Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Prabowo Dinilai Bisa Merangkul Lawan Politik-Redam Konflik Kepentingan

Pengamat politik dan pemerintahan Unhas, Andi Ali Armunanto / Istimewa
Intinya sih...
  • Masyarakat menantikan gebrakan Prabowo - Gibran yang diharapkan membawa perubahan baru untuk pembangunan Indonesia.
  • Prabowo - Gibran didukung sebagian besar rakyat Indonesia dengan tingkat kepercayaan dan harapan yang tinggi.
  • Pemerintahan Prabowo - Gibran diharapkan mampu membawa perubahan besar bagi masyarakat, terutama dalam mengatasi krisis ekonomi dan penataan sumber daya.

Makassar, IDN Times -- Pengamat politik dan pemerintahan Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Andi Ali Armunanto, mengatakan, masyarakat Indonesia menunggu gebrakan dari Presiden - Wakil Presiden RI yang baru dilantik, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.

Ali menilai, antusiasme masyarakat begitu besar menantikan pelantikan mereka, sehingga kepemimpin Prabowo - Gibran diharapkan mampu membawa gebrakan baru untuk pembangunan Indonesia ke depan.

"Tentu kebijakan-kebijakannya akan ditunggu, apalagi Prabowo - Gibran ini adalah presiden yang memecahkan rekor perolehan suara dalam pemilu. Belum ada presiden sebelumnya yang menang 9,6 juta vote atau 58 persen suara dalam pilpres," ucap Ali kepada IDN Times, Minggu (20/10/2024).

Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka resmi dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2024-2029, Minggu (20/10/2024) pagi. Pengucapan sumpah berlangsung saat Sidang Paripurna MPR RI di gedung Nusantara MPR/DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat dan dipimpin oleh Ketua MPR Ahmad Muzani.

Dalam pidatonya, Prabowo menyinggung soal kolaborasi dan kerja sama antar semua golongan dan kepetingan politik. Lantas, apakah Prabowo - Gibran mampu meredam kekuatan-kekuatan politik dan friksi kepentingan agar seluruh program kerja dapat mereka tuntaskan selama memimpin?

1. Prabowo dianggap mampu merangkul kawan dan lawan politik

Presiden Prabowo Subianto (tengah) dan Wapres Gibran Rakabuming Raka (atas) bersama Ketua DPR Puan Maharani (bawah) dan Ketua DPD Sultan B. Najamudin (kanan) berjalan usai sidang paripurna MPR di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2024). (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)

Ali menerangkan, sebelum pelantikan Prabowo - Gibran, sejumlah lembaga survei memperoleh temuan bahwa confidence level atau tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan Prabowo - Gibran mencapai 86 persen. Angka itu malah di atas nilai Jokowi saat terpilih di Pemilu 2014 yang confidence level-nya hanya 60 persen.

"Tingkat kepercayaan dan harapan masyarakat  bahwa mereka bisa membuat kebijakan yang bagus dan membawa Indonesia jauh lebih bagus, itu lebih tinggi pada saat Jokowi yang kita anggap sebagai pemimpin populis tahun 2014 hanya memperoleh 60 persen," ujarnya.

Fakta ini, jelas Ali, menunjukkan bahwa Prabowo - Gibran didukung sebagian besar rakyat Indonesia. "Jokowi dulu tidak didukung oleh lawannya, salah satu bukti misalnya cebong - kampret itu masih ada setelah pemeritahan Jokowi berjalan," bebernya.

Ali menyebut, kondisi itu sangat beda dengan Prabowo, yang menunjukkan bahwa selain pendukung, lawan-lawannya pun solid mendukung dia. "Artinya apa, legitimasinya menjadi sangat kuat dan itu memungkinkan Prabowo bisa mengambil kebijakan apapun dan masyarakat tetap percaya sama dia. Itu artinya tingkat kepercayaan masyarakat sangat tinggi, tingkat harapannya juga sangat tinggi," imbuhnya.

Magister Ilmu Politik UGM ini juga menyatakan, di sisi lain Prabowo - Gibran mencoba mengakomodasi semua aliran partai politik yang ada tanpa mengurangi jejak-jejak teknokrasi di kabinetnya.

"Jadi memang publik kemudian menaruh harapan yang besar. Apalagi pidatonya tentang pemberantasan korupsi, percepatan peningkatakan kualitas sumber daya, penghapusan kemiskinan, penyediaan swasembada pangan dan lain-lain," ujarnya.

Tak hanya jajaran kabinet Prabowo - Gibran, para kepala daerah yang terpilih nanti pada 27 November 2024 juga diharapkan mampu membawa perubahan besar bagi masyarakat Indonesia.

"Mereka juga diiharapakan mampu merealisasikan visi dan misi Prabowo dalam mewujudkan Indonesia emas 2045," tukasnya.

2. PR utama pemerintahan Prabowo - Gibran

Presiden Prabowo Subianto (kiri) dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka (kanan) menerima berita acara pelantikan mereka dari pimpinan MPR pada sidang paripurna MPR di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2024). (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

Andi Ali Armunanto, pria asal Desa Pammusureng Kabupaten Bone ini, menyebut Prabowo - Gibran memiliki pekerjaan rumah (PR) yang harus segera diselesaikan pasca resmi dilantik sebagai orang nomor 1 dan 2 di Indonesia.

Tugas pertamanya, kata Ali, Prabowo - Gibran dan jajaran kabinetnya harus membawa Indonesia keluar dari ancaman krisis ekonomi.

"Kita sedang di ambang krisis ekonomi, ini sudah hampir 4 bulan berturut-turut kita mengalami deflasi, daya beli masyarakat kita turun dan itu mendorong Indoensia ke jurang krisis ekonomi seperti yang terjadi di 1994," paparnya.

Kemudian kata Ali, PR kedua adalah persoalan penataan dan pengelolaan sumber daya yang saat ini masih belum tertata dengan baik. Baik dari segi AMDAL dan proporsi investasi asing. Dibandingkan dengan pengusaha nasional dan lain-lain, sebut Ali, itu masih menjadi masalah dan di sisi lain Indonesia juga belum bersih dari praktik kolusi dan nepotisme.

"Termasuk misalnya peningkatan sumber daya manusia yang belakangan dikritik bahwa kebijakan kurikulum merdeka Nadiem justru telah banyak merusak perilaku dan kualitas pelajar kita (SDM)," ucapnya.

"Makanya kita tunggu gebrakan Prof. Stella Christie guru besar di salah satu kampus di China. Kita tunggu juga gebrakannya seperti apa. Tapi itu memang jadi masalah tersendiri di pendidikan," sambungnya.

Namun pria 44 tahun ini mengungkapkan hal yang paling urgen ialah persoalan ekonomi, pendidikan, kesejahteraan pekerja untuk mendorong daya beli masyarakat yang dalam empat bulan terakhir terus menurun akibat krisis ekonomi.

"Itu harus diupayakan dan juga swasembada pangan serta tata kelola sumber daya alam yang benar, saya kira itu PR utama dalam 100 hari kerja Prabowo - Gibran," tegasnya.

3. Dua karakter berbeda diharapkan mampu bawa perubahan

Presiden Prabowo Subianto (kiri) dan Wapres Gibran Rakabuming Raka berpelukan usai dilantik dalam sidang paripurna MPR di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2024). (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

Direktur Serum Institut itu, juga menyoroti gaya kepimpinan Prabowo - Gibran yang diharapkan mampu membawa perubahan yang lebig baik bagi rakyat Indonesia. Meski keduanya terpaut usia yang sangat jauh.

Menurutnya, meski keduanya berbeda latar belakang, Ali menyebut paduan perbedaan karakter dan usia itu mampu memberi gaya kepemimpinan yang bagus.

"Prabowo yang dibentuk dari milter punya karakter militeristik yang sangat kuat, punya ketegasan dan kedispilinan. Di sisi lain Gibran adalah sosok milenial, anak muda yang lebih mengedepankan inovasi dalam gaya kepemimpinannya," kata Ali.

Gibran misalnya, inovasi kebijakannya di Kota Solo disebut-sebut tidak pernah dilakukan oleh pemimin lain sebelumnya. Sehingga, Ali berharap perpaduan dari gaya old school leadership dengan milenial leadership ini justru bisa memberi nuansa dinamis yang lebih baik.

"Wawasan ekonomi Prabowo dan Gibran juga sangat bagus, insight kebijakan mereka dan wawasan-wawasan kebijakan mereka juga sangat bagus, jadi kita berharap memang kedepannya tentu ada perbedaan dengan gaya (kepemimpinan) Jokowi. Tapi kita kedepannya berharap bahwa perbedaan gaya itu justru membawa perubahan yang lebih baik lagi bagi Indonesia ke depannya," tandasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Irwan Idris
EditorIrwan Idris
Follow Us