One Global Capital: Strategi Iwan Sunito yang Getarkan Pasar Investasi

Makassar, IDN Times - Saat pasar residensial Australia sedang mengalami kontraksi akibat turunnya minat investor asing—khususnya dari China daratan yang selama ini menjadi sumber permintaan terbesar—One Global Capital justru mengambil posisi berbeda. Perusahaan yang didirikan oleh pengembang ternama Iwan Sunito ini menunjukkan performa solid, memperluas usaha, mempercepat akuisisi, dan mencatat kinerja yang melampaui rerata industri.
Salah satu pencapaian penting adalah perolehan lisensi AFSL Wholesale penuh, yang memungkinkan perusahaan mengelola modal dari investor beraset tinggi (high-net-worth) dan institusi. Dengan lisensi ini, One Global Capital berevolusi dari pengembang properti menjadi platform manajemen dana dan investasi real estat internasional, membuka pintu lebih lebar bagi investor Indonesia—salah satu pasar kelas menengah atas dengan pertumbuhan tercepat di Asia.
Iwan menyebut transformasi ini sebagai tonggak penting dalam menyesuaikan struktur perusahaan dengan tren global. “Lisensi ini memperkuat tata kelola dan struktur investasi kami ke arah yang lebih canggih, transparan, dan relevan dengan kebutuhan investor internasional,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima, Rabu (10/12/2025).
1. Transformasi strategis dan kinerja proyek yang melonjak

Dalam dua tahun terakhir, Iwan Sunito memperluas portofolio di koridor pertumbuhan paling dinamis di Sydney seperti Green Square, Chatswood, Macquarie Park, dan Eastlakes. Pemilihan lokasi ini, kata Iwan, didasarkan pada potensi masa depan, bukan sekadar momentum pasar.
Salah satu proyek yang mencuri perhatian adalah Eastlakes One Global Gallery, yang berkembang dari sekadar pusat ritel lingkungan menjadi mesin bisnis komersial. Strategi counter-cyclical ini terbukti efektif, dibuktikan dengan kinerja penyewa utamanya, Woolworths, yang mengalami peningkatan omzet bulanan dari AUD140.000 menjadi lebih dari AUD520.000.
Riset Savills yang dirilis November 2025 memperkuat tren tersebut. Nilai aset Eastlakes One Global Gallery melonjak dari AUD19,5 juta saat diakuisisi pada September 2024 menjadi lebih dari AUD33 juta pada Oktober 2025—tumbuh 69,2% dalam setahun.
“Dari sisi ekuitas, pertumbuhannya menembus 130% hanya dalam satu tahun pertama, sesuai proyeksi kami—hanya saja lebih cepat,” jelas Iwan.
Ia menegaskan bahwa disiplin strategi, seleksi aset, dan fokus pada kawasan bernilai masa depan adalah fondasi utama pertumbuhan perusahaan. “Ini membuktikan bahwa disiplin strategi, kriteria seleksi aset, dan kekuatan berinvestasi pada kawasan yang memiliki nilai masa depan menjadi hal yang wajib diperhitungkan,” katanya.
Iwan juga membawa kabar baik untuk para investor: One Global Capital tengah menyiapkan pembagian dividen tahap pertama pada akhir 2025, dilanjutkan kuartal I 2026.
Momentum positif lainnya datang dari proyek hotel keempat perusahaan di Macquarie Park, yang akan dibangun menggunakan teknologi Robotic Volumetric Modular Construction. Teknologi ini mempercepat waktu konstruksi sekaligus meningkatkan standar keberlanjutan. Pembangunan dijadwalkan dimulai Juli 2026 dan ditargetkan selesai dalam 12 bulan.
“Kami menetapkan standar baru bagi pengembangan kawasan urban yang berkelanjutan dan berperforma tinggi,” ujar Iwan. “Setelah kami mengamankan dua proyek besar berikutnya di Australia, Indonesia akan menjadi babak selanjutnya. Platform hotel modular kami dirancang untuk ekspansi global, dan Indonesia akan menjadi salah satu pasar pertama yang kami masuki.”
2. Akses wholesale untuk investor ritel & ekspansi menuju IPO

Dengan pengalaman lebih dari 25 tahun dan kolaborasi strategis—termasuk dengan Mitsubishi Estate Asia—One Global Capital mulai membuka akses platformnya bagi investor yang lebih luas menjelang rencana IPO pada 2031.
Director of Fund One Global Capital, Samuel Sunito, menegaskan bahwa perusahaan memberikan kesempatan langka bagi investor ritel untuk menikmati peluang investasi level wholesale. “Filosofi kami sederhana: ketika investor kami tumbuh, kami tumbuh bersama mereka. Kesuksesan mereka adalah kesuksesan kami,” tegas Samuel.
Ia juga mengungkapkan bahwa One Global Capital akan meluncurkan High Impact Conference setiap kuartal sebagai ruang yang dirancang untuk menginspirasi, memberdayakan, dan meningkatkan kapasitas investor dan pemimpin bisnis.
Dengan portofolio yang meliputi 23 gedung yang telah selesai dibangun, ratusan penghargaan nasional dan internasional, serta proyek berskala kota seperti mixed-use, pusat ritel, kawasan komersial, hingga hunian terjangkau, Iwan menegaskan bahwa kekuatan perusahaan terletak pada kedisiplinan, inovasi, dan penciptaan nilai jangka panjang.
3. Sydney tetap jadi destinasi aman bagi investor Indonesia

Optimisme terhadap pasar Australia juga ditegaskan oleh Savills Indonesia. Menurut Ricky Tarore, Director Office Services Savills Indonesia, Sydney sudah lama menjadi destinasi investasi favorit bagi investor Indonesia karena stabilitasnya.
“Stabilitas politik, sistem hukum yang kuat, serta transparansi regulasi memberikan tingkat proteksi yang sulit ditandingi oleh banyak pasar lain di kawasan Asia,” kata Ricky.
Ia menambahkan bahwa Sydney menawarkan kombinasi ideal antara diversifikasi global, peluang pertumbuhan nilai aset, dan stabilitas pendapatan sewa. Sektor residensial premium, hotel, hingga perkantoran disebut tetap menjadi pilihan menarik.
Namun, Ricky menggarisbawahi pentingnya strategi yang matang: pemilihan lokasi dengan permintaan tinggi, infrastruktur pendukung, suplai yang terbatas, serta struktur investasi dengan governance yang kuat dan mekanisme distribusi yang jelas.
“Untuk menjalankan strategi investasi yang efektif, investor Indonesia idealnya berkolaborasi dengan mitra yang memiliki pemahaman mendalam mengenai pasar Australia. One Global Capital menjadi salah satu opsi yang dapat dipertimbangkan,” tambahnya.
Dengan governance yang transparan, seleksi proyek terkurasi, serta manajemen risiko berstandar internasional, Ricky menyebut bahwa investor Indonesia dapat masuk ke pasar Sydney secara lebih terukur dan sesuai profil risiko jangka panjang mereka.

















