Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Jelang Lebaran, Pemprov Sulsel Jaga Stabilitas Harga Pangan lewat GPM

Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, meninjau Gerakan Pangan Murah di Kantor Dinas Ketahanan Pangan, Rabu (26/3/2025). (Dok. Istimewa)

Makassar, IDN Times - Menjelang Idulfitri 2025, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan berupaya menjaga stabilitas harga pangan di tengah meningkatnya permintaan. Salah satu langkahnya adalah melalui Gerakan Pangan Murah (GPM), yang digelar secara serentak di berbagai kabupaten/kota.

Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, menegaskan bahwa program ini telah berjalan sejak 2022. Dia juga mengklaim program ini kini telah direplikasi secara nasional.

"Kalau tidak dilaksanakan serentak, tentu dampaknya tidak secara komprehensif untuk menyasar ke seluruh wilayah. Maka ini kita minta agak sedikit diperlama waktunya pasar murah ini untuk membantu juga masyarakat," kata Sudirman, Rabu (26/3/2025).

1. Harga cabai jadi perhatian

ilustrasi cabai (Foto: IDN Times/Halbert Caniago)

Lonjakan harga cabai juga menjadi perhatian, mengingat konsumsi masyarakat meningkat selama Ramadan. Namun, Gubernur Andi Sudirman menilai kenaikan ini masih dalam batas wajar.

"Biasalah kan orang Sulsel ini banyak makan coto pedas, makan konro pedas, semuanya pedas. Artinya konsumsi kita lebih banyak di bulan Ramadhan. Saya rasa normal aja tetapi masih terkendali beberapa daerah normal seperti Sidrap harga cabe Rp50 ribu per kilogram," jelasnya. 

2. Pastikan ketersediaan beras

Ilustrasi beras (Dok. Perum Bulog)

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan Sulsel, Muhammad Ilyas, menyebut bahwa ketersediaan beras menjadi salah satu fokus utama. Dalam pelaksanaan GPM kali ini, pemerintah menyediakan lima ton beras per hari dengan harga di bawah pasar.

"Kami juga terus memantau harga di pasar agar tidak mengalami kenaikan yang berlebihan. Dengan kerja sama antara pemerintah, pedagang, dan masyarakat, kita harapkan harga tetap stabil," kata Ilyas.

3. Menjaga daya beli masyarakat

Aktivitas jual beli di Pasar Pabaeng-baeng di Kota Makassar, Jumat (21/2/2025). (IDN Times/Asrhawi Muin)

Di tengah fluktuasi harga, daya beli masyarakat juga menjadi perhatian pemerintah. Menurut Ilyas, jika harga terus naik sementara pendapatan masyarakat tetap, maka mereka akan semakin kesulitan memenuhi kebutuhan pokok.

"Harusnya kebutuhannya tiga, dia beli dua atau satu. Nah, dengan Gerakan Pangan Murah, daya beli masyarakat yang menurun kalau itu terjadi itu paling tidak kebutuhannya masih bisa terpenuhi secara kuantitas," jelasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ashrawi Muin
Aan Pranata
Ashrawi Muin
EditorAshrawi Muin
Follow Us