Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Pendukung Paslon Pilkada Puncak Jaya Bentrok Lagi, Satu Orang Tewas

Aparat kepolisian berupaya meredam kedua kelompok pendukung Paslon Pilkada yang bentrok di Puncak Jaya. (IDN Times/Istimewa)
Intinya sih...
  • Bentrokan antar kelompok massa pendukung Paslon Pilkada kembali pecah di Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah
  • Satu orang tewas dan dua lainnya luka-luka akibat aksi saling serang di dua titik
  • Situasi masih dalam pengendalian aparat gabungan TNI-Polri, dengan kekhawatiran terjadinya bentrokan lanjutan

Puncak Jaya, IDN Times – Bentrokan antar kelompok massa pendukung Paslon Pilkada kembali pecah di Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah, Selasa (3/6/2025).

Aksi saling serang terjadi di dua titik yakni Kampung Karubate dan Kampung Wuyuneri, Distrik Mulia. Akibat insiden tersebut, satu orang dilaporkan tewas dan dua lainnya mengalami luka-luka.

Kapolres Puncak Jaya, AKBP Achmad Fauzan, saat dikonfirmasi membenarkan informasi kejadian tersebut dan menyebut situasi saat ini masih dalam pengendalian aparat gabungan TNI-Polri.

“Benar, telah terjadi aksi saling serang antara dua kelompok massa yang diduga berawal dari kesalahpahaman. Kami bersama TNI telah melakukan langkah-langkah penanganan dan pengamanan di lapangan untuk mencegah korban lebih lanjut,” kata AKBP Achmad Fauzan, Selasa malam (3/6/2025).

1. Kronologi bentrokan

Aparat kepolisian berupaya meredam kedua kelompok pendukung Paslon Pilkada yang bentrok di Puncak Jaya. (IDN Times/Istimewa)

Menurut Kapolres, bentrokan pertama kali terjadi sekitar pukul 11.00 WIT di Kampung Karubate. Peristiwa ini dipicu oleh tindakan salah satu warga yang melepaskan anak panah ke arah kelompok lain, meskipun tidak mengenai sasaran.

Insiden tersebut memicu aksi pengejaran dan serangan balasan, hingga akhirnya menjalar ke wilayah Kampung Wuyuneri, depan SMA Negeri 1 Mulia.

“Korban jiwa atas nama Gum Enumbi, seorang ASN Dinas Dukcapil berusia 48 tahun, dikremasi oleh pihak keluarga di lokasi. Sementara dua korban luka lainnya mengalami luka panah di kaki,” ungkapnya.

2. Seorang ASN terkena panah

Aparat kepolisian berupaya meredam kedua kelompok pendukung Paslon Pilkada yang bentrok di Puncak Jaya. (IDN Times/Istimewa)

Korban luka diketahui bernama Piki Murid (17 tahun), seorang pelajar dari Kampung Kulirik, Distrik Muara, terkena panah di bagian tulang kering kaki kanan.

Kemudian seorang korban lagi, David Enumbi (45 tahun), seorang ASN, yang terkena panah di jempol kaki kanan.

Kapolres menyebut aparat gabungan terus melakukan penyekatan dan patroli mobile guna mengantisipasi bentrokan lanjutan, mengingat hingga malam hari masih terpantau ketegangan di beberapa titik rawan.

“Kami terus meningkatkan kewaspadaan, termasuk mengantisipasi kemungkinan adanya aksi pembakaran rumah dan potensi penyusupan oleh kelompok bersenjata (KKB) yang berusaha memanfaatkan situasi,” jelas AKBP Fauzan.

3. Dugaan provokasi

Aparat kepolisian berupaya meredam kedua kelompok pendukung Paslon Pilkada yang bentrok di Puncak Jaya. (IDN Times/Istimewa)

Pihak kepolisian menduga ada provokasi dari pihak ketiga yang berasal dari luar Kota Mulia, khususnya dari wilayah Distrik Sinak, yang berperan dalam memperkeruh suasana.

Ditambah lagi, belum adanya kepastian terkait prosesi adat pemotongan tali panah dan pelantikan bupati-wakil bupati terpilih dinilai menjadi pemicu berlanjutnya ketegangan antar massa.

Pemda Puncak Jaya dan Pemprov Papua Tengah diimbau untuk segera merespons situasi ini, khususnya dalam penyelesaian adat dan pelantikan kepala daerah terpilih.

"Penyelesaian administratif dan adat akan sangat membantu dalam meredam emosi massa di lapangan,” tegas Kapolres.

Aparat keamanan juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

Hingga berita ini diterbitkan, aparat gabungan TNI-Polri masih melakukan penjagaan ketat di lokasi kejadian, dan situasi dilaporkan belum sepenuhnya kondusif.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Endy Langobelen
Irwan Idris
Endy Langobelen
EditorEndy Langobelen
Follow Us