Wakil Bupati Intan Jaya Tekankan Akurasi Informasi Terkait Pengungsian

- Wakil Bupati Intan Jaya, Elias Igapa, menekankan pentingnya akurasi informasi terkait pengungsian massal di Papua Tengah.
- 22 gereja telah menampung para pengungsi di ibu kota Intan Jaya, dan bantuan sosial berupa sembako telah didistribusikan.
- Ketua Tanggap Bencana Darurat, Joyakim Muzijau, meminta agar bantuan sosial difokuskan pada kebutuhan darurat di Intan Jaya, mengingat masih banyak pengungsi yang berada di hutan.
Intan Jaya, IDN Times – Wakil Bupati Intan Jaya, Elias Igapa, menekankan pentingnya akurasi informasi terkait pengungsian massal yang terjadi di Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah.
Dia meminta seluruh pihak untuk memastikan informasi yang disebarluaskan, baik melalui media sosial maupun jalur lain, sesuai dengan data faktual yang valid.
Pernyataan ini disampaikan menyusul kedatangan pengungsi dari Kampung Mamba dan Zoagama, serta sembilan kampung lainnya.
1. Sebanyak 22 gereja menampung pengungsi

Elias menyampaikan sebanyak 22 gereja telah menampung para pengungsi di ibu kota Intan Jaya, dan bantuan sosial berupa sembako telah didistribusikan.
Dia meminta dukungan dari ASN, masyarakat, dan para intelektual untuk menghentikan penyebaran informasi yang tidak akurat dan hanya menyebarkan informasi yang jelas dan terverifikasi dari pemerintah daerah.
“Kami, sebagai pemerintah daerah, berkomitmen untuk menangani kasus ini secara tuntas,” tegas Wakil Bupati Igapa dalam siaran pers yang diterima IDN Times, Senin (26/5/2025).
2. Masih banyak pengungsi Intan Jaya di hutan

Elias juga mengingatkan masyarakat yang masih trauma agar tidak salah mengartikan informasi yang beredar, khususnya terkait penegakan hukum. Pemerintah daerah terus mengawasi ketersediaan makanan, pakaian, selimut, dan alat tidur bagi para pengungsi.
Ketua Tanggap Bencana Darurat, Joyakim Muzijau, menambahkan bahwa hanya 8 pengungsi yang dikirim ke Nabire dan Timika.
Dia meminta agar bantuan sosial difokuskan pada kebutuhan darurat di Intan Jaya, mengingat masih banyak pengungsi yang berada di hutan dan membutuhkan bantuan pakaian dan tempat penampungan.
3. Pengungsi Intan Jaya butuh bantuan segera

Di samping itu, Pdt. Yan Weya, mewakili para pengungsi, mengungkapkan kesulitan yang dihadapi akibat penggerebekan yang terjadi dini hari.
Mereka kehilangan banyak barang dan membutuhkan bantuan makanan, pakaian, dan tenaga untuk membangun tenda. Keterbatasan tenaga laki-laki, yang sebagian besar berada di kampung, juga menjadi kendala.
Terkait korban jiwa, Pdt. Weya menjelaskan bahwa dari 18 jenazah yang ditemukan, 4 di antaranya merupakan anggota KKB, sementara sisanya warga sipil.
Keluarga korban meminta bantuan untuk penguburan jenazah yang saat ini masih berada di luar ruangan. Mereka meminta waktu dan bantuan dari pemerintah daerah dan pihak keamanan untuk proses pemakaman yang layak.