RSKD Dadi Makassar Siapkan Kamar untuk Caleg yang Stres karena Gagal
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Menjelang Pemilu 2024, RSKD Dadi di Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, menyiapkan kamar bagi calon legislatif (caleg) yang terkena gangguan jiwa atau stres. Utamanya, kamar bagi mereka yang gagal dalam pencalonan pada Pemilu 2024 mendatang.
Direktur Utama RSKD Dadi Sulsel, Arman Bausat, menjelaskan pihaknya menyediakan kamar VIP hingga VVIP untuk caleg yang stres karena gagal lolos dalam pemilu. Namun dengan catatan para caleg gagal hendaknya memiliki JKN BPJS Kesehatan mengingat biaya perawatan yang tidak sedikit.
"Antisipasi caleg kami sebenarnya tetap menyiapkan. Kami ada VIP-nya tapi itu juga kembali lagi, dia harus punya BPJS. Kalau tidak punya BPJS kan kasihan kalau harus bayar," kata Arman, Rabu (22/2/2023).
1. Ganguan jiwa bisa terjadi pada siapapun
Menurut Arman, gangguan jiwa ini bisa terjadi pada siapapun tak terkecuali para caleg yang gagal lolos pada pemilu. Hal ini karena mereka stres lantaran apa yang diharapkan tak sesuai dengan kenyataan.
Para caleg bertarung untuk memperebutkan kursi di jajaran legislatif. Butuh biaya besar untuk sosialisasi dan kampanye serta adanya harapan bahwa timses akan memenangkan mereka.
"Modal besar habis, semua timses bilang pasti menang tapi ternyata kalah telak, pasti stres," kata Arman.
2. Selalu ada caleg stres setelah pemilu usai
Arman mengakui bahwa memang selalu ada pasien dari kalangan caleg gagal setelah perhelatan pemilu selesai. Kendati demikian, dia enggan menyebutkan jumlah pasti berapa caleg yang pernah menjadi pasien di RSKD Dadi.
"Kita tidak punya data karena kita tidak boleh buka aibnya orang. Tapi memang ada," kata Arman.
Pasien dari kalangan caleg gagal, kata Arman, dipengaruhi dengan kondisi mental. Apabila kondisi mentalnya kuat maka hal itu terpengaruh tapi sebaliknya jika kondisi mentalnya lemah maka caleg yang bersangkutan akan lebih mudah depresi.
"Jadi gangguan jiwa tidak tiba-tiba juga. Dia masuk depresi, tertekan, bila terus berlanjut sudah mulai halusinasi," kata Arman.
3. Tidak ada perbedaan perawatan
Arman juga memastikan bahwa meskipun para caleg gagal umumnya dirawat di kamar VIP, namun tidak ada perbedaan dengan perawatan pasien lainnya. Dia menegaskan setiap pasien berhak mendapatkan perawatan terbaik.
"Tidak ada perbedaan. Semua pasien apapun kami menangani baik pasien bangsal maupun VIP semua sama. Tidak ada perbedaan," kata Arman.
Baca Juga: Dapil dan Kursi DPRD Sulsel Tak Ada Perubahan pada Pemilu 2024