Peringatan HAN, Munafri: Jangan Biarkan Anak Terlena Gadget

Makassar, IDN Times – Suasana penuh keceriaan menyelimuti Lapangan Karebosi, Rabu pagi (23/7/2025). Ribuan anak-anak bersama orang tua mereka memadati lokasi dalam peringatan Hari Anak Nasional (HAN) ke-41. Acara yang diinisiasi oleh Bunda PAUD Kota Makassar berlangsung semarak, diwarnai lomba mewarnai, pertunjukan seni, hingga aksi sosial berupa sunat massal gratis.
Mengusung tema “Anak Terlindungi, Indonesia Maju”, kegiatan ini menjadi momentum penting Pemerintah Kota Makassar untuk menegaskan komitmennya terhadap pemenuhan hak dan perlindungan anak sejak usia dini.
Bunda PAUD Kota Makassar, Melinda Aksa Mahmud, menegaskan bahwa peringatan HAN bukan sekadar seremoni tahunan. “Anak-anak kita adalah cerminan masa depan bangsa. Apa yang kita tanam hari ini akan menentukan wajah Indonesia di masa depan,” ujarnya.
1. Pendidikan anak usia dini harus jadi gerakan bersama

Melinda menekankan pentingnya menciptakan lingkungan yang aman, sehat, dan menyenangkan bagi anak-anak. Ia juga menyerukan penguatan sinergi lintas sektor demi menyediakan layanan pendidikan PAUD yang berkualitas.
“Maka menjadi tanggung jawab kita semua pemerintah, orang tua, pendidik, hingga komunitas untuk memastikan mereka tumbuh dengan cinta, gizi yang cukup, dan ruang berekspresi yang positif,” lanjutnya.
Menurut Ketua TP PKK Kota Makassar itu, pembangunan lingkungan ramah anak harus mendukung tumbuh kembang secara holistik — fisik, emosional, sosial, hingga intelektual.
“Anak-anak harus diberikan kesempatan untuk bermain, belajar, dan mengekspresikan diri tanpa tekanan. Di situlah kreativitas dan karakter mereka mulai tumbuh,” kata Melinda.
Ia menyebut bahwa kegiatan HAN kali ini bukan hanya hiburan semata. Salah satu aksi nyata ditunjukkan melalui sunat massal gratis yang diikuti puluhan anak dari berbagai kecamatan, hasil kolaborasi antara Pemkot Makassar, Dinas Kesehatan, dan sejumlah rumah sakit mitra.
Lapangan Karebosi menjadi panggung kegembiraan. Lomba mewarnai yang diikuti ratusan anak PAUD menjadi wadah kreativitas, sekaligus pembelajaran yang menyenangkan. Sementara itu, panggung pertunjukan seni anak menampilkan tarian tradisional dan lagu anak-anak, membuat suasana semakin semarak.
Melinda juga menyampaikan pesan khusus kepada anak-anak Makassar.
“Selamat Hari Anak Nasional 2025 untuk seluruh anak Indonesia, khususnya anak-anak Kota Makassar yang hebat dan luar biasa. Jadilah generasi yang cerdas, kreatif, berakhlak mulia, dan cinta tanah air. Masa depan Indonesia ada di tangan kalian,” ucapnya.
2. Wali Kota Munafri: jangan biarkan anak terlena gadget

Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, yang turut hadir dalam perayaan ini, mengajak seluruh elemen masyarakat untuk lebih serius dalam membentuk karakter anak sejak dini. Ia menyoroti berbagai tantangan yang kini dihadapi, termasuk meningkatnya kasus-kasus yang melibatkan anak di Makassar.
“Anak-anak adalah masa depan Indonesia, dan tugas kita bukan hanya mendidik mereka, tetapi juga mengantarkan mereka menjadi generasi emas yang hebat di tahun 2045,” tegas Munafri.
Salah satu hal yang ia soroti adalah penggunaan gadget dan paparan teknologi di usia pendidikan dasar. Menurutnya, hal ini bisa berdampak buruk jika tidak diawasi dengan baik.
“Kita harus mulai berani membatasi penggunaan gadget di jenjang pendidikan dasar. Tidak semua informasi baik untuk mereka. Peran orang tua dan guru sangat penting dalam mengarahkan dan memfilter konten yang dikonsumsi anak-anak,” katanya.
Munafri juga menyinggung pentingnya kehadiran emosional orang tua di tengah anak-anak mereka.
“Anak-anak membutuhkan perhatian dan sentuhan kasih dari orang tuanya. Kedekatan emosional dengan orang tua akan berdampak besar terhadap kejiwaan dan ketangguhan mental anak,” tambahnya.
3. Perlunya menanamkan nilai budaya lokal sejak dini

Dalam pernyataannya, Munafri mengajak orang tua dan para pendidik untuk kembali menanamkan pendidikan karakter dan nilai-nilai budaya lokal kepada anak-anak.
“Kita tidak hanya bicara pendidikan formal, tapi juga pendidikan karakter, adab, dan nilai-nilai budaya kita. Local wisdom seperti siri’ na pacce harus kembali diajarkan sebagai bekal hidup mereka di masa depan,” jelasnya.
Ia menyatakan bahwa Pemerintah Kota Makassar berkomitmen penuh dalam mendukung program-program pembangunan anak, baik dari aspek kesehatan, pendidikan, maupun perlindungan hukum dan sosial.
“Kalau kita ingin Indonesia benar-benar menjadi negara besar di tahun 2045, maka hari ini kita harus serius membentuk anak-anak kita menjadi manusia unggul cerdas, berakhlak, dan kuat secara mental,” pungkas Munafri.