4 Alasan Kamu Harus Bangga Menjadi Orang Pendiam, Bukan Kekurangan!

Menjadi seorang pendiam sering kali disalahpahami hanya karena first impression yang mereka tunjukkan. Sering dianggap jutek, tidak ramah, bahkan anti sosial. Padahal, sesuatu yang terlihat di luar belum tentu mencerminkan diri sebenarnya.
Orang yang pendiam bukan berarti tidak punya suara. Namun mereka cenderung untuk memilih membicarakan yang penting saja. Bisa jadi, di balik sikapnya menyimpan kekuatan besar yang justru jarang dimiliki oleh orang lain. Berikut 4 alasan mengapa kamu harus bangga menjadi pendiam karena bukan sebagai kekurangan yang menghambat prosesmu.
1. Pendiam cenderung mempunyai kekuatan untuk mengamati sesuatu yang jarang dimiliki orang lain

Seorang pendiam biasanya lebih peka untuk mengamati sesuatu di sekitar. Mereka lebih fokus menyimak serta memperhatikan daripada berbicara. Seorang pendiam mampu membaca ekspresi serta memahami hal-hal kecil yang sering tidak terlihat dari perhatian orang lain.
Jadi bisa dikatakan si pendiam ini justru lebih tahu dari yang mereka tunjukkan. Mereka lebih menyadari jika ada seseorang yang sedang merasa sedih meskipun hanya melihatnya dari sorot mata ataupun intonasi berbicara. Namun, sikap seperti ini justru diperlukan di dunia seperti sekarang ini. Sebab, kebiasaan ini secara tidak langsung memberi ruang bagi mereka untuk berbicara terlebih dahulu sebelum memilih merespon.
2. Di tengah dunia yang berisik, pendiam lebih sering menjadi pendengar yang baik

Orang yang pendiam biasanya tidak selalu mendominasi percakapan dalam sebuah obrolan. Jika kebanyakan orang saling mencari celah untuk berbicara, si pendiam justru biasanya lebih memilih untuk memberi ruang orang lain menyampaikan perasaannya. Mereka mendengarkan bukan hanya sekadar untuk memberi solusi namun juga memahami isi hati orang lain.
Si pendiam biasanya lebih memahami sehingga jika ada seseorang yang sedang menahan emosi mereka tidak memaksa orang lain untuk cepat-cepat bercerita. Hal inilah yang membuat orang lain merasa dihargai dan diterima karena sikapnya yang lembut. Namun kamu juga perlu memahami bahwa tidak semua orang yang pendiam otomatis selalu punya empati tinggi. Beberapa diantara mereka juga ada yang menarik diri dari lingkungan karena ingin fokus dengan dirinya sendiri.
3. Pendiam lebih punya pendirian sehingga tidak mudah terbawa arus

Seseorang yang pendiam mungkin memang jarang menyuarakan pendapatnya di depan umum. Namun, bukan berarti tidak bisa bersuara, tapi mereka lebih ingin mempertimbangkan dengan keyakinan yang benar secara lebih mendalam. Sikap inilah yang membuat si pendiam tidak mudah berpengaruh oleh lingkungan atau tekanan sosial.
Pendiam tidak sibuk untuk mencari validasi, sebab mereka lebih berpegang pada prinsip yang telah ia renungkan sendiri. Mereka tidak fomo terhadap hal yang sedang viral apalagi jika tidak sesuai dengan kepribadian. Sebab, si pendiam lebih tahu siapa diri mereka dan apa saja yang harus di jaga
4. Pendiam memiliki emosi yang lebih stabil serta tidak mudah terseret drama

Sikap tenang dari si pendiam adalah kekuatannya untuk melatih self-control. Mereka cenderung tidak mudah terpancing atau melontarkan komentar ketika keadaan sedang memanas. Jika orang lain memilih merespon, si pendiam justru memilih diam sejenak untuk mencari sudut pandang yang lebih baik .
Sikap seperti inilah yang membuat si pendiam lebih tahan dengan drama sosial dalam kehidupan. Pendiam tidak perlu validasi orang lain, apalagi berpura-pura mengikuti sesuatu yang tidak membuat mereka bertumbuh. Mereka lebih memilih sesuatu yang membuat tenang dibandingkan melakukan hal tidak bermanfaat.
Menjadi pendiam terkadang memang serba salah. Sering dipandang sebelah mata karena tidak aktif dalam pergaulan. Padahal, anggapan itu tidak sepenuhnya benar, mereka justru lebih memiliki kemampuan empati serta kestabilan emosi yang cukup baik. Jadi, jika kamu merasa menjadi pendiam adalah kekurangan maka sekarang cobalah ubah pikiran tersebut bahwa diammu adalah sesuatu yang berharga. Jangan berubah hanya untuk memenuhi ekspektasi orang lain, ya!