Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kesenjangan Kompetensi dan Pendidikan Bayangi Tenaga Kerja di Sulsel

ilustrasi pekerja (freepik.com/aleksandarlittlewolf)
ilustrasi pekerja (freepik.com/aleksandarlittlewolf)
Intinya sih...
  • Pendidikan rendah membuat peluang kerja semakin sempitRendahnya tingkat pendidikan mempersempit peluang tenaga kerja untuk masuk ke sektor yang membutuhkan keahlian menengah hingga tinggi.
  • Dunia usaha mencari tenaga kerja adaptifPerubahan struktur industri menuntut generasi muda untuk lebih fleksibel dan memiliki kemampuan multi-talenta.
  • Program Magang Hub sebagai jembatan pengalaman kerjaProgram inisiatif nasional memberi uang saku kepada lulusan baru yang menjalani magang di berbagai perusahaan, bertahap dari Rp20 ribu hingga Rp80 ribu per hari.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Makassar, IDN Times - Kondisi ketenagakerjaan di Sulawesi Selatan (Sulsel) masih dibayangi sejumlah tantangan struktural yang memengaruhi daya saing tenaga kerja. Kesenjangan kompetensi, rendahnya tingkat pendidikan, dan kebutuhan adaptasi terhadap perubahan teknologi menjadi isu utama dalam pasar kerja saat ini.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sulsel, Jayadi Nas, menjelaskan bahwa ketidaksesuaian keterampilan dengan kebutuhan dunia usaha masih menjadi persoalan besar. Banyak perusahaan menuntut tenaga kerja dengan kompetensi berbasis teknologi, sementara sebagian besar pencari kerja belum memenuhi standar tersebut.

"Ada ketidaksesuaian antara kebutuhan dunia kerja dengan orang-orang yang mencari kerja," kata Jayadi, Kamis (11/12/2025).

1. Pendidikan rendah membuat peluang kerja semakin sempit

Ilustrasi tenaga kerja. (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi tenaga kerja. (IDN Times/Arief Rahmat)

Rendahnya tingkat pendidikan turut mempersempit peluang tenaga kerja untuk masuk ke sektor yang membutuhkan keahlian menengah hingga tinggi. Data Disnakertrans mencatat 52,56 persen tenaga kerja di Sulsel berpendidikan SMP ke bawah sehingga pasar kerja tetap didominasi kebutuhan lapangan kerja padat karya.

"Tingkat pengetahuan SMP ke bawah relatif ini harus dicarikan solusi dalam bentuk lapangan kerja padat karya, yang memungkinkan ini tetap bisa terekrut. Karena kita tidak bisa biarkan saudara kita seperti itu (menganggur)," jelas Jayadi.

2. Dunia usaha mencari tenaga kerja adaptif

Ilustrasi Tenaga Kerja Indonesia (IDN Times/Galih Persiana)
Ilustrasi Tenaga Kerja Indonesia (IDN Times/Galih Persiana)

Perubahan struktur industri juga menuntut generasi muda untuk lebih fleksibel. Jayadi menyebutkan bahwa Gen Z perlu membangun kemampuan multi-talenta untuk menyesuaikan diri dengan sektor digital yang berkembang pesat.

"Bagi perusahaan-perusahaan yang selama ini mempekerjakannya, itu bisa melakukan re-skilling atau misalnya bagaimana melakukan pelatihan berjenjang terus sesuai dengan kebutuhan dunia usaha," katanya.

Dunia usaha kini cenderung enggan melalui proses penyesuaian bagi tenaga kerja baru. Perusahaan lebih memilih kandidat yang sudah mampu beradaptasi sejak awal.

"Makanya itu, pengalaman kerja dijadikan salah satu persyaratan bahwa dia layak atau tidak layak," kata Jayadi.

3. Program Magang Hub hadir sebagai jembatan pengalaman kerja

Ilustrasi tenaga kerja. ANTARA FOTO/Siswowidodo
Ilustrasi tenaga kerja. ANTARA FOTO/Siswowidodo

Menjawab kebutuhan dunia usaha terhadap tenaga kerja berpengalaman itu, Jayadi menjelaskan soal program Magang Hub dari Kementerian Ketenagakerjaan. Program ini merupakan inisiatif nasional yang digagas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Program Magang Hub memberi uang saku kepada lulusan baru yang menjalani magang di berbagai perusahaan dan kini sudah memasuki batch ketiga. Nilainya bertahap, mulai dari Rp20 ribu per hari, naik menjadi Rp80 ribu, lalu ditambah lagi Rp20 ribu.

"Nah sehingga ini adalah ruang-ruang. Magang Hub ini, saudara-saudara kita itu mendapatkan uang saku sesuai dengan UMP di wilayah di mana dia magang. Nah dan itu dibayarkan oleh pemerintah," kata Jayadi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Irwan Idris
EditorIrwan Idris
Follow Us

Latest News Sulawesi Selatan

See More

Kesenjangan Kompetensi dan Pendidikan Bayangi Tenaga Kerja di Sulsel

11 Des 2025, 17:22 WIBNews