Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Mengenal 5 Jenis Gender di Masyarakat Suku Bugis

lfnstyl.com

Setiap suku di Indonesia punya budaya dan adat istiadat yang beragam. Ada budaya yang terbilang unik, misalnya soal gender di masyarakat suku Bugis.

Suku Bugis yang banyak mendiami wilayah Sulawesi Selatan mengenal lebih dari dua gender yang umum, yakni pria dan wanita. Masyarakat Bugis mengenal lima gender. Simak penjelasannya berikut ini, yang dirangkum dari berbagai sumber.

1. Makkunrai

Instagram.com/inspirasibajubodo

Makkunrai merupakan sebutan bagi gender perempuan. Di kalangan masyarakat suku Bugis, seorang perempuan sangat dihargai.

Perempuan dianggap sebagai simbol martabat keluarga. Untuk menikahi seorang perempuan Bugis, pria harus memberikan hantaran alias uang panai' yang sesuai kelas sosial si perempuan.

2. Orowane

Instagram.com/authentic_img

Orowane merupakan sebutan untuk pria. Yakni orang yang terlahir sebagai laki-laki secara biologis dan bersikap maskulin. 

Di masyarakat Bugis, orowane merupakan orang bertangung jawab dalam hal bekerja dan memenuhi kebutuhan keluarga.

3. Calabai

Ilustrasi menari (ANTARA FOTO/Yusran Uccang)

Calabai ialah sebutan bagi orang yang terlahir fisik sebagai laki-laki. Tetapi Calabai ini yang berperilaku layaknya seperti perempuan untuk kesehariannya.

Meski begitu, masyarakat Bugis tetap tentunya menganggap Calabai ini sebagai seorang lelaki.  Hanya beda sikap dan juga sifat yang dipunyai lelaki umumnya. Para Calabai juga tak menganggap dirinya sebagai perempuan.

4. Calalai

(Ilustrasi) Para wanita suku Bugis di Makassar pada dekade 1930-an/Wikimedia Commons/Collectie Stichting Nationaal Museum van Wereldculturen

Bisa dibilang Calalai ini merupakan kebalikan Calabai. Sebuah adalah sebutan untuk kaum perempuan yang berperilaku layaknya seperti laki-laki untuk kesehariannya. 

Masyarakat Bugis tetap menganggap para Calalai sebagai perempuan. Tetapi Calalai berbeda sifat dan sifat yang dimiliki perempuan umumnya. Selain itu, kaum Calalai juga tak menganggap dirinya sendiri sebagai seorang laki-laki.

5. Bissu

Puang Matoa Acce di Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan. IDN Times/Indra Abriyanto/bt

Gender bugis yang terakhir ialah Bissu. Gender ini merupakan perpaduan empat gender. Makanya Bissu memiliki sifat maskulin dan juga feminin.

Tidak sembarang orang dapat dianggap sebagai Bissu. Oleh karenanya Bissu dianggap memiliki kedudukan dan peran yang tinggi dalam masyarakat.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Aan Pranata
EditorAan Pranata
Follow Us