Viral Pernikahan di Bone, Mempelai Pria Diduga Perempuan

- Pernikahan meriah di Bone, Sulawesi Selatan, curiga melibatkan pasangan sesama jenis.
- Warga curiga terhadap penampilan mempelai pria yang diduga sebenarnya perempuan.
- Kepala desa menggandeng aparat kepolisian dan tenaga medis untuk memastikan jenis kelamin mempelai pria.
Makassar, IDN Times – Sebuah pernikahan di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, membuat heboh publik. Bukan karena kemewahannya, tapi lantaran diduga melibatkan pasangan sesama jenis. Isu ini menyebar luas di media sosial dan menuai sorotan dari berbagai kalangan.
Pernikahan tersebut terjadi antara mempelai pria berinisial FR dan wanita berinisial TR di Kecamatan Cina, Bone, pada Kamis, 8 Mei 2025.
1. Pernikahan berlangsung meriah, tapi bikin warga curiga

Salah seorang warga berinisial EN mengatakan, pernikahan tersebut digelar secara meriah menggunakan adat Bugis Bone. Namun, yang menjadi perbincangan adalah sosok mempelai pria, FR, yang diduga sebenarnya adalah perempuan berpenampilan seperti laki-laki.
“Iya acaranya hari Kamis di Dusun Lacuco. Pernikahan ini digelar seperti biasa dan menggunakan pakaian adat. Tapi warga memang curiga karena penampilannya menyerupai perempuan,” ujar EN saat dikonfirmasi, Sabtu (10/5/2025).
EN menambahkan bahwa FR dan TR telah lama menjalin hubungan asmara. “Sudah lama memang pacaran. Kalau TR sakit, FR yang rawat,” katanya singkat.
2. Kepala desa buka suara, klarifikasi sudah dilakukan

Kepala desa setempat, Andi Amal, membenarkan bahwa pasangan tersebut telah menikah. Ia juga telah memanggil FR dan TR untuk dimintai klarifikasi terkait dugaan pernikahan sesama jenis.
"Memang secara kasat mata, penampilan FR terlihat seperti perempuan. Tapi saat dimintai keterangan, TR bersikeras bahwa suaminya adalah laki-laki," ujar Amal kepada awak media, Senin (12/4/2025).
Amal mengaku awalnya ingin menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan. Namun karena situasi semakin gaduh, pihak desa akhirnya menggandeng aparat kepolisian dan tenaga medis untuk memastikan jenis kelamin FR.
“Saya minta kalau memang dia laki-laki, Alhamdulillah. Tapi kalau perempuan, saya sarankan sementara meninggalkan kampung supaya tidak menimbulkan keributan,” jelas Amal.
3. Identitas FR masih ditelusuri

Pemerintah desa juga sudah berkoordinasi dengan pihak pemerintah desa di Kecamatan Mare, yang menerbitkan dokumen pernikahan FR. Hasil pemeriksaan awal menunjukkan bahwa seluruh dokumen FR tercatat sebagai laki-laki, termasuk saat diverifikasi oleh pihak Kantor Urusan Agama (KUA).
“Kalau ternyata dia perempuan, maka itu artinya ada pemalsuan identitas. Kami masih menunggu hasil pemeriksaan medis dan keterangan resmi dari pihak berwenang,” tegas Amal.