Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jadi Motor Ekonomi, Pariwisata Makassar Capai Triliunan Rupiah

Warga melintas di area Pantai Losari saat matahari terbenam di Makassar, Sulawesi Selatan. (ANTARA FOTO/Arnas Padda)
Warga melintas di area Pantai Losari saat matahari terbenam di Makassar, Sulawesi Selatan. (ANTARA FOTO/Arnas Padda)
Intinya sih...
  • Kunjungan wisatawan Nusantara tembus 6,18 juta
  • Dispar kembangkan destinasi wisata unggulan
  • Dorong wisatawan menginap lebih lama melalui event
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Makassar, IDN Times - Sektor pariwisata terus menunjukkan kontribusi signifikan terhadap perekonomian Kota Makassar. Berdasarkan data Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Makassar, pariwisata menempati peringkat ketiga sebagai subsektor utama pendukung ekonomi daerah.

Rata-rata pengeluaran wisatawan nusantara yang berkunjung ke Makassar berada pada kisaran Rp1,5 hingga Rp2 juta per kunjungan, mencakup biaya akomodasi, konsumsi, transportasi, dan belanja. Sementara itu, wisatawan mancanegara mengeluarkan lebih tinggi, yakni sekitar Rp4 hingga Rp6 juta per kunjungan, terutama untuk akomodasi, transportasi, kuliner, dan aktivitas wisata.

"Dengan proyeksi tersebut, perputaran uang atau ekonomi dari sektor pariwisata, kami perkirakan mencapai triliunan rupiah sepanjang 2025," kata Hendra, Selasa (23/12/2025).

1. Kunjungan wisatawan Nusantara tembus 6,18 juta

Ilustrasi pariwisata (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi pariwisata (IDN Times/Arief Rahmat)

Sektor pariwisata Makassar menunjukkan ketangguhannya meski sempat mengalami kontraksi selama pandemik COVID-19. Hanya dalam satu tahun setelahnya, sektor ini berhasil tumbuh sekitar 4 persen, meskipun kondisi belum sepenuhnya kembali normal.

Data Dinas Pariwisata Kota Makassar mencatat jumlah wisatawan nusantara yang berkunjung pada 2025 mencapai 6.189.997 orang. Angka ini mengalami kenaikan 12,06 persen dibanding 2024, saat kunjungan tercatat sebanyak 5.524.000 orang.

Sementara itu, jumlah wisatawan mancanegara justru mengalami penurunan. Tahun 2025 tercatat 78.080 orang, turun 18,32 persen dibanding 2024 yang mencapai 95.597 orang. 

Kunjungan wisatawan nusantara ke Makassar masih didominasi oleh pengunjung dari Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Timur, DKI Jakarta, dan Jawa Barat. Sementara itu, wisatawan mancanegara umumnya datang dari Malaysia, Singapura, Australia, serta beberapa negara di Eropa.

2. Dispar kembangkan destinasi wisata unggulan

Pulau Lanjukang (google.com/maps/Lilo Stitch)
Pulau Lanjukang (google.com/maps/Lilo Stitch)

Berdasarkan hasil proyeksi tersebut, Dispar akan terus memperkuat pertumbuhan kunjungan wisatawan nusantara sekaligus meningkatkan strategi promosi ke pasar internasional. Inovasi lainnya difokuskan pada penguatan citra keamanan dan stabilitas kota, agar wisatawan mancanegara dapat kembali berkunjung ke Makassar secara berkelanjutan.

"Target kita ke depan, khususnya tahun 2026, Makassar harus tampil sebagai kota yang aman, kondusif, dan menarik," tuturnya. 

Sejalan dengan itu, Hendra menyampaikan bahwa pengembangan destinasi unggulan menjadi salah satu fokus Dispar Kota Makassar pada 2026. Destinasi seperti Pulau Lanjukang, Pulau Samalona, dan Sungai Tallo diproyeksikan menjadi penguat utama daya tarik wisata di kota ini.

Hendra menyatakan optimisme terkait perkembangan pariwisata di Makassar, terutama dengan dukungan pengembangan destinasi wisata yang berkelanjutan. Dia yakin, upaya promosi yang konsisten akan mendorong jumlah kunjungan wisatawan terus meningkat pada tahun mendatang.

"Dengan begitu, kita optimistis mampu menarik kembali wisatawan mancanegara sekaligus mempertahankan dominasi wisatawan nusantara," kata Hendra.

3. Dorong wisatawan menginap lebih lama melalui event

IMG_20251219_153022.jpg
Peluncuran Calendar of Event 2026 di Novotel Grand Shayla, Jumat (19/12/2025). (IDN Times/Asrhawi Muin)

Kepala Bidang Promosi dan Pemasaran Dispar Kota Makassar, Yulianti Jabir, menyampaikan bahwa penguatan promosi pariwisata tetap menjadi prioritas utama, seiring rencana peluncuran Calendar of Event (CoE) 2026. Kalender ini diharapkan dapat mendorong peningkatan jumlah kunjungan sekaligus memperpanjang lama tinggal wisatawan di Kota Makassar.

"Calendar of Event 2026 kami siapkan sebagai instrumen utama promosi. Harapannya, wisatawan tidak hanya datang untuk satu agenda, tetapi tinggal lebih lama karena banyak pilihan event dan aktivitas wisata," kata Yulianti.

Berdasarkan data Dispar Makassar, rata-rata wisatawan nusantara menginap di Kota Makassar selama 1,63 malam pada tahun 2024. Sementara itu, wisatawan mancanegara tercatat menghabiskan waktu lebih lama, yaitu sekitar 2,4 malam per kunjungan.

Dispar Kota Makassar bersama Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) lantas menggenjot tren lama menginap wisatawan di kota ini. Upaya ini khusus difokuskan pada wisatawan dengan tujuan MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition), yang dinilai memiliki potensi pengeluaran lebih tinggi dan durasi tinggal lebih panjang.

"Wisata MICE menjadi salah satu segmen strategis. Karena itu, kami mendorong agar wisatawan yang datang untuk kegiatan bisnis dan pertemuan juga diarahkan menikmati destinasi dan event yang tersedia," jelas Yulianti.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Irwan Idris
EditorIrwan Idris
Follow Us

Latest News Sulawesi Selatan

See More

Kecanduan Judol, Sekuriti Perumahan di Makssar Nekat Bobol Rumah Warga

23 Des 2025, 20:53 WIBNews