Seorang Pria Ditemukan Tewas di Kompleks Azalea Makassar
- Andi Amir (53), pegawai PPPK di Makassar, ditemukan tewas di rumahnya
- Tetangga geger, polisi amankan TKP, korban diduga meninggal 3 hari sebelum ditemukan
- Anak curiga karena tidak merespons telepon, jasad korban dievakuasi untuk pemeriksaan lebih lanjut
Makassar, IDN Times – Seorang pria ditemukan tewas di rumahnya yang berlokasi di Kompleks Azalea Panakkukang, Jalan Pandang Raya, Kecamatan Panakkukang, Makassar, Sulawesi Selatan, pada Jumat (11/4/2025) malam.
Korban bernama Andi Amir (53), merupakan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di salah satu instansi pemerintahan yang terletak di Jalan Gunung Merapi, Makassar.
1. Diduga sudah meninggal tiga hari
Kabar penemuan jasad korban membuat geger warga sekitar. Sejumlah tetangga berdatangan ke lokasi untuk melihat langsung tempat kejadian perkara (TKP).
Pihak Polsek Panakkukang yang menerima laporan segera mengamankan TKP dan berkoordinasi dengan Tim Inafis Polrestabes Makassar serta Tim Dokpol Polda Sulsel untuk melakukan olah TKP.
Berdasarkan pantauan di lokasi, anak perempuan korban tampak histeris dan terus menangis hingga ditenangkan oleh kerabat dan tetangganya. "Bapakku," ucapnya sambil menangis.
2. Ditemukan di kamar lantai dua
Kanit Reskrim Polsek Panakkukang, Iptu Muhammad Rijal, menyatakan bahwa korban diduga telah meninggal dunia sejak tiga hari sebelum ditemukan. Jasad korban ditemukan terbaring di atas tempat tidur di lantai dua rumahnya.
“Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Dari keterangan keluarga, almarhum memiliki riwayat penyakit asam lambung,” ujar Rijal kepada awak media.
Rijal menjelaskan bahwa beberapa hari terakhir, korban memang tinggal seorang diri karena istri dan anaknya berada di Jakarta untuk mengikuti sebuah kegiatan. Informasi dari rekan kerja menyebutkan bahwa korban terakhir kali masuk kantor pada Selasa (8/4/2025).
3. Terungkap saat anak korban curiga teleponnya tidak direspons
Anak korban yang merasa curiga karena ayahnya tidak merespons panggilan telepon kemudian meminta bantuan sekuriti kompleks untuk memeriksa kondisi di dalam rumah.
"Yang pertama kali menemukan korban adalah anaknya sendiri. Setelah berkali-kali menelepon namun tidak diangkat, ia akhirnya meminta bantuan sekuriti untuk masuk ke rumah,” jelas Rijal.
“Anaknya kemudian kembali ke Makassar dan bersama sekuriti masuk ke rumah. Di situlah korban ditemukan telah meninggal dunia,” tambahnya.
Jenazah korban telah dievakuasi dan dibawa ke Dokpol Polda Sulsel untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut guna memastikan penyebab kematiannya.
