Jalani Isolasi, Prof. Idrus: Mari Bekerja dan Melayani dengan Ikhlas

Prof. Idrus menjalani isolasi setelah positif COVID-19

Makassar, IDN Times - Sejak dinyatakan positif terjangkit virus corona (COVID-19 pada Rabu (25/3) kemarin, mantan Rektor Universitas Hasanuddin periode 2006-2014, Prof. Idrus Paturusi untuk pertama kalinya memberi kabar kepada khalayak umum bahwa kondisinya kini mulai membaik.

"Alhamdulillah hari ini saya merasa lebih sehat setelah kemarin suhu tubuh saya agak meninggi," tulis Prof. Idrus dalam postingan di akun Facebook pribadinya pada Jumat (27/3) pagi, dari dalam ruang isolasi Rumah Sakit Universitas Hasanuddin.

1. Dalam postingannya pada Jumat (27/3) pagi, Prof. Idrus mengingatkan pentingnya para petugas medis untuk menjaga kesehatan

Jalani Isolasi, Prof. Idrus: Mari Bekerja dan Melayani dengan IkhlasIlustrasi penanganan pasien virus corona. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

Dari ruang isolasi, sosok yang juga dokter spesialis bedah tulang itu turut mengingatkan kepada para relawan medis, paramedis, dokter dan perawat yang berjuang di garis depan untuk selalu menjaga kesehatan. Ia mengingatkan merekalah tumpuan harapan masyarakat.

"Ingat, banyak masyarakat yang sangat bergantung dan menaruh harapan atas kerja profesional kita. Mari kita bekerja dan melayani dengan ikhlas, Insya Allah Yang Maha Kuasa senantiasa memberikan petunjuknya," lanjutnya.

Tenaga medis memang rentan terpapar COVID-19 dari pasien yang dirawatnya. Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, bahkan mengatakan bahwa sudah ada 50 orang tenaga medis yang dinyatakan positif dengan dua diantaranya sudah meninggal.

2. Petugas medis pun diminta terus ikhlas bekerja demi masyarakat, meski APD tak memadai

Jalani Isolasi, Prof. Idrus: Mari Bekerja dan Melayani dengan IkhlasANTARA FOTO/Oky Lukmansyah

Lebih jauh, alumi Fakultas Kedokteran Unhas angkatan 1977 tersebut tetap meminta para tenaga medis untuk terus menjalankan tugas kendati alat pelindung diri tidak memenuhi standar atau bahkan tidak memadai. Prof. Idrus menyebut ada sumpah Hipocrates yang harus dipegang teguh.

"Keikhlasan kalian yang bekerja, walaupun dengan APD yang tidak maksimal, harus menjadi perhatian pemerintah. Walaupun demikian, alhamdulillah banyak masyarakat yang ikhlas ikut berbagi," ujar Prof. Idrus.

Stok tipis APD memang menjadi salah satu masalah utama yang dihadapi tenaga medis saat ini. Beruntung sudah ada banyak aksi penggalangan dana untuk pembeliannya telah dilakukan banyak kalangan. Pemerintah pun telah mendistribusikan 151 ribu set APD bantuan China ke 36 daerah.

Baca Juga: [LINIMASA] Perkembangan Terbaru Kasus Virus Corona di Sulawesi Selatan

3. Prof. Idrus (paling kanan) saat ini sudah memasuki hari kedua perawatan di ruang isolasi Rumah Sakit Universitas Hasanuddin

Jalani Isolasi, Prof. Idrus: Mari Bekerja dan Melayani dengan IkhlasProf. Idrus Paturusi (kanan). Dok. Humas Unhas

Prof. Idrus turut menyebut bahwa harusnya masyarakat memberi apresiasi setinggi-tingginya kepada petugas medis yang berjuang. Ia memberi contoh reaksi masyarakat Wuhan, seperti terlihat dalam banyak video yang beredar di media sosial.

Saat iring-iringan bus yang membawa tenaga medis pulang ke daerah asal masing-masing melintas jalanan, penduduk kota episentrum awal wabah COVID-19 tersebut berbaris memberi apresiasi.

Di akhir postingannya, Prof. Idrus meminta seluruh tenaga medis yang bertugas untuk menjaga kondisinya. "Sekali lagi sebagai relawan kesehatan perlu tetap menjaga stamina dan daya tahan. Semoga krisis wabah ini dapat cepat teratasi," pungkasnya.

Baca Juga: Eks Rektor Unhas Idrus Paturusi Dinyatakan Positif Corona

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya