Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Asisten I Pemprov Sulsel Bidang Pemerintahan, Andi Aslam Patonangi Minggu (2/5/2021). IDN Times/Asrhawi Muin

Makassar, IDN Times - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) menjadikan momentum peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2021 untuk mendorong digitalisasi menyeluruh bidang pendidikan.

Menurut Asisten I Pemprov Sulsel, Bidang Pemerintahan Aslam Patonangi, digitalisasi pendidikan sangat tepat dikembangkan di tengah situasi pandemik COVID-19. Apalagi saat ini pemprov belum membuka secara resmi sekolah tatap muka. Sejauh ini, hanya ada tiga sekolah yang masih dalam tahap uji coba.

"Oleh karena itu, sekolah digital menjadi sesuatu yang sangat krusial. Itu mutlak sifatnya, pemanfaatan teknologi," ujar Aslam usai menghadiri peringatan Hardiknas di Kantor Dinas Pendidikan Sulsel, Minggu (2/5/2021).

1. Banyak kendala yang dialami siswa selama belajar daring

Ilustrasi belajar di rumah (IDN Times/Rochmanudin)

Selama masa belajar daring yang sudah berlangsung lebih dari setahun, kata Aslam, banyak kendala yang dialami peserta didik. Mulai dari tidak mempunyai gawai hingga tidak mampu membeli kuota internet untuk menunjang pembelajaran daring.

Untungnya, banyak juga peserta didik yang mendapatkan sumbangan gawai dari pihak ketiga, salah satunya PT Telkom. Selain itu, pembelian kuota internet juga disiapkan melalui dana BOS. 

Meski begitu, antara pembelajaran tatap muka dan daring diharapkan tidak ada perbedaan kualitas. Makanya, para guru dituntut lebih kreatif selama masa pembelajaran daring supaya sekolah daring pun tidak kalah kualitasnya dari sekolah tatap muka.

"Bahkan kita berusaha lebih baik dibandingkan sekolah tatap muka. Namun harapan-harapan untuk menuju sekolah tatap muka tetap ada," ucap Aslam.

2. Hardiknas diharapkan jadi refleksi meningkatkan kualitas pendidikan

Editorial Team

Tonton lebih seru di