5 Perbedaan Author dan Writer yang Perlu Dipahami Penulis

- Author menciptakan ide, writer mengolah gagasan.
- Author lebih fokus pada karya, writer fokus pada proses menulis.
- Author menulis untuk ekspresi, writer menulis untuk fungsi.
Menjadi penulis bukan sekadar soal merangkai kata, tetapi juga memahami posisi, peran, dan identitas dalam dunia tulis-menulis. Banyak yang belum benar-benar menyadari bahwa istilah author dan writer sebenarnya memiliki makna berbeda meski sering digunakan bergantian. Di ranah profesional, memahami dua istilah ini bisa membantu penulis menentukan arah karier, gaya menulis, hingga jenis karya yang ingin dikembangkan.
Perbedaan antara keduanya juga sering memengaruhi bagaimana seseorang diposisikan dalam industri penerbitan maupun media digital. Jika kamu seorang penulis yang ingin berkembang, memahami perbedaan ini bukan hal sepele. Berikut lima perbedaan antara author dan writer yang perlu kamu pahami sebagai penulis.
1. Author menciptakan ide, writer mengolah gagasan

Seorang author biasanya dikenal sebagai sosok yang melahirkan ide orisinal, membentuk dunia cerita, dan mengatur alur dari awal hingga akhir. Mereka menciptakan kerangka cerita dari nol dan bertanggung jawab atas keutuhan karya yang ditulis, seperti novel, buku nonfiksi, atau karya lain yang berasal dari ide pribadi.
Di sisi lain, writer bisa jadi hanya bertugas mengolah gagasan yang sudah ada. Mereka kerap dipekerjakan untuk menulis berdasarkan arahan, skrip, atau bahan yang sudah ditentukan oleh pihak lain. Contohnya ada penulis untuk konten web, jurnalis, atau copywriter yang bekerja atas permintaan klien. Writer fokus pada cara penyampaian, bukan penciptaan konsep awal.
2. Author lebih fokus pada karya, writer fokus pada proses menulis

Seorang author cenderung menempatkan dirinya sebagai pencipta karya. Identitasnya kuat melekat pada buku atau proyek yang ia selesaikan. Nama author biasanya tercantum di sampul buku dan ia bertanggung jawab atas seluruh isi dan struktur karya tersebut.
Sementara itu, writer cenderung bekerja berdasarkan proyek dan fokus pada keahlian menulis sebagai keterampilan teknis. Mereka tidak selalu melekat pada satu karya tertentu dan bisa berpindah-pindah topik tergantung kebutuhan pasar atau permintaan editor. Writer lebih fleksibel dan berfokus pada produksi tulisan yang efektif dan tepat sasaran.
3. Author menulis untuk ekspresi, writer menulis untuk fungsi

Penulis dengan label author sering menulis demi mengekspresikan pemikiran, perasaan, atau sudut pandang pribadi. Karya mereka umumnya lahir dari dorongan batin dan motivasi personal. Karena itu, tulisannya kerap mengandung nilai estetika, filosofi, atau pesan mendalam.
Sebaliknya, writer banyak menulis demi tujuan fungsional. Misalnya, memberikan informasi, menjelaskan sesuatu, atau memengaruhi audiens lewat iklan. Tulisannya disesuaikan dengan kebutuhan audiens atau strategi bisnis tertentu. Fungsi menjadi prioritas, bukan ekspresi pribadi.
4. Author punya kepemilikan karya, writer bisa saja hanya kontributor

Seorang author memiliki hak cipta atas karya yang ia buat. Dalam banyak kasus, nama dan identitasnya melekat kuat dengan karya tersebut. Ia dapat memperoleh royalti dan memiliki kontrol atas reproduksi serta distribusi karya. Author dikenal karena karyanya.
Sementara writer tidak selalu memiliki hak atas tulisan yang dibuat. Mereka bisa saja bekerja untuk media atau perusahaan yang kemudian memiliki seluruh hak atas tulisan tersebut. Dalam banyak situasi, writer bertindak sebagai kontributor yang namanya bahkan tidak selalu disebut secara publik. Posisi ini membuat writer lebih sering berada di balik layar.
5. Author lebih identik dengan buku, writer lebih luas ranahnya

Istilah author biasanya dikaitkan langsung dengan dunia penerbitan buku. Saat seseorang menulis dan menerbitkan buku, baik fiksi maupun nonfiksi, ia akan dianggap sebagai author. Gelar ini lebih spesifik dan umumnya diberikan kepada pencipta karya panjang yang berdampak.
Sementara writer punya cakupan kerja yang lebih luas. Mereka bisa menulis artikel, skrip film, konten media sosial, iklan, hingga dokumentasi teknis. Profesi writer tidak terbatas pada satu bentuk media, dan bisa berubah-ubah tergantung tren industri dan kebutuhan pasar. Karena itu, writer lebih fleksibel namun juga lebih kompleks dalam peran dan fungsinya.
Menjadi penulis berarti terus belajar memahami peran dan ruang lingkup profesi sendiri, termasuk membedakan antara author dan writer. Meskipun keduanya sama-sama bergerak di dunia tulis-menulis, pemahaman terhadap perbedaan ini bisa membantumu mengambil langkah yang lebih tepat dalam karier. Apa pun pilihannya, baik sebagai author maupun writer, keduanya punya peran penting dalam membentuk dunia literasi yang hidup dan terus berkembang.