Para staf pelatih PSM Makassar yakni Alan Haviluddin, Paulo Duarte, Bernardo Tavares dan Ahmad Amiruddin. (Instagram.com/ahmadamiruddin6310)
Asisten pelatih PSM Makassar, Ahmad Amiruddin, tidak mampu menyembunyikan rasa kecewa atas kinerja wasit di pertandingan melawan Persik. Dia menganggap wasit terlalu lama dalam mengambil keputusan terkait status pertandingan.
"Jelas kami merasa sangat kecewa. Mengenai regulasi, di aturan tertulis adalah 2x30 menit pemberhentian (penundaan) setelah itu pertandingan dihentikan," ungkapnya dalam sesi jumpa pers usai pertandingan yang berlangsung di Stadion Brawijaya Kediri tersebut.
Selama laga dihentikan, sebagian pemain PSM mengira laga dihentikan. Itu juga alasan yang membuat pelatih kepala Bernardo Tavares dan dua asistennya asal Portugal bahkan pulang lebih dulu lantaran mengejar jadwal penerbangan. Alhasil, coach Amiruddin dipercaya untuk memimpin tim di sisa waktu normal.
"Pemain sudah melepas sepatu, karena menganggap pertandingan telah selesai. Demi menjunjung respek sepak bola Indonesia, kami mau melanjutkan permainan," tutur mantan pemain Juku Eja dekade 2000-an tersebut.
Di sisi lain, Marcelo Rospide selaku juru taktik Persik menyebut kebingungan juga dialami oleh anak asuhnya. Ia bahkan mengaku baru pertama kali mengalami hal seperti ini, sembari mengkritik wasit yang tak bisa tegas.
"Saya tidak percaya dengan kegilaan sepak bola. Masalahnya ada pada aturan. Jika aturan diterapkan dengan baik, saya kira tak terjadi sengketa seperti tadi. Apalagi keputusan melanjutkan pertandingan lagi sangat lama," tutur pelatih asal Brasil tersebut dalam kesempatan terpisah.