Ditolak IDI, Danny Ngotot Makassar Pakai GeNose: Komplain ke Kemenkes

GeNose untuk periksa kesehatan siswa saat PTM di Makassar

Makassar, IDN Times - Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto menyatakan tetap akan menggunakan GeNose untuk memeriksa kesehatan paru-paru anak-anak di sekolah. Hal ini merupakan bagian dari simulasi pembelajaran tatap muka (PTM).

Danny Pomanto mengaku sejauh ini pelaksanaan simulasi PTM berjalan baik. Hanya saja, kata dia, masih perlu memastikan kesehatan siswa menggunakan GeNose.

"Saya konsultasi kemarin dengan UGM untuk penggunaan itu (GeNose). Bahkan UGM bilang kita baru merencanakan, Makassar sudah duluan. Jadi sistem pendidikan itu pakai GeNose," kata Danny di Makassar, Rabu (20/10/2021).

1. Danny sebut GeNose hanya untuk skrining

Ditolak IDI, Danny Ngotot Makassar Pakai GeNose: Komplain ke KemenkesWali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto memantau uji coba alat GeNose di Lapangan Karebosi Makassar, Rabu (7/4/2021). Humas Pemkot Makassar

Rencana penggunaan GeNose ini sebenarnya telah diungkapkan Danny jauh sebelum simulasi PTM. Saat itu dia menyatakan bahwa siswa yang masuk harus dites antigen, setelah 14 hari mereka akan dites menggunakan GeNose, lalu di bulan berikutnya siswa akan kembali dites rapid antigen.

Namun rencana itu tak berjalan mulus karena adanya faktor teknis. Belum lagi rencana penggunaan GeNose ini dikritik sejumlah pihak, utamanya dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Makassar yang menganggapnya kurang tepat.

Menanggapi hal itu, Danny mengatakan bahwa penggunaan alat GeNose sebenarnya hanya untuk pemeliharaan dan alat skirining, bukan sebagai alat testing. 

"IDI bukan yang memberi otorisasi izinnya. Kalau ada komplain begitu, komplain sama ke Kemenkes yang memberi izin. Komplain sama negara yang merekomendasikan itu. Jangan ke kita. Kalau saya selama negara mengakui saya ikut negara," kata Danny.

2. IDI sebut GeNose tak berkaitan dengan paru-paru

Ditolak IDI, Danny Ngotot Makassar Pakai GeNose: Komplain ke KemenkesMesin GeNose. IDN Times/Asrhawi Muin

Ketua IDI Kota Makassar, Siswanto Wahab, menilai penggunaan GeNose tidak ada kaitannya dengan Paru-paru. Dengan begitu, pihaknya tidak merekomendasikan penggunaan GeNose sebagai alat pemeriksaan paru-paru.

Jika tujuannya untuk menjamin kesehatan siswa selama pelaksanaan PTM, maka IDI merekomendasikan Pemkot menggunakan PCR atau swab antigen dalam evaluasi per dua pekan. Lagi pula Pemkot juga sebelumnya telah menyiapkan 400 ribu alat tes antigen untuk PTM.

"GeNose untuk pemeriksaan paru-paru? Bukan. PCR juga bukan untuk paru-paru, kalau mau kita pemeriksaan paru-paru yah CT Toraks," kata Siswanto.

Baca Juga: Alat Deteksi COVID-19 GeNose Bakal Digunakan di Makassar

3. Pemkot dianggap terlalu memaksakan penggunaan GeNose

Ditolak IDI, Danny Ngotot Makassar Pakai GeNose: Komplain ke KemenkesIlustrasi. Tim Detektor Makassar Recover mengikuti pelatihan menggunakan GeNose di Hotel Four Points, Senin (28/6/2021). Humas Pemkot Makassar

Pengamat Kebijakan Pemerintahan Universitas Bosowa Arif Wicaksono menilai Pemkot Makassar terlalu memaksakan penggunaan alat tersebut. Pasalnya, Pemkot telah terlanjur membeli alat tersebut namun ujungnya tak digunakan.

Dulu GeNose dipesan karena rencananya akan digunakan oleh tim Detektor. Namun sejauh ini, alat tersebut tak juga digunakan dan tim Detektor juga nyaris tak terlihat lagi.

Arief pun menilai kebijakan wali kota dengan mengadakan GeNose tidak dikaji dengan baik, dan terkesan membesar-besarkan program yang seolah efektif tanpa mempertimbangkan kualitas yang dicapai.

"Harusnya dulu kalau mau kasih keluar duit banyak, sekalian Detektor dilengkapi PCR, tapi tidak mungkin. Tapi karena mau membesar-besarkan program saja, akhirnya GeNose aja yang digunakan. Buang-buang uang saja itu," ujarnya.

Baca Juga: Pemkot Makassar Tetap Pakai GeNose karena Lebih Murah

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya