Wisuda Poltekpar Makassar, Menpar Ajak Lulusan Jadi Nakhoda Pariwisata

20 Sep 2025, 15:56 WIB

Wisudawan dan wisudawati pada wisuda Politeknik Pariwisata Makassar, Sabtu (20/9/2025). (IDN Times/Asrhawi Muin)

Makassar, IDN Times - Sebanyak 565 wisudawan dan wisudawati Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Makassar mengikuti upacara wisuda di kampus setempat, Sabtu (20/9/2025). Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana, hadir untuk memberikan sambutan sekaligus melepas para lulusan ke dunia kerja dan industri pariwisata.

Upacara wisuda dihadiri juga oleh Sekretaris Kementerian Pariwisata, Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan, Wali Kota Makassar Munafri Arifudin, Kepala Dinas Pendidikan Sulsel Iqbal Najamudin, Direktur Poltekpar Makassar Heri Rahmat Widjaya, serta pimpinan asosiasi usaha dan profesi pariwisata di Sulsel dan Makassar.

Dalam sambutannya, Widiyanti menyampaikan apresiasi kepada para wisudawan atas kerja keras dan dedikasi mereka selama menempuh pendidikan. Dia pun mengutip Malcolm X, menyebut pendidikan sebagai paspor ke masa depan dan masa depan bergantung pada upaya yang dipersiapkan hari ini.

"Ungkapan ini menegaskan bahwa pendidikan adalah kunci untuk menyiapkan masa depan. Hari ini kalian telah memegang kunci itu. Bekal untuk membuka peluang dan menapaki perjalanan baru dengan percaya diri," kata Widiyanti yang disambut tepuk tangan hadirin.

1. Dorong wisudawan Poltekpar jadi pemimpin pariwisata Indonesia

Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana memberikan sambutan pada wisuda Politeknik Pariwisata Makassar, Sabtu (20/9/2025). (IDN Times/Asrhawi Muin)

Widiyanti menjelaskan tema wisuda tahun ini, Anchored in Passion, Sail to the Future. Anchored in Passion, kata dia, menggambarkan perjuangan, kerja keras dan dedikasi wisudawan selama menempuh pendidikan yang berakar dari semangat dan kecintaan pada dunia hospitality.

"Passion inilah yang menjadi jangkar, sebuah landasan kokoh agar adik-adik tidak goyah menghadapi tantangan," katanya.

Sementara Sail to the Future menggambarkan ajakan untuk berlayar menuju masa depan. Dunia pariwisata, kata dia, bergerak cepat, penuh peluang sekaligus kompetitif.

"Dengan bekal ilmu, keterampilan, dan pengalaman praktikum yang kalian peroleh, kalian bukan hanya siap bekerja, tetapi siap menjadi nahkoda yang akan mengarah kapal besar pariwisata Indonesia menuju masa depan di kancah global," kata Widiyanti.

2. Pertumbuhan kunjungan wisatawan terus meningkat

Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana di sela kegiatan menghadiri wisuda Politeknik Pariwisata Makassar, Sabtu (20/9/2025). (IDN Times/Asrhawi Muin)

Widiyanti juga menyebutkan pertumbuhan kunjungan wisatawan yang terus meningkat. Dia menekankan bahwa kualitas pariwisata tetap menjadi fokus utama di tengah lonjakan tersebut.

"Di tahun 2024 kita menyambut 13,9 juta wisatawan mancanegara. Hingga Juli 2025 sudah tercatat 8,5 juta wisatawan, tumbuh 10 persen dari periode yang sama tahun lalu," sebutnya.

Di dalam negeri, pergerakan wisatawan Nusantara terus meningkat. Pada tahun 2024, jumlah perjalanan yang tercatat mencapai lebih dari 1 miliar.

"Hingga bulan Juli tahun ini capaian angka perjalanan wisatawan Nusantara mengalami peningkatan sebesar 19,25 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan ini adalah peluang besar, namun juga amanah," katanya.

3. Pariwisata tetap harus utamakan kualitas dan integritas

Wisudawan dan wisudawati pada wisuda Politeknik Pariwisata Makassar, Sabtu (20/9/2025). (IDN Times/Asrhawi Muin)

Widiyanti pun menegaskan bahwa pariwisata masa depan tidak hanya diukur dari jumlah kunjungan. Dia menekankan pentingnya menghadirkan pengalaman berkualitas, melestarikan alam dan budaya, serta memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.

"Adik-adiklah generasi baru yang akan menjawab kebutuhan itu, menjadi motor penggerak transformasi dan memastikan pariwisata Indonesia mampu bersaing sekaligus memberi manfaat nyata bagi masyarakat," katanya.

Dia menutup sambutannya dengan menyampaikan empat pesan penting bagi para wisudawan. Pesan itu mencakup anjuran untuk terus belajar, membangun jejaring dan kolaborasi, menjaga integritas, serta selalu mengingat akar budaya dan tanah kelahiran.

"Kemanapun langkah kalian membawa, jangan pernah lepaskan akar budaya. Sebab identitas dan adat itulah yang akan menjadi cahaya penuntun ketika dunia menantang kita dengan perubahan dan persaingan," tuturnya.