Makassar Banjir Lagi, 179 Jiwa Kembali Mengungsi

- Cuaca ekstrem di Makassar menyebabkan banjir dan angin kencang
- 179 jiwa dari 56 kepala keluarga mengungsi ke lima titik pengungsian
- Banjir merendam pemukiman warga, pohon tumbang, dan kerusakan rumah terjadi di beberapa kecamatan
Makassar, IDN Times - Cuaca ekstrem yang melanda Kota Makassar menyebabkan banjir di sejumlah wilayah. Demikian pula dengan angin kencang yang mengakibatkan pohon tumbang serta kerusakan rumah warga.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar mencatat hingga pukul 12.00 WITA, Selasa (11/2/2025), sebanyak 179 jiwa dari 56 kepala keluarga terpaksa mengungsi. Mereka mengungsi ke lima titik pengungsian yang tersebar di dua kecamatan.
"Kami terus memantau perkembangan situasi dan menyalurkan bantuan kepada warga terdampak," kata Kepala BPBD Makassar, Hendra Hakamuddin.
1. Ratusan warga mengungsi

Banjir merendam pemukiman warga di Kecamatan Manggala dan Kecamatan Biringkanaya. Pengungsi tersebar di beberapa masjid.
Di kecamatan Manggala di antaranya Masjid Jabal Nur di Jalan Biola Raya (90 jiwa), Masjid Makkah Al Mukarramah di Jalan Suling (30 jiwa) dan Masjid Al Muttaqin di Jalan Bori Raya (29 jiwa).
Di Kecamatan Biringkanaya pengungsi berada di Masjid Nurul Ikhlas di Jalan Kotipa IV (26 jiwa) dan Masjid Grand Rahmani di Jalan Komp Kodam III (4 jiwa).
2. Ketinggian air bervariasi

Berdasarkan laporan BPBD, banjir dengan berbagai tingkat ketinggian terjadi di beberapa wilayah seperti di Kompleks CV Dewi, Kecamatan Panakkukang, dengan ketinggian air sekitar 15 cm.
Di Kecamatan Biringkanaya, tepatnya di Kotipa XVI, ketinggian air mencapai 65 cm. Di Kecamatan Manggala, Jalan Ujung Bori Blok 8 terdampak paling parah dengan ketinggian air mencapai 70 cm.
Daerah-daerah tersebut memang selalu menjadi salah satu lokasi paling rawan banjir ketika cuaca ekstrem.
3. Angin kencang merusak 20 rumah

Selain banjir, angin kencang juga menyebabkan pohon tumbang dan merusak sedikitnya 20 rumah di empat kecamatan, yaitu Manggala, Biringkanaya, Panakkukang, dan Ujung Pandang. Jumlah tersebut terakumulasi sejak Minggu 9 Februari 2025 lalu.
Kecamatan Biringkanaya menjadi daerah terdampak terparah, dengan 15 rumah rusak di Kelurahan Untia dan 5 rumah di Kelurahan Bulurokeng. Pohon tumbang dilaporkan terjadi di enam kelurahan, termasuk di Kelurahan Losari dan Baru, Kecamatan Ujung Pandang.