Kebocoran Pipa Minyak PT Vale di Towuti, Sejumlah Area Terkontaminasi
- PT Vale Indonesia tangani kebocoran pipa minyak di Towuti
- Tim terpadu aktifkan prosedur tanggap darurat dan penanganan dibantu solidaritas warga
- PT Vale tegaskan penanganan cepat, transparan, dan kolaboratif untuk pemulihan lingkungan
Makassar, IDN Times - Sebuah pipa minyak milik PT Vale Indonesia Tbk di Desa Lioka, Kecamatan Towuti, Kabupaten Luwu Timur, mengalami kebocoran pada Sabtu (23/8/2025). Insiden ini menyebabkan tumpahan minyak yang berpotensi merusak lingkungan dan mengganggu aktivitas masyarakat setempat.
Akibatnya, sejumlah area terdampak mengalami kontaminasi minyak, yang berpotensi mengancam kualitas tanah, air, dan ekosistem di sekitarnya. Warga setempat juga merasakan dampak langsung karena sebagian aktivitas harian terganggu.
1. PT Vale dan tim terpadu berupaya tangani kebocoran pipa
Merespons hal tersebut, PT Vale pun segera mengaktifkan prosedur tanggap darurat sejak pukul 07.30 WITA dengan menurunkan Emergency Response Group (ERG). Tim terpadu dibentuk melibatkan pemerintah Kecamatan Towuti, BPBD, DLH Luwu Timur, aparat kepolisian, dan TNI. Mereka lantas bekerja siang dan malam.
Langkah teknis yang diambil meliputi isolasi dan perbaikan pipa, pemasangan slick bar dan boom absorbent di titik kritis, pengurasan minyak menggunakan tangki penampung, serta inventarisasi area terdampak untuk pemulihan. DLH Luwu Timur melakukan pemantauan harian untuk memastikan akuntabilitas publik.
2. Penanganan dibantu solidaritas warga
Selain upaya teknis, solidaritas masyarakat muncul. Warga Dusun Malindowe membuka dapur mereka untuk menyediakan makanan bagi ratusan petugas lapangan dan relawan.
Head of External Relations PT Vale, Endra Kusuma, menilai penanganan kebocoran pipa di Towuti tidak lepas dari peran bersama perusahaan, pemerintah, dan masyarakat. Dia menggambarkan bagaimana langkah teknis di lapangan berpadu dengan dukungan warga, yang menghadirkan energi pemulihan bagi seluruh proses.
"Kami melihat kekuatan luar biasa ketika pemerintah, PT Vale, dan pemangku kepentingan bekerja sebagai satu tim," kata Endra dikutip dalam siaran persnya.
3. PT Vale tegaskan penanganan cepat dan kolaboratif
Endra menjelaskan bahwa PT Vale menekankan penanganan insiden yang cepat, transparan, dan bertanggung jawab. Tujuan utama dari langkah-langkah tersebut adalah memulihkan kondisi masyarakat dan menjaga kelestarian lingkungan di sekitar lokasi kebocoran.
Bagi PT Vale, insiden ini menegaskan kembali bahwa keberlanjutan bisnis tidak terlepas dari manusia dan lingkungan. Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan perusahaan menjadi bukti bahwa pemulihan bukan hanya sebuah proses teknis, melainkan perjalanan bersama untuk menjaga kehidupan dan alam di Luwu Timur.
"Dari tindakan teknis di lapangan hingga dukungan ibu-ibu yang memanfaatkan dapur mereka memasak untuk petugas dan relawan yang ada di lapangan. Hal ini adalah bagian dari energi pemulihan," kata Endra.