Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Munafri Arifuddin Tegaskan Sekolah di Makassar Bebas Biaya Tambahan

WhatsApp-Image-2025-07-21-at-10.36.11-1024x683.jpeg
Wali Kota Makassar saat pembagian sekolah gratis untuk siswa SD dan SMP, Senin (21/7/2025). (Dok. Istimewa)

Makassar, IDN Times – Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menegaskan komitmennya dalam menghadirkan pendidikan yang inklusif dan bebas dari beban biaya tambahan. Hal ini ia sampaikan saat meluncurkan penyaluran perdana program seragam gratis untuk siswa baru di SD Sambung Jawa dan SMP Negeri 3 Makassar, Senin (21/7/2025).

Munafri secara tegas melarang segala bentuk praktik jual-beli seragam di lingkungan sekolah, baik oleh pihak internal maupun eksternal.

“Sekolah bukan tempat bisnis. Saya tidak ingin mendengar ada transaksi jual-beli yang membebani orang tua siswa, baik dari oknum di dalam maupun luar sekolah,” tuturnya.

Program seragam gratis ini merupakan bagian dari visi Pemerintah Kota Makassar melalui program “MULIA”. Program ini bertujuan meringankan beban ekonomi orang tua serta memastikan pemerataan akses pendidikan bagi seluruh lapisan masyarakat.

1. Dinas Pendidikan buka layanan aduan dan tingkatkan pengawasan

IMG-20250721-WA0055.jpg
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, memberikan sambutan saat penyaluran seragam sekolah gratis kepada siswa baru, Senin (21/7/2025). (Dok. Humas Pemkot Makassar)

Dalam kesempatan tersebut, Munafri meminta Dinas Pendidikan untuk lebih aktif dalam mengawasi lingkungan sekolah. Ia menginstruksikan agar layanan pengaduan dibuka sebagai saluran resmi bagi masyarakat, khususnya orang tua siswa.

“Kepada Kepala Dinas Pendidikan, saya minta untuk segera membuka layanan pengaduan bagi orang tua siswa jika menemukan pelanggaran dalam proses pembelajaran maupun pungutan liar yang tidak sah,” tegasnya.

Wali kota yang akrab disapa Appi ini juga menyampaikan perlunya pemanfaatan fasilitas sekolah secara maksimal, termasuk penggunaan lapangan upacara sebagai sarana olahraga bersama bagi SD dan SMP yang berbagi kompleks. Selain itu, ia menekankan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sekolah demi kenyamanan dan kesehatan siswa.

2. Seragam gratis salah satu upaya pemerataan siswa

IMG-20250721-WA0113.jpg
Seorang siswa baru SMP saat Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin memakaikan seragam sekolah, Senin (21/7/2025). (Dok. Humas Pemkot Makassar)

Munafri menyebutkan bahwa program seragam gratis ini tidak hanya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pakaian sekolah, tetapi juga sebagai bentuk kehadiran pemerintah dalam menjamin hak dasar pendidikan.

“Kami tidak ingin ada lagi pembebanan biaya tambahan kepada orang tua siswa. Tidak boleh ada jual beli di sekolah. Pendidikan ini bukan komoditas, tapi hak dasar yang harus dijamin oleh negara,” katanya.

Tahun ini, Pemkot Makassar menyediakan dua stel seragam: pakaian harian dan pakaian olahraga. Untuk tahun-tahun mendatang, jenis bantuan akan dipertimbangkan kembali bergantung pada kondisi fiskal daerah.

Munafri juga menyoroti pentingnya distribusi siswa yang merata di seluruh sekolah negeri. Ia meminta Dinas Pendidikan untuk membuka tambahan rombongan belajar (rombel) di sekolah yang padat, namun tetap memastikan pemerataan.

“Jadi, saya minta Dinas Pendidikan membuka tambahan rombel, tapi juga atur pemerataan. Semua sekolah harus jadi unggulan,” ujarnya.

3. Appi dorong inovasi guru dan komunikasi sehat

IMG-20250718-WA0289.jpg
Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin (tengah) berdiskusi dengan jajaran manajemen PT GMTD di Balai Kota, Jumat (18/7/2025). (Dok. Pemkot Makassar)

Dalam upaya mewujudkan pemerataan kualitas pendidikan, Munafri menekankan pentingnya peningkatan kapasitas guru dan tenaga pendidik. Ia berharap seluruh sekolah negeri memiliki standar kualitas yang sama, sehingga tidak terjadi penumpukan siswa hanya di sekolah-sekolah favorit.

Ia juga memberi pesan khusus kepada para guru agar terus berinovasi dan tidak tertinggal dalam perkembangan teknologi.

“Jangan, hanya tunggu sistem. Harus ada inovasi. Saya tidak akan bangga kalau guru viral karena hal tak pantas di media sosial. Saya bangga jika guru menciptakan hal baru untuk pembelajaran yang bermutu,” katanya.

Kepada orang tua murid, Munafri mengimbau agar persoalan yang timbul di sekolah tidak langsung dibawa ke media sosial. Sebaliknya, ia mendorong penyelesaian lewat komunikasi sehat dengan pihak sekolah.

“Kalau ada masalah, sampaikan langsung ke sekolah. Komunikasi yang sehat akan melahirkan solusi yang baik. Jangan sedikit-sedikit ke medsos, ini bukan cara yang bijak,” tambahnya.

Di akhir sambutannya, Munafri berharap program ini menjadi awal dari transformasi pendidikan di Makassar yang lebih adil dan berkualitas.

“Semoga apa yang kita lakukan hari ini menjadi langkah awal untuk perubahan yang lebih besar. Pemerintah akan terus hadir dan memperbaiki sistem pendidikan kita dari waktu ke waktu,” tutupnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Aan Pranata
EditorAan Pranata
Follow Us