Angka Kekerasan terhadap Perempuan di Sulsel Capai 605 Kasus 

45 persen terjadi di ranah personal

Makassar, IDN Times - Angka kekerasan terhadap perempuan di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) sepanjang tahun 2019 terbilang cukup tinggi.

Dari data aplikasi Simfoni Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Sulsel, jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan yang ditangani Dinas PPPA Sulsel hingga Agustus 2019 mencapai 605 kasus.

"Dari jumlah itu, sekira 45 persen merupakan kekerasan yang terjadi di ranah personal atau rumah tangga," kata Kepala Dinas PPPA Sulsel Andi ilham Gazalling dalam Sosialisasi Pencegahan Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT) yang digelar di Hotel Gammara, Jumat (22/11).

1. Ketahanan keluarga harus diperkuat

Angka Kekerasan terhadap Perempuan di Sulsel Capai 605 Kasus IDN Times/Indiana Malia

Ilham mengatakan bahwa diperlukan upaya menyeluruh dan fundamental untuk mencegah dan mengenalkan potensi KDRT pada semua elemen masyarakat. 

Menurutnya, hal yang perlu dilakukan adalah penguatan ketahanan keluarga yang menyentuh fase di mana kehidupan berkeluarga dan pembangunan rumah tangga akan dimulai. 

"Kelompok sasaran potensial yang perlu dikuatkan adalah organisasi perempuan yang akan melakukan kegiatan ke masyarakat seperti PKK dan DWP serta organisasi wanita lainnya," jelasnya.

2. Sosialisasi pencegahan KDRT terus digencarkan

Angka Kekerasan terhadap Perempuan di Sulsel Capai 605 Kasus IDN Times/Indiana Malia

Salah satu upaya yang juga gencar dilakukan pemerintah saat ini yakni dengan gencar melakukan sosialisasi pencegahan KDRT. Sebab selama ini masih banyak masyarakat yang belum memahami soal ini.

"Kita harap dengan adanya sosialisasi ini seluruh peserta nantinya juga bisa menindaklanjuti dengan kegiatan melakukan kegiatan serupa pada komunitas atau organisasi masing-masing," katanya.

Baca Juga: Waspada, Ini 5 Alasan Terjadinya Kekerasan dalam Rumah Tangga

3. Millenial jadi fokus perhatian

Angka Kekerasan terhadap Perempuan di Sulsel Capai 605 Kasus (Ilustrasi) IDN Times/Sukma Shakti

Lebih jauh Ilham menjelaskan bahwa kaum muda atau millenial juga sangat perlu mendapatkan perhatian dalam hal pencegahan KDRT. Sebab mereka dinilai berpotensi membantu menurunkan angka kekerasan dan perceraian jika memahami potensi KDRT sejak dini.

"Semoga dengan adanya sosialisasi ini, Sulawesi Selatan bisa menjadi provinsi percontohan dengan zero kasus KDRT," harapnya.

Baca Juga: 4 Siklus Terjadinya Kekerasan dalam Pacaran, Jarang Ada yang Sadar

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya