Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

4 Cara Membedakan Sifat Manja dan Childish dalam Hubungan Asmara

Ilustrasi setia dengan pasangan (Pexels.com/Gustavo Fring)

Dalam hubungan asmara, sifat manja sering kali dianggap sebagai bumbu yang bikin hubungan jadi lebih hangat. Tapi hati-hati, ada garis tipis yang memisahkan antara manja dan childish. Kalau gak bisa dibedakan, hubungan yang awalnya menyenangkan tanpa disadari bisa jadi toxic.

Manja itu wajar dan bisa bikin pasangan merasa dibutuhkan. Tapi kalau sudah masuk ke ranah childish, biasanya malah bikin pasangan kewalahan dan hubungan jadi gak seimbang. Nah, biar kamu gak salah menilai, yuk kenali perbedaan antara manja dan childish lewat beberapa cara berikut ini!

1. Manja itu minta perhatian, childish itu nuntut terus-terusan

Ilustrasi tersinggung(Pexels.com/Keira Burton)

Sifat manja biasanya muncul karena seseorang ingin merasa dekat dan diperhatikan oleh pasangannya. Misalnya kayak minta peluk, ngajak telepon sebelum tidur, atau ngambek manja karena pasangan sibuk kerja. Tapi, sifat ini tetap punya batas wajar dan biasanya dilakukan dengan penuh kesadaran kalau pasangan juga punya ruang pribadi.

Sedangkan childish cenderung nuntut perhatian secara berlebihan. Mereka gak peduli pasangan lagi capek atau sibuk, pokoknya harus diturutin. Kalau gak diturutin, langsung marah atau drama. Ini yang bikin pasangan jadi tertekan karena seolah-olah harus selalu available. Jadi, kalau kamu atau pasanganmu udah mulai maksa terus dan gak peka sama kondisi satu sama lain, bisa jadi itu udah masuk ke ranah childish, bukan manja lagi.

2. Manja masih bisa diajak kompromi, childish cenderung keras kepala

Ilustrasi berdebat dengan pasangan (Pexels.com/Alex Green)

Orang yang manja biasanya tetap bisa diajak ngobrol dan kompromi. Misalnya kamu bilang, “Aku capek banget hari ini, nanti ya teleponnya,” mereka akan ngerti dan jawab, “Oke, tapi nanti kabarin ya.” Ini contoh dari manja yang sehat, karena meskipun ingin diperhatikan, mereka tetap paham kondisi pasangannya.

Sementara childish cenderung keras kepala dan sulit diajak diskusi. Mereka maunya menang sendiri dan kalau keinginannya gak dikabulkan, bisa jadi ngambek berlebihan atau malah memutarbalikkan keadaan seolah-olah kamu yang salah. Dalam hubungan, sikap seperti ini bisa bikin komunikasi jadi gak sehat dan malah memicu pertengkaran kecil yang gak penting. Jadi kalau udah gak bisa diajak kompromi, mungkin kamu harus mulai evaluasi apakah ini masih manja atau udah childish.

3. Manja itu ekspresi kasih sayang, childish itu bentuk pelampiasan ego

Ilustrasi sedang merayu (Pexels.com/Trinity Kubassek)

Sifat manja biasanya muncul sebagai bentuk ekspresi sayang. Orang yang manja ingin lebih dekat dengan pasangan dan ingin merasakan kenyamanan emosional. Tapi semuanya dilakukan dengan dasar cinta, bukan ego. Mereka gak akan bikin drama besar hanya karena hal kecil gak sesuai keinginan.

Beda cerita dengan childish. Mereka lebih banyak menuruti egonya dan kadang menjadikan hubungan sebagai tempat pelampiasan emosi. Misalnya, mereka marah besar hanya karena kamu gak balas chat dalam 5 menit. Atau, mereka tiba-tiba diam seharian tanpa alasan yang jelas dan berharap kamu nebak-nebak sendiri. Kalau udah kayak gini, itu bukan manja, tapi childish. Dan kalau terus dibiarkan, hubungan bisa jadi penuh pressure, bukan kenyamanan.

4. Manja bikin hubungan makin hangat, childish bikin hubungan makin capek

Ilustrasi kecewa pada pasangan (Pexels.com/Alex Green)

Kalau pasangan kamu manja, biasanya hubungan justru terasa lebih hangat dan intim. Kalian jadi lebih terbuka satu sama lain, lebih sering tertawa, dan tahu kapan waktu untuk serius dan kapan waktu buat bercanda. Manja yang sehat justru bisa memperkuat ikatan emosional.

Tapi kalau pasangan kamu childish, hubungan biasanya terasa melelahkan. Kamu jadi kayak harus jadi orang tua yang selalu sabar, selalu ngalah, dan selalu ngerti. Padahal hubungan itu seharusnya setara. Kalau satu pihak terus-terusan jadi "yang dewasa", lama-lama pasti capek juga. Jadi penting banget untuk tahu batasan dan sadar kapan harus bersikap dewasa, meskipun sesekali manja itu tetap boleh kok.

Nah, sekarang kamu udah tahu kan bedanya manja dan childish dalam hubungan? Intinya, manja itu bisa bikin hubungan makin lengket kalau dilakukan dengan cara yang sehat. Tapi kalau udah kebanyakan drama, maunya diturutin terus, dan susah diajak kompromi, itu udah bukan manja lagi, itu childish, dan bisa jadi red flag. Jadi, jangan kalau kamu punya pasangan yang manja, pastikan juga kalau sifat manjanya masih dalam batas yang wajar dan gak bikin hubungan jadi berat sebelah ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Aan Pranata
EditorAan Pranata
Follow Us