Cegah COVID-19, Unhas Tutup Sarana Publik untuk Umum

Setelah 19 dosen reaktif dari rapid test

Makassar, IDN Times - Universitas Hasanuddin di Makassar, Sulawesi Selatan, memutuskan menutup sementara sarana publik di lingkungan kampus bagi masyarakat umum. Selama ini lingkungan kampus sering digunakan oleh masyarakat umum untuk berolahraga atau aktivitas lain.

Direktur Komunikasi Unhas Suharman Hamzah mengatakan, sebagagai kawasan publik, selama ini ada kecenderungan masyarakat bebas keluar masuk wilayah kampus. Tapi menurut pantauan, banyak orang yang memanfaatkan fasilitas publik di Unhas dengan mengabaikan protokol pencegahan COVID-19.

"Saat ini, sarana olahraga dan sarana publik yang biasa dimanfaatkan oleh warga kita tutup dulu. Hari Senin nanti kita akan keluarkan ketentuan baru terkait akses keluar masuk kawasan Unhas," kata Suharman melalui siaran pers yang diterima wartawan di Makassar, Sabtu (11/7/2020).

Baca Juga: Rapid Test 19 Dosen Unhas Makassar Reaktif, Termasuk 1 Epidemiolog   

1. Lingkungan kampus disemprot cairan disinfektan

Cegah COVID-19, Unhas Tutup Sarana Publik untuk UmumPenyemprotan cairan disinfektan di lingkungan kampus Unhas Makassar. IDN Times/Humas Unhas

Unhas mengambil tindakan pencegahan COVID-19 setelah serangkaian rapid test atau tes cepat kepada dosen dan pegawai menunjukkan sejumlah hasil reaktif. Sabtu pagi, Unhas bersama tim Dinas Kesehatan Kota Makassar juga melakukan sterilisasi lingkungan kampus.

Sterilisasi dilakukan dengan penyemprotan cairan disinfektan di seluruh gedung di lingkungan Unhas. Ada sebelas unit kendaraan pemadam kebakaran dan watercanon yang dilibatkan. Sedangkan empat regu penyemprot membagi diri ke empat area kampus.

Suharman menjelaskan, disinfeksi merupakan upaya Unhas untuk terus melakukan langkah-langkah memutus rantai sebaran COVID-19. Hal ini penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat kepada institusi pendidikan tinggi, yang tidak lama lagi akan memasuki tahun ajaran baru.

"Kita telah melakukan rapid test terhadap tenaga pendidikan. Juga telah melakukan hal sama untuk dosen-dosen. Itu tujuannya untuk melakukan penapisan atau screening terhadap orang. Sementara penyemprotan cairan disinfektan ini tujuannya untuk memastikan gedung-gedung dan fasilitas lainnya juga bersih,” kata Suharman.

2. Sebanyak 19 dosen Unhas reaktif menurut rapid test

Cegah COVID-19, Unhas Tutup Sarana Publik untuk UmumUnhas menggelar rapid test untuk dosen. IDN Times/Humas Unhas

Sebelumnya, sebanyak 19 dosen Unhas dinaytakan reaktif berdasarkan hasil pemeriksaan rapid test. Tes massal digelar khusus untuk dosen selama tiga hari, pada Rabu-Jumat, 8-10 Juli 2020.

Dosen yang reaktif berasal dari sejumlah fakultas. Sedangkan rapid test masal diikuti sebanyak 1.652 dosen dari seluruh fakultas dan program studi.

"Kegiatan rapid test ini merupakan bagian dari upaya Unhas untuk menjadikan kampus sebagai kawasan bersih dari COVID-19," kata Sekretaris Unhas, Prof. Nasaruddin.

3. Dosen yang reaktif mengisolasi diri mandiri sambil menunggu hasil tes swab

Cegah COVID-19, Unhas Tutup Sarana Publik untuk UmumUnhas menggelar rapid test untuk dosen. IDN Times/Humas Unhas

Suharman mengatakan, dosen yang hasil tesnya reaktif diminta mengisolasi diri secara mandiri. Mereka sambil menunggu hasil pemeriksaan lanjutan, yakni tes swab.

Salah satu dosen yang reaktif adalah ahli epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat, Prof. Ridwan Amiruddin. Ridwan sudah secara terbuka mengumumkan hasil pemeriksaan dirinya melalui media sosial.

"Bagi Unhas, yang paling penting adalah melakukan penapisan, mencari yang terpapar agar dapat dipisahkan dan disembuhkan, sambil kita mengambil langkah-langkah pencegahan lanjutan," Suharman menerangkan.

Baca Juga: 4 Peserta UTBK di Unhas Makassar Kedapatan Berbuat Curang  

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya