Kebakaran di Makassar Hanguskan 15 Rumah

15 Agu 2020, 15:25 WIB

Ilustrasi kebakaran. IDN Times / Hilmansyah

Makassar, IDN Times - Belasan unit rumah hangus dilalap api dalam peristiwa kebakaran di Jalan Barukang Utara, Kecamatan Ujung Tanah, Kota Makassar, Sabtu (15/8/2020). Menurut informasi dari kepolisian, kebakaran terjadi sekitar pukul 06.30 WITA.

Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu, tapi kebakaran mengakibatkan kerugian materil.

"Ketua RW telah mendata jumlah rumah yang terbakar sebanyak 15 rumah, dihuni 18 kepala keluarga," kata Kepala Polre Pelabuhan Makassar AKBP M Kadarislam kepada wartawan, Sabtu.

1. Kebakaran berawal dari rumah warga penjual BBM

Ilustrasi petugas damkar (IDN Times /Istimewa)

Kadarislam mengatakan, menurut pemeriksaan awal, api pertama kali terlihat dari rumah warga bernama Pudding. Pria 45 tahun itu diketahui menjual BBM eceran.

Menurut saksi, kata Kadarislam, saat kejadian Pudding tengah mengatur jualan bensin di dekat dapur. Istrinya sementara memasak saat tiba-tiba bensin memicu api.

"Spontan saksi dan istri Pudding berlari keluar rumah berteriak untuk meminta pertolongan," ucapnya.

2. Petugas memadamkan api dibantu warga setempat

Ilustrasi Kebakaran (IDN Times/Mardya Shakti)

Mendapatkan laporan dari warga setempat, petugas kepolisian berkoordinasi dengan petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Makassar bergegas ke lokasi. Damkar Makassar menurunkan 21 unit armada untuk mempercepat pemadaman api.

Warga setempat juga ikut membantu proses pemadaman dengan perlengkapan seadanya. Api baru berhasil dipadamkan sekitar pukul 07.30 WITA, atau satu jam sejak kebakaran dilaporkan.

Umumnya kata Kadarislam, rumah yang terbakar berjenis semi permanen. Material bangunan didominasi balok kayu dan atap seng.

3. Polisi masih menyelidiki penyebab kebakaran

Ilustrasi. Olah TKP temuan mayat dalam kebakaran ruko di Jalan Nusantara Makassar/Polres Pelabuhan Makassar

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran. Polisi masih mengumpulkan sejumlah bukti dan keterangan dari warga setempat untuk menyelidiki penyebab pasti kebakaran.

Warga yang rumahnya terbakar sementara ini mengungsi di tenda pengungsian mandiri yang didirikan warga setempat. Sebagian mengungsi rumah kerabat dan keluarganya. Beberapa di antaranya juga berupaya menyelamatkan barang-barang yang masih bisa digunakan.