BNN Sebut Peredaran Narkotika Sulsel Paling Banyak di Wajo

Dari 112 Kg sabu yang disita, 98 Kg di antaranya dari Wajo

Makassar, IDN Times - Memperingati Hari Anti Narkotika Internasional 2021, Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulawesi Selatan, memusnahkan barang terlarang yang telah disita dalam tiga bulan terakhir.

Narkotika yang terdiri dari 10.351 gram sabu, 3.035 narkotika sintetis dan 3.283 gram ganja itu dimusnahkan di Kantor Gubernur Sulsel, Senin (28/6/2021). Pemusnahan itu disaksikan oleh Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo dan Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman.

Kepala BNNP Sulsel, Brigjen Pol Ghiri Prawija menerangkan, barang haram yang dimusnahkan merupakan hasil pengungkapan kasus beberapa waktu lalu.

"Itu hanya Mei Juni saja, hanya 3 bulan terakhir," kata Kepala BNNP Sulsel Brigjen Pol Ghiri Prawija usai pemusnahan tersebut.

1. Wajo jadi daerah paling banyak peredaran narkotika di Sulsel

BNN Sebut Peredaran Narkotika Sulsel Paling Banyak di WajoSalah satu narkotika yang dimusnahkan BNN di Kantor Gubernur Sulsel, Senin (28/6/2021). IDN Times/Asrhawi Muin

Ghiri menjelaskan, sejauh ini pihaknya telah mengamankan 112 kilogram sabu sepanjang 2021. Jumlah terbesar berasal dari Kabupaten Wajo yaitu 98 kg. 

Walau demikian, kata Ghiri, tidak ada daerah paling rawan di Sulsel. Sebab semua daerah memiliki potensi kerawanan yang sama. 
 
Dia menyebut Parepare sebagai salah satu pintu masuk narkotika di Sulsel. Dari Parepare, pergerakan peredaran narkotika biasanya menuju Sidrap, Pinrang, lalu ke Makassar. 

"Kadang-kadang ada juga msuk dari Makassar. Tapi kalau yang masuk dari Parepare itu besar. Bisa 10 kg masuk ke Wajo karena dia dari Sulawesi Tengah. Kalau yang masuk dari Makassar ini dia lewat ekspedisi sedikit tapi sering," imbuhnya.

2. Peredaran narkotika di Sulsel dari jaringan internasional

BNN Sebut Peredaran Narkotika Sulsel Paling Banyak di WajoPemusnahan barang bukti narkotika di Kantor Gubernur Sulsel, Senin (28/6/2021). IDN Times/Asrhawi Muin

Ghiri juga mengaku BNNP Sulsel hingga bulan ini telah memutus 9 jaringan peredaran narkotika. Ada dari Kalimantan yang masuk melalui jaringan ekspedisi serta dari Sumatera yang masuk melalui kerja sama oknum di Bea Cukai.

"Ini jaringan internasional yang masuk ke lokal. Jadi dia masuk dari Cina, Malaysia, Kalimantan dan ke sini," ungkapnya.

Tak sedikit peredaran narkotika masuk ke Sulsel melalui jalur laut. Kata Ghiri, para bandar menyelelundupkan barang tersebut melalui layanan ekspedisi. Namun banyak yang berhasil digagalkan.

"Jadi jangan coba-coba kirim lewat ekspedisi pasti ketahuan," katanya.

Baca Juga: BNNP Tangkap Pembuat Tembakau Sintetis di Perumahan Elite Makassar

3. BNN klaim tren peredaran narkotika di Sulsel datar-datar saja

BNN Sebut Peredaran Narkotika Sulsel Paling Banyak di WajoPemusnahan barang bukti narkotika di Kantor Gubernur Sulsel, Senin (28/6/2021). IDN Times/Asrhawi Muin

Lebih jauh, Ghiri berasumsi bahwa tren peredaran narkotika di Sulsel cenderung datar. Namun pihak BNN juga akan terus berupaya mengungkap kasus-kasu narkoba. 

"Sebenarnya kasus dari dulu sudah banyak. Selama pembeli masih ada, orang masih terus ingin berjualan maka kita harus lakukan sosialisasi secara trus menerus," kata Ghiri.

Karena itu, BNN ke depannya akan membuat program Menantu Bersinar. Maksudnya, setiap orang yang akan menikah harus menjalani tes urin. 

"Kalau terindikasi, dia harus punya surat rehabilitasi dulu. Masih akan dibicarakan dengan DPR supaya masuk regulasi," katanya.

Baca Juga: BNNP Sulsel Sita Ganja-Sabu yang Disimpan dalam Sepatu dan Speaker

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya