Bentrok Dua Kelompok Warga di Makassar, Tiga Warga Terkena Anak Panah

- Bentrokan antarwarga terjadi di Makassar, Sulawesi Selatan
- Tiga orang luka akibat anak panah atau busur, satu sepeda motor dibakar
- Perlawanan terjadi setelah teguran pembangunan pos ronda dan isu saling serang
Makassar, IDN Times – Bentrokan antarwarga kembali terjadi di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Senin (21/4/2025) sore. Dua kelompok warga terlibat bentrok yakni warga dari Jalan Pattunuang dan Kompleks Aditarina (Kodam Lama), Jalan Ujung Bori, Kelurahan Bitowa, Kecamatan Manggala.
Kapolsek Manggala, Kompol Semuel To'Longan mengatakan akibat bentrokan tersebut, tiga orang mengalami luka akibat terkena anak panah atau busur, dan satu unit sepeda motor dibakar.
"Dua orang dari pihak Aditarina dan satu dari pihak Pattunuang terkena anak panah busur. Satu unit sepeda motor milik warga juga dibakar, meski tidak sampai hangus," ucap Semuel kepada IDN Times.
1. Pemicu bentrokan karena salah paham

Semuel menjelaskan, insiden bermula ketika sekelompok warga dari Jalan Pattunuang hendak membangun pos ronda di wilayah Kompleks Aditarina. Namun, niat tersebut mendapat teguran dari warga setempat.
“Warga Aditarina menegur karena yang membangun pos ronda bukan warganya. Warga Pattunuang tersinggung dan kemudian menyerang dengan parang dan anak panah busur,” kata Semuel.
2. Dua kelompok tersulut provokasi

Tidak terima diserang, warga Aditarina melakukan perlawanan. Ketegangan semakin memuncak ketika beredar isu di kalangan warga Pattunuang bahwa mereka diserang lebih dulu oleh warga Aditarina.
"Akibatnya, warga Pattunuang lainnya ikut keluar rumah dan aksi saling serang tak terhindarkan," jelasnya.
3. Situasi sudah kondusif, warga diminta tidak terprovokasi

Pihak kepolisian segera turun tangan untuk meredam situasi. Semuel menyebut bahwa kedua belah pihak telah sepakat berdamai melalui mediasi yang melibatkan masing-masing ketua RW.
“Kami sudah imbau kepada warga dan RT/RW agar tidak ada gerakan tambahan. Akses warga juga sudah ditutup permanen,” kata Semuel.
Ia juga menyatakan tidak ada dari kedua belah pihak yang diamankan, namun mereka mencari provokator yang membuat kedua warga saling serang.
"Untuk mencegah bentrokan susulan, pihak kepolisian menyiagakan personel selama 24 jam dan terus melakukan patroli di lokas," pungkasnya.