Brutal! Geng Motor Bersenjata Serang Warga Barombong Makassar

- Geng motor Makassar kembali membuat ketakutan warga dengan membawa senjata tajam dan busur panah.
- Para pengendara berboncengan tanpa helm, melakukan manuver zig-zag yang membahayakan pengguna jalan lainnya.
- Geng motor ini terekam menyerang warga di wilayah Barombong dengan melepaskan anak panah dan melempari batu ke arah kerumunan.
Makassar, IDN Times – Aksi brutal geng motor kembali membuat warga Kota Makassar ketakutan. Sekelompok pemuda terekam kamera berkonvoi sambil membawa senjata tajam dan busur panah di Jalan Metro Tanjung Bunga menuju Kelurahan Barombong, Senin malam (26/5/2025).
Dalam video yang beredar di media sosial, terlihat sembilan unit motor melaju ugal-ugalan. Para pengendara berboncengan tanpa helm, dan beberapa di antaranya bahkan mengacungkan senjata tajam jenis parang serta membentangkan anak panah busur.
1. Teror di Jembatan Barombong

Kelompok tersebut makin meresahkan saat melintasi Jembatan Barombong dengan manuver zig-zag. Mereka menguasai jalan, berkonvoi dengan gaya ugal-ugalan yang membahayakan pengguna jalan lainnya.
Tak hanya itu, dalam potongan video lain, geng motor ini terekam menyerang warga di wilayah Barombong. Mereka melepaskan anak panah dan melempari batu ke arah kerumunan.
"Beberapa saksi mata melihat langsung kejadian itu. Mereka menyerang secara acak, termasuk warga yang sedang duduk di pos ronda Kaccia," kata Muh Idris (38), warga setempat, saat dikonfirmasi Rabu (28/5/2025).
2. Warga Biasa Jadi Korban

Menurut Idris, warga yang menjadi sasaran bukanlah pihak yang memiliki konflik dengan kelompok tersebut.
"Mereka hanya warga biasa. Bahkan ada penjual kelapa dan beberapa orang tua yang sedang berkumpul. Tidak ada provokasi apa pun," tegasnya.
Aksi tersebut membuat warga panik dan berlarian menyelamatkan diri. Idris juga menyayangkan lemahnya pengawasan aparat keamanan di wilayah tersebut.
"Situasi ini sangat meresahkan. Ada pos polisi (Pospol) di Barombong, tapi tidak berfungsi. Kalau memang tidak bisa dijaga, lebih baik ditutup saja. Untuk apa ada kalau tidak pernah ditempati?" kritik Idris.
3. Polisi Mulai Selidiki Pelaku

Kapolsek Tamalate, Kompol Syarifuddin, membenarkan adanya aksi konvoi geng motor tersebut. Ia mengatakan, pihaknya saat ini tengah menyelidiki kejadian tersebut dan memburu para pelaku.
"Pihak Reskrim Polsek Tamalate sudah bergerak. Kami juga telah menurunkan tim patroli guna mencegah aksi serupa terulang kembali di lokasi tersebut," ujar Syarifuddin.
Pihak kepolisian juga berkomitmen meningkatkan patroli rutin terutama pada jam-jam rawan untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat.