Jenazahnya Sempat Ditolak Warga, PDP Asal Gowa Ternyata Negatif Corona

Hasil swab PDP COVID-19 yang meninggal di Gowa negatif

Makassar, IDN Times - Jenazah pasien dalam pengawasan (PDP) virus corona atau COVID-19 asal Kabupaten Gowa yang ditolak sebagian warga saat akan dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Antang, Kota Makassar, beberapa waktu lalu, ternyata negatif.

Hasil negatif diketahui setelah tim medis dari Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Kelas 1 Makassar melakukan pemeriksaan lanjutan terhadap pasien pria berusia 52 tahun itu.

"Baru-baru kami dihubungi dari laboratoriun kesehatan provinsi, sudah ada hasil pemeriksaan swab test dari salah satu PDP yang meninggal pada Minggu lalu dan hasilnya negatif," kata Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan, dalam keterangan resmi yang diterima sejumlah jurnalis di Makassar, Rabu (1/4).

1. PDP meninggal dunia setelah menjalani perawatan intensif di ruang isolasi khusus RS Wahidin Sudirohusodo Makassar

Jenazahnya Sempat Ditolak Warga, PDP Asal Gowa Ternyata Negatif CoronaRuang penanganan pasien suspect corona di Gedung Infection Centre RSUP Wahidin Sudirohusodo Makassar. IDN Times / Sahrul Ramadan

Adnan mengatakan, PDP merupakan warga asal Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa. Pasien meninggal dunia setelah menjalani perawatan intensif di ruang isolasi Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo, Makassar, Minggu (29/3) lalu.

Beberapa jam setelah meninggal dunia, jenazah kemudian dibawa ke TPU Antang, Manggala, Makassar, untuk dikebumikan. Hanya saja, warga setempat saat itu, menolak jenazah dimakamkan di sana karena mereka khawatir soal isu penularan wabah virus dari jenazah.

"Almarhum dimakamkan di TPU Sudiang, Makassar, sebelumnya ditolak warga sekitar TPU Antang yang menjadi tempat pemakaman awal," terang Adnan.

2. Pihak keluarga PDP dipantau Dinkes Gowa

Jenazahnya Sempat Ditolak Warga, PDP Asal Gowa Ternyata Negatif Corona(Humas Pemkab Gowa)

Dalam keterangan yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gowa, dr Hasanuddin mengatakan, meskipun almarhum dinyatakan negatif COVID-19, namun pemerintah daerah akan terus melakukan pemantauan kesehatan terhadap keluarga pasien.

"Tetap kita isolasi dulu dan tetap dipantau kesehatannya. Apalagi virus ini semakin besar penyebarannya," ungkap Hasanuddin.

Bupati Adnan, kembali mengimbau dan meminta agar masyarakat tidak takut dan panik serta tidak menolak jika ada pasien COVID-19 yang meninggal dunia. Kata Adnan, masyarakat perlu mengetahui bahwa proses pemakaman yang dilakukan kepada korban yang meninggal karena COVID-19 sudah sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang telah ditetapkan, sehingga betul-betul aman.

"Masyarakat perlu diedukasi bahwa pemakaman memakai SOP, Insya Allah tidak apa-apa. Mohon agar masyarakat tidak menolak jika ada pemakaman yang meninggal akibat virus ini. Virus ini bukan aib sehingga harus ditolak bahkan mengusir mereka yang masuk daftar ODP, PDP dan keluarganya," tegas Adnan.

Baca Juga: Malaysia Karantina 11 Warganya yang Pulang dari Ijtima Asia di Gowa

3. Polisi telusuri provokator penolakan pemakaman jenazah di Makassar

Jenazahnya Sempat Ditolak Warga, PDP Asal Gowa Ternyata Negatif CoronaKapolrestabes Makassar Kombes Pol Yudhiawan Wibisono IDN Times / Sahrul Ramadan

Jajaran Polrestabes Makassar, menelusuri sejumlah provokator dalam aksi penolakan pemakaman pasien COVID-19. Belum lama ini, aksi penolakan pemakaman jenazah di Kecamatan Manggala, Kota Makassar dua kali terjadi.

Selain PDP Gowa, kasus yang sama kembali terjadi, pada Selasa (31/3) kemarin. Warga setempat berjumlah ratusan orang kembali memblokade pintu masuk pemakaman Kristen Pannara, Antang, Kota Makassar. Warga menolak keras jenazah PDP dimakamkan di lokasi itu. Ambulans pengangkut jenazah terpaksa kembali dan mencari lokasi pemakaman lain.

Yudhiawan, memastikan jenazah pasien Covid-19 telah diurus sesuai dengan prosedur tetap organisasi kesehatan dunia atau WHO. Yudhiawan menegaskan tidak ada lagi alasan warga untuk menolak pemakaman jenazah di kemudian hari.

"Itukan sudah dua kali, pokoknya yang ketiga tidak boleh ada lagi penolakan. Tidak mungkin akan menularkan. Dan itu sudah disemprot disinfektan, mobilnya sudah disemprot, pegawainya sudah disemprot jadi begitu ditanam sudah selesai," tegas Yudhiawan, sesaat lalu.

Baca Juga: Pasien Positif Corona di Balikpapan Wafat, Masuk Klaster Ijtima Gowa

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya