5 Tips Percaya Diri Berolahraga dengan Outfit Murah, Terpenting Nyaman

- Berolahraga tak perlu menunggu memiliki outfit mahal
- Olahraga sudah ada sejak dahulu kala tanpa memikirkan outfit keren
- Pilih outfit yang nyaman dan fungsional, tidak harus mahal atau bermerek
Apakah kamu ingin berolahraga, tetapi masih bingung soal outfit? Pasalnya, teman-temanmu biasa memakai pakaian olahraga, sepatu, jam tangan, hingga topi dan kacamata yang keren serta harganya mahal. Bahkan jika harga semua yang dikenakan oleh satu orang saat olahraga ditotal dapat mencapai lebih dari 10 juta rupiah.
Setiapnya bermerek dan konon kualitasnya terbaik. Ketika kamu mengecek isi rekening, tak cukup buat membeli semua itu. Lantas, apakah niatmu memulai hidup lebih sehat dengan rutin berolahraga mesti diurungkan? Jangan dong! Berolahraga tak usah menunggu dirimu lebih kaya dari hari ini.
Sebab untukmu bisa bekerja dengan baik dan mengumpulkan lebih banyak uang dibutuhkan kesehatan yang prima. Jika kamu batal berolahraga gara-gara gak punya outfit mahal, semua aspek dalam hidupmu terancam oleh bahaya kesehatan. Pakai outfit seadanya di rumah juga bukan masalah. Kami beri tips-tipsnya supaya dirimu tetap percaya diri.
1. Ingat bahwa olahraga itu murah, gaya yang bisa mahal

Olahraga sudah ada sejak dahulu kala sebelum manusia mulai ribet memikirkan outfit yang keren. Dahulu orang-orang santai saja berolahraga jalan pagi tanpa sepatu. Mereka cukup mengenakan sandal jepit atau malah tanpa alas kaki.
Tren penggunaan outfit tertentu buat berolahraga baru marak beberapa tahun terakhir seiring meningkatnya kesadaran akan pentingnya bergerak lebih aktif. Gak salah sih, memakai pakaian dan kelengkapan yang dibuat khusus untuk kegiatan olahraga. Dari segi bahan serta desain tentu lebih baik ketimbang pakaian dan alas kaki biasa.
Namun, jangan jadikan outfit khusus apalagi mahal sebagai keharusan dalam berolahraga. Kalau kamu mau berolahraga, langsung saja melakukannya. Tidak perlu baru dimulai setelah satu per satu perlengkapan seperti punya teman berhasil terbeli. Kamu lari pagi mengenakan celana pendek dan kaus yang dipakai tidur semalam juga tak apa-apa.
2. Fokus di tujuan berolahraga untuk kesehatan

Kamu boleh saja berolahraga sambil bergaya. Tapi jangan dibalik menjadi bergaya seraya berolahraga tipis-tipis. Yang terakhir ini cenderung membuat modalmu besar dan manfaat yang diperoleh tubuh gak seberapa. Manfaat kesehatan yang mesti diutamakan untuk diperoleh dalam sesi olahragamu.
Jika berolahraga sudah menjadi tujuan utama, pikiranmu gak lagi terpecah ke soal outfit mahal atau murah. Pakai apa saja bukan masalah. Kamu dapat amat fokus dalam latihan. Bukan jaga penampilan melulu atau sibuk mendokumentasikannya saking kerennya outfit-mu dari ujung kaki sampai kepala.
Dan bila kamu telah percaya diri, mengenakan apa saja bakal tetap tampak keren. Pancaran kepercayaan dirimu lebih kuat daripada sekadar apa yang dipakai. Orang-orang yang melihatmu tetap tertarik walaupun gak ada barang branded yang dibawa saat kamu berolahraga.
3. Terpenting outfit nyaman untuk bergerak dan saat gerah

Memang semua perlengkapan yang dikenakan di tubuh ketika berolahraga kudu memberikan kenyamanan lebih. Soalnya, kamu akan banyak bergerak serta berkeringat. Tapi nyaman tidak harus mahal. Mahal atau murahnya barang yang sejenis kerap dipengaruhi oleh seberapa ternama mereknya.
Asalkan bahannya menyerap keringat, cukup cepat kering, tidak terlalu tebal, agak elastis, dan ukurannya pas untukmu pasti sudah nyaman. Dirimu bisa bergerak dengan bebas. Ada banyak pilihan produk dengan harga terjangkau yang bisa dipilih. Bahkan pakaian atau topi hadiah dari suatu kegiatan olahraga yang pernah diikuti juga dapat dipakai. Kamu gak usah beli lagi.
Kalau kamu tak memedulikan soal merek, tidak bakal terasa terlalu berbeda antara saat dirimu mengenakan outfit supermahal dengan yang lebih terjangkau. Apalagi sesi olahragamu tidak begitu lama dan dilakukan di dalam ruangan yang sejuk. Tak perlu banyak modal cuma buat membeli ini itu.
4. Olahraga sendiri saja

Situasi berkelompok kerap kali memunculkan perbandingan. Kamu serta teman-teman saling bertanya perihal merek, harga, serta tempat membeli outfit olahraga. Dirimu menjadi kena mental kalau mesti menyebutkan outfit yang gak bermerek, murah, dan dibeli di sembarang toko.
Kamu hendak berbohong pun, selain dosa juga mereka pasti paham. Teman-temanmu yang selalu memakai perlengkapan olahraga mahal tahu apa-apa yang dirimu kenakan bukan bagian dari produk langganan mereka. Kalau begini, mending dirimu berolahraga sendirian saja atau hanya sesekali ikut teman-teman.
Jika kamu berolahraga seorang diri, gak ada pembahasan soal harga sepatu, kaus, celana, dan sebagainya. Dirimu berolahraga mengenakan kaus oblong yang sehari-hari dipakai di rumah pun terasa nyaman saja. Toh, berolahraga tidak harus di pusat kebugaran atau gelanggang olahraga. Senam di rumah dan lari keliling kompleks pun bisa.
5. Realistis tentang daya beli serta fungsi

Semua hal yang rasanya perlu dibeli akhirnya mesti disikapi secara realistis saja. Pertanyaan berikut ini barangkali terasa menohok untukmu. Namun, akan membuat setiap keputusanmu dalam berbelanja menjadi lebih tepat. Termasuk, dalam membeli outfit olahraga.
Berapa harga outfit yang diinginkan? Berapa pendapatanmu dikurangi berbagai pengeluaran rutin dan jatah tabungan? Apakah masih mungkin untukmu membelinya dalam waktu dekat? Atau, bisa saja dirimu membelinya tetapi itu terbilang menguras tabungan.
Harganya gak worth it dengan fungsinya yang masih dapat digantikan produk sejenis dengan harga yang lebih sesuai kocekmu. Pun kamu bukan atlet profesional yang perlu latihan rutin dan mengikuti pertandingan. Jika dari segi harga tak masuk ke anggaranmu serta fungsinya bisa dipenuhi oleh produk bermerek lain, pilih saja yang lain itu.
Kebanyakan memikirkan outfit justru akan mengurungkan niatmu untuk berolahraga. Padahal, kegiatan ini tak mensyaratkan apa-apa. Cukup kemauan biar dirimu gak mager lagi dan keinginan untuk hidup lebih sehat. Orang lain hendak memakai outfit semahal apa pun, kamu percaya diri saja buat tetap berolahraga.