Pengakuan Santri yang Berguru ke Puang La’lang Selama 25 Tahun

Santri ini mengklarifikasi soal kartu masuk surga

Makassar, IDN Times - Salah satu santri yang juga pengikut Puang La’lang menampik bahwa ajaran sosok yang dia panggil Maha Guru itu, sesat. Santri bernama Khalifah Anwar Syam itu sudah berguru pada Puang La’lang selama 25 tahun. 

Andi Malakuti alias Puang La’lang ditetapkan sebagai tersangka oleh Polres Gowa karena ajarannya dinilai sesat. 

Anwar pun membeberkan kisahnya setelah belajar tentang ajaran Puang La’lang sejak 1994. Selama 25 tahun itu, dia mengaku belajar tentang nilai-nilai keislaman dalam tarekat, mulai dari kesucian hati, kesucian jiwa, kesucian lisan dan perilaku hingga kesucian nyawa.

Selama kurun waktu 25 tahun itu, dia mengaku, tak ada yang sesat dalam ajaran Puang La’lang. “Coba bayangkan kalau dari awal kami berguru seandainya ada kami temukan penyesatan, apalagi kami ini orang sekolah, juga termasuk aktivis di kampus," kata Anwar, saat ditemui setelah aksi unjuk rasa di depan Kantor Mapolres Gowa, Jumat (8/11).

Jika memang ada hal yang dinilai sesat, Anwar meyakinkan publik bahwa dia akan menjadi orang yang pertama keluar dari tarekat. 

Baca Juga: [BREAKING] Ratusan Pendukung Puang La'lang Unjuk Rasa di Polres Gowa 

1. Dari awal belajar, pengikut didoktrin untuk menjadi orang bijaksana dan tidak korup

Pengakuan Santri yang Berguru ke Puang La’lang Selama 25 TahunANTARA FOTO/Abriawan Abhe

Anwar mengungkapkan, pertama kali mengenal Puang La’lang setelah sekian kali mengikuti diskusi soal tarekat. Saat itu, maha guru dinilainya sangat berkarisma setelah menjelaskan berbagai hal tentang kebijaksanaan dalam tarekat. Begitupun dengan mengaji, salat, hingga bagaimana menjadi orang yang bermanfaat terhadap orang-orang di sekitarnya.

Salah satu ajaran Puang La’lang, kata dia, adalah tubuh manusia itu suci sehingga harus menjaga hati dan nyawa juga suci. Puang La’lang, kata dia, selalu mengawasi pengikutnya agar tidak menjadi koruptor.

Selain itu, kata dia, "Supaya bisa menghargai orang, bisa mengenal estetika. Beliau ajar kita kalau diberikan amanah, kita mampu menjaga rakyat jaga bangsa ini karena republik ini dibangun atas jasa para ulama santri.”

2. Soal tudingan aliran sesat, menista agama hingga merubah ayat-ayat Alquran disebut hoaks

Pengakuan Santri yang Berguru ke Puang La’lang Selama 25 TahunANTARA FOTO/Abriawan Abhe

Mewakili seluruh murid-murid dan pengikut Puang La’lang, Anwar menyesalkan tudingan terkait aliran sesat, penistaan agama, hingga tuduhan mengutak-atik ayat Alquran. Menurutnya, pemberitaan yang selama ini dikonsumsi masyarakat sama sekali tidak benar atau hoaks.

Puang La’lang, kata dia, tidak pernah mengajarkan tentang kesesatan berpikir hingga perilaku buruk kepada semua muridnya. Justru, yang diajarkan sang guru tentang bagaimana nilai-nilai ajaran Islam itu dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari dengan baik dan benar.

“Guru kami tidak pernah melakukan korupsi terhadap uang negara. Beliau juga tidak pernah melakukan perdukunan, tetapi yang diajarkan beliau adalah kalimat syahadat lailahaillallah,  dzikir, diajarkan salat diajarkan Istiqomah apa yang diajarkan oleh Nabi Muhammad itu yang diajarkan oleh beliau. Lantas tersesatnya di mana?" ucapnya geram.

Selama ini katanya, polisi tidak pernah menghadirkan saksi kunci atau murid langsung dari Puang La’lang. Dia pun ragu, saksi itu mengerti ajaran Puang La’lang.

“Misalnya pada saat gelar perkara dan dihadirkan sumber yang memberikan keterangan. Ternyata itu bukan murid dari guru kami. Apakah mereka mengerti tentang tarekat yang kami anut ataukah orang di luar orang yang tidak sama sekali mengetahui tentang tarekat kami,” tegasnya.

3. Anwar: kartu yang disebut untuk masuk surga itu hanyalah kartu tanda anggota

Pengakuan Santri yang Berguru ke Puang La’lang Selama 25 TahunSahrul Ramadan / IDN Times

Lebih lanjut Anwar menjelaskan tentang kartu yang selama ini disebut-sebut sebagai kartu masuk surga pemberian dan jaminan dari sang guru. Kartu dengan aksara Arab itu dijelaskan merupakan Kartu Tanda Anggota (KTA) Ta’jul Khalwatiyah Syech Yusuf.

Jadi, setiap santri atau murid langsung tarekat ini diwajibkan untuk memiliki kartu sebagai penanda sekaligus identitas diri bahwa sang pemegang kartu merupakan bagian dari mereka. Di dalam kartu itu, dilengkapi nama dengan nomor registrasi keanggotaan.

Kartu itu, menurut Anwar, gunanya untuk mempermudah proses identifikasi sekaligus jumlah anggota tarekat yang saat ini bergabung.

“Soal kartu surga ketika kami diberitakan kami bersedih hati dan tertawa. Bagaimana mungkin ada kartu masuk surga. Itu adalah KTA. Jadi seumpama ingin bertanya, ada berapa murid maha guru, kita perlihatkan ini. Kami dituntun secara administrasi di tarekat ini,” lanjut Anwar menerangkan.

Begitupun dengan tudingan bahwa gurunya disebut sebagai rasul. Anwar mengatakan, sikap, tingkah laku hingga tutur kata yang sebenarnya menjadi manifestasi atau kesamaan-kesamaan rasul yang dicontoh dan dipraktikkan oleh sang guru. Tudingan tanpa dasar itu, menurutnya, adalah kebohongan yang sengaja menjelek-jelekkan sang guru.

“Ada tertera di Alquran sebagai mursyid. Mursyid itu setiap tarekat bukan hanya tahajud termasuk Nahsysabandiyah, Badariyah. Semua tarekat itu punya Mursyid, punya pimpinan. Beliau adalah Syekh Mursyid," kata dia.

4. Pengikut Puang La’lang berdemo di depan kantor Polres Gowa

Pengakuan Santri yang Berguru ke Puang La’lang Selama 25 TahunSahrul Ramadan / IDN Times

Ratusan pengikut Puang La’lang berdemo di depan kantor Polres Gowa, Jumat (8/11). Para pengikut Puang La’lang menegaskan akan terus mengawal perkara ini hingga tuntas.

 Bersama pengacara Puang La’lang, Anwar menyatakan terus mendesak kepolisian untuk segera membebaskan gurunya itu.

Anwar juga tengah menggodok upaya hukum lain yang bisa mengugat status tersangka yang disematkan kepada Puang La’lang. “Jadi setelah peralihan, nanti kami berharap supaya ada win-win solution. Kami berharap sudah ada keputusan kejelasan status hukum dari maha guru kami," kata dia.

Jika tidak ada solusi, pengikut akan kembali menggelar berunjuk rasa dengan massa lebih besar.

Baca Juga: Riwayat Puang La’lang, Mengaku Rasul Hingga Jual Kartu ke Surga

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya