Karhutla di Gunung Bawakaraeng dan Lompobattang Mulai Reda

"Tinggal asap-asap kecil saja," kata Kepala BPBD Gowa

Makassar, IDN Times - Tim Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan Kabupaten Gowa masih berupaya memadamkan api di wilayah kaki Gunung Bawakaraeng dan Gunung Lompobattang. Hingga Jumat (25/10), kebakaran disebut mulai mereda dan titik api sudah jauh berkurang.

Kebakaran dilaporkan terjadi di sejumlah lokasi kawasan Gunung Bawakaraeng-Lompobattang, Gowa, sejak Minggu (20/10). Tim Penanganan Karhutla yang terdiri dari unsur Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Manggala Agni, TNI dan Polri, serta masyarakat sudah turun ke lokasi lima hari terakhir.

“Alhamdulillah sekarang sudah mulai membaik dan mereda kondisinya. Tinggal asap-asap kecil saja. Kita masih siaga, cuaca juga mendukung,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Gowa Iksan Parawangsa kepada IDN Times melalui telepon, Jumat (25/10).

Baca Juga: Hutan di Kaki Gunung Bawakaraeng dan Lompobattang Terbakar

1. Upaya pemadaman berfokus di tiga titik

Karhutla di Gunung Bawakaraeng dan Lompobattang Mulai RedaANTARA FOTO/Abriawan Abhe

Iksan menyebutkan, sejauh ini upaya pemadaman api berfokus pada titik kebakaran. Dua di antaranya di kaki Gunung Bawakaraeng, yakni pos 2 dan pos 3 pendakian di Desa Lembanna, Kecamatan Tinggimoncong. Satu titik lain di kaki Gunung Lompobattang, yakni di perbatasan Desa Rappolemba dan Rappoala, Kecamatan Tompobulu.

Untuk titik lain yang sempat terbakar, kata Iksan, kini menyisakan asap. Namun petugas tim gabungan masih bersiaga di sana untuk mencegah api kembali menjalar.

2. Luas hutan dan lahan terbakar belum bisa dipastikan

Karhutla di Gunung Bawakaraeng dan Lompobattang Mulai RedaDok. IDN Times/Istimewa

BPBD Kabupaten Gowa hingga kini belum bisa memastikan berapa luas lahan dan hutan yang terbakar selama lima hari terakhir. Sebab hingga kini semua pihak fokus pada upaya pemadaman.

Sebelumnya diberitakan, karhutla sempat terjadi di belasan titik yang tersebar pada enam kecamatan. Masing-masing di Kecamatan Parangloe, Manuju, Parigi, Tompobulu, Bontolempangan, dan Tinggimoncong. Diperkirakan api menghanguskan total ratusan hektar hutan dan lahan.

“Kita belum masuk sampai di situ. Teman-teman, termasuk Manggala Agni juga masih stand by melihat kondisi. Baru setelah itu kita bisa menghitung daerah terdampak kebakaran,” ucap Iksan.

3. Pemadaman api memanfaatkan alat semprot tani

Karhutla di Gunung Bawakaraeng dan Lompobattang Mulai RedaDok. IDN Times/Istimewa

Pemadaman api di kaki Gunung Lompobattang dan Gunung Bawakaraeng sempat terhambat karena armada mobil penyemprot Dinas Pemadam Kebakaran tidak bisa menjangkau lokasi. Tim gabungan mengantisipasi dengan menggunakan alat pemadam manual.

Camat Tompobulu Zulfikar mengatakan, upaya pemadaman banyak terbantu alat semprot tani. Sementara pihak Damkar Kabupaten Gowa membantu dengan selang panjang dan pompa portabel guna memenuhi kebutuhan air dari irigasi.

"Kebutuhan air pun diambil dengan memanfaatkan irigasi melalui pompa air. Ini sedikit membantu kita melakukan pemadaman," katanya. 

Kepala Desa Rappolemba Abdul Harim mengatakan, warga setempat bersama tim gabungan Pemkab Gowa hanya berupaya memadamkan api yang di lokasi yang bisa dijangkau. Mereka bersiaga agar api tidak mendekat ke daerah perumahan.

Sejauh ini, Harim menyatakan tidak ada korban jiwa akibat kebakaran hutan dan lahan di daerahnya. Namun diperkirakan puluhan hewan ternak milik warga hilang.

"Ada 26 sapi di atas sana mencari makan dan hingga saat ini belum ada informasi bahwa sudah ditemukan. Warga masih berusaha mencari sapi-sapinya," kata Harim.

Baca Juga: Waspada! Suhu Panas Terjadi Hingga Pekan Depan

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya