Jumlah Petugas Sakit saat Pilkada di Sulsel Menurun Dibanding Pemilu

Makassar, IDN Times - Jumlah kasus kesehatan yang dilaporkan selama proses pemungutan suara Pilkada di Sulawesi Selatan tercatat lebih rendah dibandingkan dengan Pemilu 2024. Pada Pilkada ini, sebanyak 333 petugas dilaporkan sakit sedangkan pada Pemilu lalu sebanyak 3.184 orang dan enam orang meninggal dunia.
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Sulsel, Ardadi, menyebutkan beberapa faktor yang mungkin berkontribusi pada penurunan ini. Salah satunya karena waktu perhitungan suara yang lebih singkat dibandingkan Pemilu.
"Salah satunya barangkali selama proses dalam pemungutan suara itu mungkin tidak lebih panjang. Artinya lebih singkat dibanding waktu Pemilu di Februari lalu," ujar Ardadi, saat diwawancarai IDN Times, Kamis (5/10/2024).
1. Penyelenggara disebut lebih siap dari segi kesehatan

Ardadi juga menyebut kesiapan petugas, baik dari segi kesehatan maupun seleksi, kemungkinan sudah jauh lebih baik. Menurutnya, petugas penyelenggara Pilkada sekarang sudah lebih aware menjaga kesehatannya.
"Saya kira ini perkembangan yang baik untuk petugas-petugas kita. Bisa jadi juga seleksi petugas mempertimbangkan aspek kesiapan fisik sehingga mereka lebih fit menjalankan tugas di lapangan," jelasnya.
2. Didominasi kasus sakit kepala

Berdasarkan laporan dari Kementerian Kesehatan per 4 Desember 2024, tercatat total 333 kasus, terdiri dari 330 pasien yang ditangani di Puskesmas dan 3 di rumah sakit. Keluhan sakit kepala menjadi kasus terbanyak.
"Kemungkinan karena kelelahan atau kurang tidur, apalagi saat pemungutan suara biasanya selesai larut malam," kata Ardadi.
Berdasarkan kategorinya, sebaran petugas penyelenggara Pilkada yang sakit yakni Bawaslu 15 orang, KPPS 76, Linmas 14, Pemilih/masyarakat 138 orang, petugas 23 orang, PPK 3 orang, PPS 37 orang, dan saksi 27 orang.
3. Tidak ada kasus kematian

Ardadi juga memastikan hingga saat ini tidak ada laporan kasus kematian terkait Pilkada. "Mudah-mudahan tidak ada, insyaallah," ujarnya.
Pihak Dinas Kesehatan Sulsel akan terus memantau laporan kesehatan pasca-Pilkada, terutama dari petugas yang masih bertugas di tingkat PPK dan PPS. Ardadi memastikan tidak ada lagi penambahan data untuk kategori lainnya.
"Khusus untuk pemilih atau masyarakat kayaknya tidak ada lagi penambahan karena sudah selesai pemungutan suara. Yang bertugas ini mungkin tinggal PPS, PPK," kata Ardadi.