Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Perbedaan Relasi Sosial Antara Usia Remaja dengan Dewasa

ilustrasi ngobrol bareng sahabat (unsplash.com/Samsung UK)
Intinya sih...
  • Remaja dan dewasa memiliki perbedaan dalam cara berkomunikasi, dengan remaja cenderung informal dan ekspresif, sementara dewasa lebih formal dan terstruktur.
  • Tujuan relasi sosial juga berbeda, dengan remaja fokus pada pencarian identitas diri dan penerimaan, sementara dewasa menjalin relasi untuk tujuan jangka panjang.
  • Perbedaan ketergantungan emosional antara remaja dan dewasa juga dapat diamati, dengan remaja cenderung bergantung secara emosional pada teman atau idola mereka.

Antara usia remaja dan dewasa bisa dipastikan memiliki perbedaan karakter maupun pola pikir. Tentu ini menjadi perhatian penting karena dapat mempengaruhi cara seseorang dalam berinteraksi. Jika kita mengamati lebih detail, akan mendapati bahwa relasi sosial antara manusia remaja dengan dewasa berbeda.

Baik dari caranya dalam membawa diri, maupun menyikapi konflik dan perselisihan. Perbedaan relasi sosial antara usia remaja dan dewasa cukup signifikan karena dipengaruhi oleh perkembangan psikologis, emosional, serta peran sosial yang berbeda di tiap tahap usia. Bagaimana detail dari perbedaan tersebut? 

1. Dilihat dari cara berkomunikasi

ilustrasi suasana diskusi (pexels.com/Jopwell)

Sebagai manusia tentu kita berinteraksi dengan sesama. Ini merupakan bukti bahwa kita diciptakan sebagai makhluk sosial yang senantiasa terhubung dengan lingkungan sekitar. Jika mengamati relasi sosial antara usia remaja dengan dewasa, tentu terdapat perbedaan yang bisa diamati.

Pertama, kita bisa melihatnya dari cara berkomunikasi. Mereka yang masih dalam kategori usia remaja cenderung mengedepankan bahasa yang informal dan ekspresif. Tapi gaya komunikasi berbeda akan ditunjukkan oleh sosok manusia dewasa. Mereka lebih formal dan terstruktur, apalagi yang menyangkut konteks pekerjaan dan lingkup profesional

2. Tujuan relasi sosial yang ditetapkan

ilustrasi relasi pertemanan (pexels.com/Yan Krukau)

Sebagai manusia tentu kita terhubung dengan lingkungan sekitar melalui relasi sosial. Tapi setiap orang juga memiliki cara masing-masing untuk tetap terhubung dengan lingkungan. hal ini bisa diamati dari perbedaan relasi sosial antara usia remaja dengan dewasa.

Kita bisa mengamatinya dari tujuan relasi sosial yang ditetapkan. Sosok remaja cenderung berfokus pada pencarian identitas diri. Seringkali mereka menggunakan tren dan gengsi untuk mencari penerimaan. Tapi relasi sosial berbeda ditunjukkan oleh orang-orang dalam usia dewasa. Relasi dibentuk untuk tujuan jangka panjang. Seperti menjalin relasi pertemanan yang autentik maupun jaringan profesional

3. Ditinjau dari jangkauan relasi

ilustrasi kerja sama tim (pexels.com/Fauxels)

Pernahkah mengamati perbedaan antara relasi sosial usia dewasa dengan remaja? Dari perbedaan usia tersebut, tentu ada beberapa hal yang dapat diamati secara langsung. Bahkan perbedaan ini terlihat semakin mencolok dan mendominasi ketika keduanya dipertemukan secara langsung.

Dalam hal ini, kita bisa meninjau dari jangkauan relasi. Kehidupan di usia remaja cenderung terpaku pada pergaulan dengan kelompok sebaya. Seperti geng atau komunitas teman sekolah. Adapun jangkauan relasi di usia dewasa lebih bervariasi. Dari rekan kerja, pasangan hidup, tetangga, maupun relasi profesional.

4. Berdasarkan segi ketergantungan emosional

ilustrasi circle pertemanan (pexels.com/Anna Shvets)

Perbedaan relasi sosial antara usia remaja dan dewasa menjadi fenomena yang dapat diamati di lingkungan sosial. Perbedaan ini terlihat semakin tegas saat keduanya dipertemukan dalam waktu dan tempat yang sama. Diantara perbedaan yang bisa diamati adalah ketergantungan emosional.

Mereka yang dalam kategori usia remaja bergantung secara emosional terhadap teman atau figur yang dianggap sebagai panutan. Tidak jarang menempatkan mereka sebagai sosok idola. Tapi pengelolaan emosi ini tidak akan terlihat pada diri orang dewasa. Mereka cenderung lebih mandiri secara emosional, meskipun masih membutuhkan dukungan sosial dalam beberapa situasi.

5. Dilihat dari kestabilan emosi

ilustrasi teman kalap emosi (pexels.com/Keira Burton)

Relasi sosial antara usia remaja dengan dewasa merupakan dua hal berbeda. Tentu ada beberapa alasan mengapa perbedaan ini terlihat signifikan. Baik dipengaruhi oleh kondisi psikologis, emosional, maupun peran sosialnya di lingkungan masyarakat.

Perbedaan ini bisa dilihat dari segi kestabilan emosi. Orang yang masih dalam usia remaja cenderung memiliki pengelolaan emosi yang labil. Konflik atau drama sosial masih sering terjadi. Tapi kondisi berbeda ditunjukkan oleh sosok manusia dewasa. Dilihat dari segi kestabilan emosi, mereka mampu menyelesaikan konflik secara dewasa dan rasional.

Perbedaan relasi sosial antara usia remaja dengan dewasa menjadi fenomena hal yang menarik untuk diperhatikan. Perbedaan ini tentu didasari oleh beberapa hal. Mulai dari cara berkomunikasi, tujuan dan jangkauan relasi sosial, sampai caranya dalam mengelola emosi. Mengetahui perbedaan tersebut, tentu mempermudah kita dalam berinteraksi dan menyesuaikan diri di tengah keberagaman.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Irwan Idris
EditorIrwan Idris
Follow Us