Umat Muslim Diimbau Qunut Nazilah untuk Hindari COVID-19, Ini Doanya

Qunut nazilah dilakukan usai rukuk terakhir dalam salat

Makassar, IDN Times – Umat Muslim di Indonesia, khususnya Sulawesi Selatan, diimbau memperbanyak zikir untuk menangkal wabah virus corona COVID-19. Salah satunya dengan memanjatkan doa qunut nazilah, yaitu doa untuk menangkal musibah dan malapetaka.

Imbauan disampaikan Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Wilayah Kementerian Agama Sulawesi Selatan Kaswad Sartono. Kaswad mengatakan, qunut nazilah bermanfaat untuk mendekatkan diri kepada Allah, agar terhindar dari musibah.

“Setelah berikhtiar, selanjutnya berdoa kepada Allah SWT, pemilik alam semesta ini,” kata Kaswad seperti dilansir ANTARA, di Makassar, Selasa (17/3).

Baca Juga: 3 Saran Wapres Ma'ruf Amin Soal Virus Corona, Salah Satunya Doa Qunut

1. Qunut nazilah bisa dipanjatkan di setiap salat

Umat Muslim Diimbau Qunut Nazilah untuk Hindari COVID-19, Ini DoanyaKabid Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Sulsel M Kaswad Sartono. Dok. IDN Times/Istimewa

Kaswad mengatakan, imbauan qunut nazilah telah disampaikan sebelumnya oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI). Qunut serta zikir diperlukan, mengingat wabah virus corona sudah merenggut ribuan nyawa di berbagai negara.

Qunut nazilah, kata Kaswad, bisa dilakukan setiap salat. Doa ini dipanjatkan usai ruku terakhir dalam salat. Qunut nazilah telah diterapkan dalam pelaksanaan salat berjemaah di lingkup Kemenag Sulsel, dan diharap bisa dilakukan juga oleh umat Muslim di Sulsel.

"Kalau di lingkungan Kemenag Sulsel itu sudah dilakukan dan insya Allah di seluruh Kantor Kemenag kabupaten dan kota juga Kita berharap semua umat Muslim yang melaksanakan shalat bisa melakukan qunut ini juga, bisa di rumah atau di masjid-masjid," katanya.

2. Bermakna meminta perlindungan dari mara bahaya

Kaswad menjelaskan bahwa selama ini doa qunut selalu dikaitkan sebagai salah satu ketentuan fikih pada salat. Doa ini selalu disisipkan di antara rakaat salat. Namun selain itu, doa Qunut juga dapat digunakan saat seseorang dalam mara bahaya.

Qunut sendiri terbagi atas tiga jenis. Yakni qunut subuh, qunut nazilah, dan qunut witir. Sesuai Namanya, qunut subuh dibaca dalam salat subuh, usai ruku di rakaat terakhir.

“Sedangkan qunut nazilah boleh dibaca pada setiap sholat wajib lima waktu lainnya. Adapun makna dari doa qunut nazilah ini lebih kepada meminta perlindungan dari mara bahaya", Kaswad menjelaskan.

3. Ini bunyi doa qunut nazilah

Menurut laman NU Online, qunut nazilah diamalkan saat uma Islam menghadapi persoalan keamanan, pertanian, bencana alam, bencana kemanusiaan, atau lainnya. Qunut nazilah pernah diamalkan oleh Rasulullah SAW selama sebulan, ketika kehilangan para sahabatnya di Bi’r Mu’anah.

Disarikan dari Hasyiyatul Baijuri karya Syekh Ibrahim Al-Baijuri, berikut ini doa qunut yang dibaca oleh Sayyidina Umar dan Ibnu Umar RA.

Allâhumma innâ nasta‘înuka wa nastaghfiruk, wa nastahdîka wa nu’minu bik wa natawakkalu alaik, wa nutsnî alaikal khaira kullahu nasykuruka wa lâ nakfuruk, wa nakhla‘u wa natruku man yafjuruk. Allâhumma iyyâka na‘budu, wa laka nushallî wa nasjud, wa ilaika nas‘â wa nahfid, narjû rahmataka wa nakhsyâ adzâbak, inna adzâbakal jidda bil kuffâri mulhaq.

Artinya: “Tuhan kami, kami memohon bantuan-Mu, meminta ampunan-Mu, mengharap petunjuk-Mu, beriman kepada-Mu, bertawakkal kepada-Mu, memuji-Mu, bersyukur dan tidak mengingkari atas semua kebaikan-Mu, dan kami menarik diri serta meninggalkan mereka yang mendurhakai-Mu. Tuhan kami, hanya Kau yang kami sembah, hanya kepada-Mu kami hadapkan salat ini dan bersujud, hanya kepada-Mu kami berjalan dan berlari. Kami mengharapkan rahmat-Mu. Kami takut pada siksa-Mu karena siksa-Mu yang keras itu akan menimpa orang-orang kafir.”

Allâhumma adzzibil kafarata wal musyrikîn, a‘dâ’ad dînilladzîna yashuddûna ‘an sabîlik, wa yukadzzibûna rusulaka wa yuqâtilûna auliyâ’ak. Allâhummaghfir lil mu’minîna wal mu’minât, wal muslimîna wal muslimât, al-ahyâ’i minhum wal amwât, innaka qarîbun mujîbud da‘awât. Allâhumma ashlih dzâta bainihim, wa allif baina qulûbihim, waj‘al fî qulûbihimul îmâna wal hikmah, wa tsabbithum alâ dînika wa rasûlik, wa auzi‘hum an yûfû bi‘ahdikalladzî ‘âhadtahum alaih, wanshurhum ala ‘aduwwihim wa ‘aduwwika ilâhal haq, waj‘alnâ minhum, wa shallallâhu alâ sayyidinâ muhammadin wa alâ âlihi wa shahbihî wa sallam.

Artinya: “Tuhan kami, jatuhkan azab-Mu kepada orang-orang kafir dan musyrik, (mereka) musuh-musuh agama yang berupaya menghalangi orang lain dari jalan-Mu, mereka yang mendustakan rasul-Mu, dan mereka yang memusuhi kekasih-kekasih-Mu. Ya Allah, ampunilah hamba-hamba-Mu yang beriman laki-laki dan perempuan, kaum muslimin dan muslimat, baik yang hidup maupun yang sudah wafat. Sungguh, Engkau maha dekat dan pendengar segala munajat. Tuhanku, damaikan pertikaian di antara kaum muslimin, bulatkan hati mereka, masukkan kekuatan iman dan hikmah di qalbu mereka, tetapkan mereka di jalan nabi dan rasul-Mu, ilhami mereka untuk memenuhi perjanjian yang telah Kau ikat dengan mereka, bantulah mereka mengatasi musuh mereka dan seteru-Mu. Wahai Tuhan hak, masukkanlah kami ke dalam golongan mereka itu. Semoga selawat dan salam Allah tercurah kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, keluarga, dan para sahabatnya.”

Baca Juga: Bacaan Doa Qunut dalam Salat dan Manfaatnya

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya