Dari Fantasi hingga Kuliner, 3 Penulis Sulsel Ramaikan UWRF 2025

- Wawan Kurniawan terpilih sebagai salah satu dari sepuluh Emerging Writers di UWRF 2025.
- Wilda Yanti Salam mengisi panel tentang hubungan antara makanan dengan warisan budaya.
- Andi Muhammad Akbar akan meluncurkan novel ketiga dari serial thriller-urban fantasy Archipelagos.
Makassar, IDN Times - Helatan literasi Ubud Writers and Readers Festival (UWRF) 2025 akan digelar pada akhir pekan ini. Berlangsung di Taman Baca Ubud dari Rabu (30/10/2025) hingga Minggu (2/11/2025) mendatang, ada tiga penulis asal Sulawesi Selatan (Sulsel) yang ikut diundang sebagai pembicara.
Mereka adalah Wawan Kurniawan, Wilda Yanti Salam, serta Andi Muhammad Akbar. Kehadiran mereka di UWRF menegaskan bahwa Sulsel tak pernah kehabisan talenta di dunia literasi. Terlebih ketiganya membawa narasi budaya lokal dari banyak perspektif dalam ajang yang sudah berlangsung sejak tahun 2004 tersebut.
1. Wawan Kurniawan terpilih sebagai salah satu Emerging Writers di UWRF 2025

Wawan Kurniawan terpilih sebagai salah satu Emerging Writers UWRF 2025. Penulis yang berbasis di Makassar tersebut ikut menyumbang cerita pendek ke dalam buku antologi dwibahasa "Stories from the Islands". Buku kumpulan cerita tersebut memuat total karya 10 Emerging Writers yang mengangkat tema potret Indonesia modern, mulai dari budaya lokal hingga persoalan sosial yang mendesak.
Wawan sendiri adalah sosok penulis yang produktif di berbagai genre. Ia dikenal menulis puisi, cerpen, esai, dan novel. Karya terbarunya antara lain novel "Seratus Tahun Kebisuan" yang diterbitkan Diva Press pada awal tahun 2025 dan mengangkat kisah lika-liku hidup bissu. Menyusul buku kumpulan puisinya yakni "Museum Kehilangan" (Gramedia Pustaka Utama) yang baru saja dicetak ulang.
2. Wilda Yanti Salam mengisi panel tentang hubungan antara makanan dengan warisan budaya

Wawasan unik tentang budaya dibawa oleh Wilda Yanti Salam, seorang penulis sekaligus peneliti yang fokus mengkaji hubungan antara makanan dan dinamika sosial. Tulisannya mengeksplorasi bagaimana makanan terhubung erat dengan ingatan dan pembentukan komunitas. Termasuk pula kisah-kisah perempuan serta kelompok terpinggirkan.
Wilda mengeksplorasi tema tersebut dalam buku kumpulan esai "Kisah Kasih dari Dapur" yang diterbitkan Penerbit Partikular pada tahun 2024. Dalam UWRF 2025, ia akan mengisi empat program. Salah satunya "Food as Story, Food as Home" yang membahas bagaimana makanan bertindak sebagai penjaga ingatan kolektif sekaligus membuka ruang percakapan tentang warisan budaya, komunitas, dan kebersamaan.
3. Andi Muhammad Akbar akan meluncurkan novel ketiga dari serial thriller-urban fantasy Archipelagos

Penulis ketiga adalah Andi Muhammad Akbar, yang dikenal dengan nama pena Sleepinglo. Ia adalah penulis serial Archipelagos, rangkaian novel thriller dan urban fantasy dengan keterkaitan terhadap budaya Nusantara. Anggota Mastera (Majelis Sastra Asia Tenggara) serta mantan Duta Bahasa Sulawesi Selatan-Sulawesi Barat ini menerbitkan volume pertama Archipelagos pada tahun 2023 lalu, dan terjual sebanyak 10 ribu eksemplar.
Di UWRF 2025, Sleepinglo akan meluncurkan buku ketiga dari seri tersebut yakni Archipelagos: The Power of Imang in Nusantara. Dalam buku tersebut, para tokoh utama yang terdiri dari tujuh anak berlatar belakang berbagai suku di Indonesia mereka mulai menguasai kekuatan luar biasa untuk menghadapi ancaman sihir jahat yang lebih besar.


















