Jumlah Buta Aksara di Toraja Utara Tertinggi di Sulsel

Sulawesi Selatan masih masuk daftar zona merah

Makassar, IDN Times - Provinsi Sulawesi Selatan masih masuk daftar zona merah terkait jumlah warga yang masih belum bisa baca tulis atau buta aksara. Oleh karena itu, Hari Aksara Internasional (HAI) 2019 digelar di Makassar. 

Rangkaian pelaksanaan HAI 2019 di Makassar tanggal 4-8 September dan puncak acara dilaksanakan pada 7 September di Lapangan Karebosi, Makassar.

"Salah satu alasannya adalah dalam rangka akselerasi pemberantasan buta aksara di Sulsel yang masih tinggi buta aksaranya," kata Sekretaris Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan, Setiawan Aswad seperti dikutip dari situs Antara Jumat (6/9).

Baca Juga: YOSS Tolak Serahkan Stadion Andi Mattalatta ke Pemprov Sulsel

1. Toraja Utara dan Bantaeng menjadi dua kabupaten dengan jumlah buta aksara tertinggi di Sulsel

Jumlah Buta Aksara di Toraja Utara Tertinggi di Sulselpixabay.com

Kabupaten Toraja Utara tercatat sebagai kabupaten dengan jumlah buta aksara tertinggi, yakni mencapai 27,85 persen atau 34.344 jiwa. Lalu disusul Kabupaten Bantaeng dengan total 21.824 jiwa yang masih buta aksara atau 18,53 persen.

Sementara daerah dengan jumlah buta aksara terendah adalah Kota Makassar. Di ibu kota Sulsel itu, sekitar 0,51 persen warganya atau 5.145 jiwa masih buta aksara.

Selain merupakan provinsi padat buta aksara/zona merah, ada beberapa hal lain yang menjadi alasan HAI 2019 digelar di Kota Anging Mammiri, yakni Makassar belum pernah menjadi tuan rumah. 

"Memang dari provinsi Sulsel, pak Gubernur juga mengusulkan untuk kegiatan tersebut digelar di sini. Karena adanya komitmen tinggi dari Pemprov Sulsel dalam mengkoordinasikan dan mendorong kabupaten dan kota untuk menuntaskan buta aksara. Serta adanya dukungan dari Forum PAUD dan Dikmas," ungkapnya.

2. Sulawesi Selatan urutan keenam zona merah buta aksara

Jumlah Buta Aksara di Toraja Utara Tertinggi di Sulsel

Data Dinas Pendidikan Sulsel menjabarkan bahwa sebaran angka penduduk tuna aksara di Sulsel berada pada rentan usia 15-59 tahun, dengan cakupan antara 0,51 - 27 persen.

Kepala Bidang PAUD dan Pendidikan dan Masyarakat (Dikmas) Dinas Pendidikan Kota Makassar, Hikmah Mangganni mengungkap, Sulawesi Selatan masih terdaftar sebagai urutan keenam dengan jumlah warga padat buta aksara.

"Tetapi dengan pelaksanaan HAI di sini, kami komitmen bahwa Kota Makassar dan Sulsel siap menjadi tuan rumah sebagai upaya pemberantasan buta aksara," katanya.

3. Makassar bebas buta aksara sejak tahun 2012

Jumlah Buta Aksara di Toraja Utara Tertinggi di SulselANTARA FOTO/Gusti Tanati

Hikmah menambahkan bahwa Makassar telah dinyatakan bebas buta aksara sejak tahun 2012 dan saat ini persentase buta aksara di Sulsel hanya 0,51 persen. Namun, jumlah ini tetap dia nilai masih terlalu banyak dan perlu ditekan terus.

"Pembina dan pendamping terus kami arahkan untuk menyasar mereka tetapi selalu tidak ditemui di rumahnya," jelas Kordinator Pengarahan Massa HAI 2019 itu.

Pelaksanaan HAI 2019 di Makassar akan menampilkan ragam budaya khususnya pada puncak HAI 2019 karena menghadirkan peserta dari berbagai kota dan provinsi di Indonesia.

Baca Juga: Sulawesi Selatan, Pintu Gerbang Kawasan Indonesia Timur

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya