Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

8 Daerah di Sulsel Berpotensi Banjir dan Longsor saat Musim Hujan

Pengendara motor menerobos banjir di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (11/2/2025). (ANTARA FOTO/Arnas Padda)
Pengendara motor menerobos banjir di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (11/2/2025). (ANTARA FOTO/Arnas Padda)
Intinya sih...
  • Daerah nonprioritas tetap berisiko banjir dan longsor
  • BPBD Sulsel siagakan seluruh jajaran dan persiapkan logistik antisipasi bencana
  • Masih ada risiko bencana lain yang perlu diwaspadai
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Makassar, IDN Times - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Selatan memperingatkan potensi bencana hidrometeorologi menyusul meningkatnya curah hujan. Tercatat lima kabupaten/kota prioritas rawan banjir dan banjir bandang yakni Makassar, Wajo, Luwu Utara, Gowa, dan Maros.

Selain banjir, tiga wilayah berisiko tinggi tanah longsor yakni Luwu, Palopo, dan Toraja Utara. Kepala BPBD Sulsel, Amson Padolo, menekankan semua daerah sebenarnya berpotensi terdampak, khususnya wilayah pegunungan dan dataran rendah.

"Jadi, banjir dan longsor itu bisa terjadi di mana saja khususnya di daerah yang memiliki kondisi geografis yang semacam pegunungan, dataran rendah, itu yang bisa dengan intensistas hujan yang lebih besar," kata Amson, Selasa (28/10/2025).

1. Daerah nonprioritas tetap berisiko banjir dan longsor

Ilustrasi banjir (IDN Times/Esti Suryani)
Ilustrasi banjir (IDN Times/Esti Suryani)

Amson menjelaskan banjir terjadi saat curah hujan meningkat ekstrem, terutama jika air mengalir ke daerah dataran rendah yang menjadi jalur penyaluran alami. Air yang bergerak menuju dataran yang lebih rendah, memperbesar risiko genangan dan banjir di wilayah tersebut.

"Jadi walaupun sudah ada data skala prioritas, tetap juga kita tidak menutup kemungkinan daerah lain itu bisa saja kena banjir dan longsor," kata Amson.

2. BPBD Sulsel siagakan seluruh jajaran dan persiapkan logistik antisipasi bencana

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sulawesi Selatan, Amson Padolo. (Dok. Humas Pemprov Sulsel)
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sulawesi Selatan, Amson Padolo. (Dok. Humas Pemprov Sulsel)

BPBD Sulsel pun menempatkan peralatan kebencanaan di titik-titik rawan sesuai peta risiko yang ada, memastikan setiap lokasi siap menghadapi potensi bencana. Selain itu, jalur evakuasi telah dipersiapkan dan buffer stok logistik tersedia di kabupaten serta kota untuk mempercepat respons jika eskalasi bencana meningkat.

"Jadi semua saat ini memang sejak BMKG mengeluarkan rilis terkait dengan itu, memang semua jajaran BPBD di seluruh Sulawesi Selatan itu sudah dalam status siaga," kata Amson.

3. Masih ada risiko bencana lain yang perlu diwaspadai

Ilustrasi gempa. (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi gempa. (IDN Times/Arief Rahmat)

Selain banjir dan longsor, Sulawesi Selatan menghadapi berbagai risiko bencana lain yang tersebar di beberapa wilayah. Gempa bumi dan tsunami menjadi ancaman di Luwu Timur, Luwu Utara, dan Enrekang, sementara tanah longsor kerap melanda Luwu, Palopo, dan Toraja Utara. 

Kemudian, angin puting beliung paling sering terjadi di Barru dan Maros, sedangkan gelombang ekstrem dan abrasi pantai mengancam pesisir Takalar, Kepulauan Pangkep, dan Selayar. Di sisi lain, kekeringan masih menjadi masalah di Jeneponto, Sidrap, dan Wajo, terutama saat musim kemarau panjang.

"Ini sesuai dengan kajian risiko bencana kita, ada beberapa daerah yang memang sudah masuk zona prioritas," kata Amson.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Irwan Idris
EditorIrwan Idris
Follow Us

Latest News Sulawesi Selatan

See More

Demo Sumpah Pemuda, Mahasiswa di Makassar Tolak Program MBG

28 Okt 2025, 16:56 WIBNews