Oknum Ormas Coba Provokasi Aksi Mahasiswa Papua di Makassar

Makassar, IDN Times - Sejumlah orang berpakaian hitam-hitam yang diduga anggota salah satu organisasi masyarakat (ormas) mencoba memprovokasi mahasiswa Papua di Makassar yang melakukan aksi unjuk rasa, Jumat (15/8/2025).
Sejak Pukul 10.00 WITA, mahasiswa Papua di Makassar melakukan unjuk rasa untuk memperingati perjanjijan New York 1962 di depan Asrama Mahasiswa Papua Cendrawasih IV Makassar di Jl Lanto Dg Pasewang. Perjanjian itu menandai penyerahan Papua Barat oleh Belanda kepada Indonesia.
1. Ormas berpakaian hitam-hitam coba provokasi mahasiswa Papua

Pantuan di lokasi, polisi masih memblokade massa aksi tepat di depan RSKD Dadi Makassar yang jaraknya sekitar 100 meter dari gerbang Asrama Papua. Namun dari sisi selatan sejumlah massa yang diduga dari ormas mencoba memprovokasi mahasiswa Papua.
Mereka berteriak, seakan menantang massa dari mahasiswa Papua "Majuko, ini Makassar Bos," teriak salah satu anggota ormas.
2. Polisi segera minta ormas tinggalkan lokasi aksi untuk cegah bentrokan

Pihak kepolisian yang melihat aksi adanya provokasi langsung mengahampiri ormas tersebut, terlihat Kanit Jatanras Polrestabes Makassar AKP Hamka dan Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Devi Sujana didampingi beberapa anggota Jatanras meminta mereka untuk tidak melakukan provokasi dan meninggalkan lokasi aksi.
Usai ditegur beberapa anggota ormas itu, terlihat menjauh dari lokasi aksi. Kanit Jatanras dan beberapa anggotanya kemudian berjaga untuk mengantisipasi ormas kembali melakukan aksi provokasi.
3. Mahasiswa Papua komitmen lakukan aksi damai

Salah satu massa aksi dari Papua kemudian merespons dan meminta rekan-rekan untuk tidak terprovokasi.
"Kita punya aksi damai, aksi yang terkonsolidasi. Hidup orang Papua, Hidup orang Indonesia yang mendukung orang Papua, Hidup mahasiswa, Hidup perempuan yang melawan," ujarnya.
Hingga Pukul 13.20 WITA mahasiswa Papua masih melakukan aksi unjuk rasa dengan dikawal ketat ratusan anggota polisi dan beberapa anggota TNI. Mereka bergantian melakukan orasi dan peserta aksi lainnya duduk di aspal dengan membuat lingkaran dengan tali rapiah.