahasia agar suksesnya suatu bisnis ialah dengan bersedekah. Dalam Islam, bersedekah tidak hanya berfungsi sebagai bentuk kepedulian sosial, tetapi juga sebagai investasi spritual yanag akan mendatangkan pahala dan keberkahan dari Allah.
Ketika seorang pebisnis menyisihkan sebagian dari keuntungan untuk membantu sesama, baik melalui donasi kepada yang membutuhkan, mendukung kegiatan sosial, atau membangun fasilitas umum, ia dapat menciptakan lingkungan bisnis yang lebih positif dan harmonis, serta membuka pintu rezeki yang lebih luas.
Hal ini sebagaimana hadis Nabi yang berbunyi:
Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id berkata, telah menceritakan kepada kami 'Amr bin 'Utsman berkata, saya telah mendengar Musa bin Thalhah Hakim bin Hizam menceritakannya berkata, Nabi ﷺ bersabda, "Sebaik-baik sedekah" atau "Sedekah yang paling utama adalah sisa dari kecukupan. Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah. Mulailah dari yang kamu tanggung"(H.R. Ahmad No.15025).
Dengan menerapkan lima prinsip bisnis yang diajarkan Nabi Muhammad SAW, kita tidak hanya bisa meraih kesuksesan finansial, namun juga memperdalam keterikatan kita pada nilai-nilai spiritual yang menjadi landasan dalam setiap langkah yang kita ambil!