Dana PEN Belum Cair, Proyek Infrastruktur di Kota Manado Terhambat

Ada 3 proyek yang didanai PEN di Kota Manado

Manado, IDN Times – Pengerjaan sejumlah proyek infrastruktur di Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut), terhambat. Hal ini dikarenakan lambatnya pencairan sumber dana, yaitu dana pinjaman pemulihan ekonomi nasional (PEN) dari PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI).

Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Manado, Peter Bart Assa, menyebut bahwa belum ada pencairan dana PEN sama sekali. “Pengerjaan proyek lambat tapi masih terus berproses. Dananya baru mau ditransfer ke SMI,” terang Bart, Rabu (18/5/2022).

BPKAD Manado sudah mengajukan dana sebesar Rp50 miliar ke PT SMI pada pekan lalu. Bart mengatakan, kemungkinan dana PEN akan cair pada pekan ini.

1. Ada 3 paket pengerjaan yang didanai PEN

Dana PEN Belum Cair, Proyek Infrastruktur di Kota Manado TerhambatGedung RSUD Kota Manado yang diresmikan pada tahun 2021, Kamis (15/5/2022). IDNTimes/Savi

Bart menyebut, ada 3 paket pekerjaan infrastruktur yang memiliki sumber dana PEN dengan total biaya Rp205 miliar. Tiga proyek tersebut adalah pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Manado, revitalisasi Pasar Bersehati, dan proyek jalan dan jembatan serta drainase di Jalan Sam Ratulangi.

“Rinciannya Rp100 miliar untuk membiayai 27 proyek jalan dan jembatan serta drainase, Rp45 miliar untuk pembangunan RSUD Kota Manado, dan Rp60 miliar untuk revitalisasi Pasar Bersehati,” jelas Bart.

Meski terhambat, Bart berharap agar dinas terkait terus memantau pembangunan yang tengah dilakukan.

2. Beberapa proyek pembangunan terhenti

Dana PEN Belum Cair, Proyek Infrastruktur di Kota Manado TerhambatGedung PMI Kota Manado yang terbengkalai bersama gedung RSUD Kota Manado, Rabu (18/5/2022). IDNTimes/Savi

Salah satu proyek yang didanai PEN, yaitu perbaikan jalan dan drainase Jalan Sam Ratulangi memakan biaya Rp2,8 miliar. “Pengerjaannya sudah dimulai sejak 25 Januari 2022 dengan kontrak kerja 125 hari,” tambah Bart.

Hal tersebut menunjukkan bahwa perbaikan jalan dan drainase di Jalan Sam Ratulangi telah melewati batas kontrak pengerjaan yang seharusnya jatuh pada sekitar bulan April 2022. Selain itu, pembangunan RSUD Kota Manado juga sudah terhenti pada pertengahan tahun 2021.

Tak hanya itu, Pasar Bersehati yang juga sudah direvitalisasi sejak awal tahun 2022 masih belum menunjukkan hasil yang signifikan. Padahal, seharusnya revitalisasi selesai pada sekitar bulan Mei 2022 dan sudah bisa ditempati pedagang pada Juni 2022.

“Tidak tahu kapan selesai, padahal katanya bulan Juni 2022 sudah bisa ditempati, tapi ini sudah memasuki bulan kelima pengerjaan, belum ada perubahan apa-apa,” kata seorang pedagang di Pasar Bersehati bernama Nia.

Baca Juga: Dinkes Sulut dan Manado Belum Sosialisasikan Hepatitis Akut ke Sekolah

3. Kondisi Pasar Bersehati semakin kumuh

Dana PEN Belum Cair, Proyek Infrastruktur di Kota Manado TerhambatTumpukan sampah yang menggunung di Pasar Bersehati, Kota Manado, Sulut, Kamis (18/5/2022). IDNTimes/Savi

Selama 5 bulan ini, para pedagang Pasar Bersehati Manado terpaksa dipindahkan ke ruas Jalan Nusantara untuk berjualan. Pemindahan pedagang tersebut membuat kondisi Pasar Bersehati semakin kumuh.

Jalan yang seharusnya digunakan pengendara melintas, kini terbatas karena tertutup kios-kios pedagang dan harus bergantian dengan pembeli yang berjalan kaki untuk berbelanja. Belum lagi sampah organik yang menggunung menghasilkan bau menyengat yang membuat tidak nyaman para pedagang dan pembeli.

“Kondisinya semakin jorok, bau yang dihasilkan sampah organik dan genangan air sangat menyengat, jadi bikin tidak nyaman,” ujar salah seorang pembeli bernama Nur.

Baca Juga: Jerit Hati Nelayan Tradisional di Manado yang Kini Kesulitan Melaut

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya