Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Kemenag Parepare Libatkan Non Muslim sebagai Panitia Haji

Kantor Kemenag Parepare melibatkan pegawai non muslim sebagai panitia haji. (Dok. Kemenag Parepare)

Makassar, IDN Times - Kementerian Agama Kota Parepare, Sulawesi Selatan, melibatkan pegawai non muslim dalam kepanitiaan haji 1445 Hijriah tahun 2024. Itu merupakan inisiatif Kepala Kantor Kemenag Parepare Fitriadi, sebagai potret moderasi beragama.

Ada dua pegawai non muslim yang terlibat dalam pemberangaktan dan pemulangan jemaah haji. Yaitu Yohannes yang merupakan Guru Agama Katolik dan Dominggus Penyuluh Agama Kristen menjadi bagian dari kepanitiaan haji.

“Moderasi beragama tidak hanya menjadi slogan semata, namun kami dari Kemenag Kota Parepare berupaya mengimplementasikan toleransi dan moderasi beragama dalam kehidupan sehari-hari khususnya dalam pelaksanaan kegiatan di lingkup Kemenag Kota Parepare,” kata Fitriadi dalam keterangan pers yang dikutip, Sabtu (18/5/2024).

1. Petugas cuma mengantar sampai ke Asrama Haji Sudiang Makassar

Petugas membantu mempersiapkan barang jemaah haji Kota Parepare sebelum berangkat ke Asrama Haji Sudiang Makassar. (Dok. Kemenag Parepare)

Tahun ini Kota Parepare mendapat kuota jemaah haji 136 orang, dengan rincian 33 laki-laki dan 103 perempuan. Sebanyak 134 tergabung dalam kelompok terbang tiga, yang sudah berangkat ke Arab Saudi pada Selasa (14/5/2024). Sedangkan dua orang lain akan tergabung dalam Kloter 26, yang berangkat 29 Mei 2024.

Kepala Kantor Kemenag Parepare menjelaskan bahwa melibatkan pegawai non muslim dalam pemberangkatan haji hal wajar dan tidak ada aturan dilanggar. Dia menerangkan, petugas hanya mengantar dan menjemput jemaah haji asal Kota Parepare sampai ke Embarkasi Makassar di Asrama Haji Sudiang. 

"Bukan menjadi PPIH yang berangkat ke Saudi Arabia. Banyak komentator/netizen yang menyangka bahwa panitia tersebut sampai ke Arab Saudi sehingga terjadi penolakan," ucap Fitriadi.

2. Panitia haji Parepare melibatkan berbagai unsur instansi

Pelepasan Calon Jemaah Haji kloter 4 di Asrama Haji (Dok. Diskominfo Medan)

Fitriadi menerangkan, Panitia Pemberangkatan dan Pemulangan Jemaah Haji asal Kota Parepare terdiri dari Pegawai Kementerian Agama, dan berbagai unsur pada Pemerintah Daerah Kota Parepare seperti Bagian Kesra Setdako, Dinas Kesehatan, Polresta, Satpol PP, Dinas Perhubungan dan Dinas Kominfo. Tidak ada suatu keharusan semua petugas tersebut harus beragama Islam.

Tugas Panitia Pemberangkatan dan Pemulangan Jemaah Haji asal Kota Parepare hanya memastikan semua jemaah dan barang-barangnya aman dan selamat sampai ke Embarkasi Makassar sesuai jadwal yang ditetapkan. Adapun dua petugas non muslim tergabung pada pelayanan penerimaan jemaah yang tugasnya tidak terkait ritual ibadah.

"Komitmen Kementerian Agama Kota Parepare untuk memberikan layanan maksimal kepada semua umat beragama dan melibatkan seluruh pegawai Kementerian Agama tanpa terkecuali sehingga terjadi sinergitas, kesetaraan, toleransi, moderasi dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Tentu tetap selalu mempertimbangkan faktor hukum, regulasi, etika dan kepatutan dalam mengambil kebijakan," Fitriadi menambahkan.

3. Petugas bangga terlibat pemberangkatan haji

Kemenag Parepare melibatkan pegawai nonmuslim sebagai panitia haji. (Dok. Kemenag Parepare)

Dominggus, petugas non muslim, menyampaikan rasa senang dengan keterlibatannya dalam kegiatan pemberangkatan jemaah haji Parepare. Ini merupakan kesempatan kedua baginya.

“Ini merupakan wujud toleransi dan moderasi beragama di Kemenag Kota Parepare yang sudah terjalin dengan baik,”ujarnya.

Sementara itu, Yohannes yang merupakan seorang Guru Agama Kristen yang juga menjadi bagian kepanitiaan haji tahun ini menyampaikan hal yang sama. Dirinya merasakan kesejukan sebagai kaum minoritas di tengah mayoritas umat muslim di Kemenag Parepare. Dilibatkannya dalam kepanitiaan pemberangkatan haji menjadi bukti dan wujud nyata Kemenag Parepare dalam mengimplementasikan moderasi beragama sebagai salah satu program prioritas Kemenag.

“Kami hadir bukan karena agama, tapi hadir atas nama negara. Karena jemaah haji diberangkatkan atas nama negara dan betapa bangganya saya dilibatkan mengurus jemaah, melakukan sesuatu walaupun itu hal yang kecil seperti membantu mengatur koper jemaah namun saya senang bisa terlibat di dalamnya. Ada kepuasan tersendiri dapat meringankan beban jemaah,”ujarnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Aan Pranata
EditorAan Pranata
Follow Us