Disdik Sulsel: Siswi DO SMKN 1 Gowa Akan Dibantu Cari Sekolah Baru

- Sekolah siap menerima siswi dari SMKN 1 Gowa
- Kepala sekolah berwenang mengambil tindakan jika kasus meresahkan
- Disdik memastikan dua siswi diberi kesempatan sekolah di tempat baru
Makassar, IDN Times - Dua siswi SMK Negeri 1 Gowa, RA dan NF, dikeluarkan dari sekolah setelah video aksi mereka di dalam kelas beredar luas di media sosial. RA terekam mengacungkan jari tengah ke arah guru, sementara NF merekam dan menyebarkannya.
Kepala Bidang SMK Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan, Hery Sumiharto, membenarkan bahwa kedua siswi telah dikeluarkan. Dia menyebut situasi di sekolah sudah tidak lagi kondusif untuk melanjutkan proses belajar mengajar bagi keduanya.
"Sudah dikeluarkan itu anak. Saya sudah perintahkan kepala sekolah juga untuk tetap mendampingi anak ini mencarikan sekolah yang bisa menerima dia di tempat lain. Karena kan di sekolah itu sudah tidak kondusif lagi buat anak ini," kata Hery saat dihubungi IDN Times via telepon, Sabtu (2/8/2025).
1. Sudah ada sekolah yang siap terima dua siswi dari SMKN 1 Gowa

Hery mengatakan kepala sekolah menyanggupi untuk mencarikan alternatif sekolah bagi kedua siswi. Informasi awal yang diterimanya menyebut sudah ada sekolah yang bersedia menerima mereka.
"Jelas kita berharap dan kepala sekolah menyanggupi untuk mencari sekolah yang bisa menerima. Mudah-mudahan dia dapat sekolah. Katanya sih sudah ada," katanya.
2. Kepala sekolah berwenang ambil tindakan jika kasus dinilai meresahkan

Hery menjelaskan bahwa keputusan pengeluaran siswa harus mempertimbangkan situasi dan dampaknya terhadap lingkungan sekolah. Menurutnya, jika kasus dinilai meresahkan secara internal maupun di publik, maka kepala sekolah memiliki kewenangan untuk mengambil tindakan tegas.
"Kalau memang meresahkan, ya mungkin itulah jalan yang terbaik bagi sekolah yang dianggap kepala sekolah bisa. Karena kan setiap keputusan pasti punya dampak positif dan negatif," katanya.
3. Disdik tegaskan dua siswi diberi kesempatan sekolah di tempat baru

Hery menegaskan kedua siswi berhak mendapat kesempatan dan ruang belajar di sekolah baru. Peristiwa ini pun diharapkan menjadi pembelajaran bersama bagi semua pihak.
"Yang jelas kita ini, yang namanya pendidik mau tidak mau tetap, mau bagaimana karakter anak-anak kita," katanya.
Sebelumnya, aksi kedua siswi ini viral di media sosial. Pihak sekolah merespons dengan menggelar pertemuan yang melibatkan komite, orang tua, guru, dan kedua siswi.
Dalam forum itu, RA dan NF membacakan surat permintaan maaf dan menyatakan bersedia dikeluarkan dari sekolah. Rekaman klarifikasi tersebut juga diunggah ke media sosial oleh pihak sekolah.