Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Berkunjung ke Toraja, Wapres Gibran Minta Toleransi Dijaga

Wakil Presiden RI< Gibran Rakabuming Raka saat berkunjung di Toraja Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel), Rabu (13/11/2024)/Istimewa
Intinya sih...
  • Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, meminta anggota PGI bersinergi dengan pemerintah untuk mengatasi masalah intoleransi di Indonesia.
  • Gibran menceritakan pengalaman di Kota Solo yang kurang toleran dan tegas menutup sekolah intoleran serta memperjuangkan sikap toleransi.
  • Gibran juga mengajak anak-anaknya untuk memupuk rasa toleransi sejak dini dan meminta seluruh warga Indonesia menjaga sikap toleransi demi keutuhan bangsa.

Makassar, IDN Times - Wakil Presiden (Wapres) RI, Gibran Rakabuming Raka menghadiri penutupan Sidang Raya ke-18 Persatuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) di Universitas Kristen Indonesia (UKI), Kabupaten Toraja Utara, Provinsi Sulawesi Selatan, Rabu (13/11/2024).

Gibran meminta anggota PGI dapat membantu pemerintah, khususnya dalam menyampaikan pentingnya sikap toleransi bagi seluruh warga Indonesia.

"Saya harap keluarga besar PGI bisa bersinergi dengan visi misi dan program pemerintah terutama untuk mengatasi masalah intoleransi" ucapnya.

1. Cerita Gibran saat pimpin Kota Solo

Wapres Gibran saat menutup acara Sidang Raya PGI di Toraja / Istimewa

Di hadapan anggota PGI, Gibran menceritakan, Kota Solo yang pernah dipimpinnya merupakan kota yang kurang toleran. Banyak warga Kota Solo yang protes saat perayaan keagamaan.

"Jadi di Solo tiap tahun ada perayaan imlek dan tiap tahun pemerintah pasang ornamen imlek, patung-patung dari semua shio. Tapi tidak tahu pada saat saya menjabat banyak sekali yang protes padahal wali kota sebelumnya tidak ada yang protes, jadi ini tiap hari isinya protes terus," ujarnya.

Bahkan, kata putra sulung Jokowi ini, banyak warga yang menyebut Kota Solo sebagai cabang Tiongkok.

"Antek-antek china, ada juga yang agak miris, ada anak-anak sekolah yang menghancurkan makam, mohon maaf yang ada ornamen nasraninya," bebernya.

2. Tetap perjuangkan sikap toleransi

Wapres Gibran / Istimewa

Usai kejadian itu, Gibran mengaku langsung mengambil langkah tegas menutup sekolah tersebut karena dinilai intoleran.

"Ini sekolahnya saya langsung tutup dan guru beserta muridnya saya langsung berikan pembekalan biar tidak keterusan," tuturnya.

Begitupun, lanjut Gibran, saat perayakan natal, warga yang memasang ornamen natal banyak yang diprotes juga. "Tiap kali diprotes saya tidak mundur justru saya bilang ke panitianya, baik imlek, natal tahun depan digedein aja (ornamen natalnya)," ucapnya.

Dia mengungkapkan, sikapnya yang tak  gentar serta terus menyampaikan pentingnya sikap toleransi di Kota Solo, membuahkan hasil positif karena perlahan Kota Solo masuk 4 besar Kota yang penuh toleransi.

"Puncaknya solo masuk kota toleran ke 9 hingga masuk 4 kota toleran. Ini kerja keras semua warga, dukungan seluruh tokoh-tokoh agama, kyai, romo-romo, pendeta semua gotong royong biar image-nya Solo tidak seram seperti dulu," ungkapnya.

"Jadi intinya di sini dibutuhkan dialog yang damai, dorong semua tokoh agama, anak-anak muda, tokoh-tokoh muda, semuanya gotomg-royong agar hal seperti ini tidak terjadi lagi," imbuhnya.

3. Ajarkan sikap toleransi sejak dini

Waprea Gibran saat bersalaman dengan Pj Gubernur Sulsel / Istimewa

Selain itu, Gibran juga mengatakan, anak-anaknya sering ia ajak dan libatkan dalam perayaan hari kebudayaan atau keagaaman, agar memupuk rasa toleransinya sejak dini.

"Tiap ada festival budaya, keagamaan itu saya selalu ajak anak saya agar dari kecil tahu yang namanya toleransi itu seperti apa, jadi sejak kecil saya terapkan seperti itu, biar dia tahu," tutur Gibran.

Meskipun, kata Gibran, pulang dari acara tersebut banyak yang masyarakat merisak anaknya.

"Gibran kok ikut festival ogoh - ogoh sama anaknya, banyak yang mencibir, tapi saya tetap lurus, saya ingin memfasilitasi acara -acara agama dan kebudayaan untuk semua agama dan golongan jadi jangan hanya memprioritas salah satu saja," ucapnya.

Olehnya itu, ia meminta kepada semua warga Indonesia khususnya anggota PGI agar tetap menjaga sikap toleransi demi keutuhan bangsa Indonesia.

"Mohon maaf saya baru sempat ke sini diacara penutupan ini. Semoga acara ini bisa ditutup dengan baik menghasilkan kesimpulan-kesimpulan yang baik juga. Saya titip agar toleransi di Indonesia ini tetap terjaga," pungkasnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Irwan Idris
EditorIrwan Idris
Follow Us